1. Batal?

37.7K 178 11
                                    

Mella tahu keputusan yang ia buat ternyata telah menguncang pemikiran calon suaminya itu.
Tapi bukankah lebih baik ia jujur dan mengatakan sebenarnya, ketimbang calon suaminya menyalahkan ketidakjujuran ini.

" Jadi terserah elo mau ninggalin gue karena gue nggak virgin atau elo bertahan disini dan memulai rencana para nyokap kita "

Mella mengucapkan kata-kata itu dengan santai, sembari menghirup asap rokok dalam-dalam.

" Kalau saya pergi, apa ada jaminan kalau.. "

Rasanya Mella sesak mendengar kata-kata pria itu.
Pria itu bahkan tidak mau sibuk-sibuk untuk memikirkan dia.
Yang ia pikirkan hanyalah tentang jaminan hidupnya.

" Kalok masalah itu lo tenang aja gue bakal pergi berlibur. Jadi lo bakal nggak harus repot repot menghindari nyokap lo. Lo juga bisa bikin alasan kalok gue yang bikin lo muak "

Mella berkata dengan percaya diri. Menjatuhkan puntung rokok kemudian menginjak-injaknya kuat - kuat.

Pria itu menatap remeh Mella.
" kenapa lo nggak jujur dari awal Mell? "

" nah sekarang gue uda jujur kan? "
Mella memegang bahu pria itu.
Tersenyum mengejek yang kemudian dibalas senyum kecut pria itu.

***

Mella tahu dan benar - benar tahu jika Juan tak kunjung datang. Membuat gusar keluarga besarnya. Perempuan itu bahkan tersenyum hangat ketika sang calon mertua datang tergopoh-gopoh.
Memohon permintaan maaf, atas kelakuan sang anak.
Yang ternyata membatalkan acara pernikahan mereka secara sepihak.
Pergi meninggalkan selembar surat tanpa kabar.

"tante.. "
Untuk pertama kalinya Mella membuka suaranya, perempuan itu tampak tenang menatap sang calon mertua yang tampak panik.

" Sudahlah tidak apa - apa, anggap saja ini pesta besar -besaran dan bukan acara pernikahan "

Mella berusaha kuat menyembunyikan tangisnya yang mulai pecah.

" Tapi dia benar-benar keterlaluan Mella. "

" sudahlah tidak apa - apa tante, mungkin kami belum berjodoh "

***

Mella secepat kilat berlari masuk kekamarnya.
Airmatanya tergenang deras.

' kenapa hidupnya berakhir seperti ini? Ditinggalkan di acara pernikahan karena kejujuran nya? '

Mella tahu dia bukan perempuan baik-baik, dia hanyalah perempuan kotor.
Tapi apakah salah jika perempuan kotor sepertinya tidak layak bahagia dengan pria baik-baik.

Mella memejamkan matanya, sepertinya ia harus menenangkan perasaannya.

***

Malam itu masih pukul jam 2 pagi. Mella mendorong 2 kopernya ditepi jalan.
Keputusannya sudah tepat.
Dia akan pergi berlibur dan berangkat malam ini juga.
Sepertinya suasana jalanan masih sepi.
Tak ada taxi yang lewat.
Semilir angin menerpa kulitnya yang tak tertutupi.
Yah, Mella hanya memakai hotspants dan kaus kebesaran.

" Hai..  "
Mella membuka kacamata hitamnya mendengar sebuah sapaan untuknya.

" Juan..? "

Mobil sport hitam itu berhenti tepat dihadapannya.
Kaca mobilnya terbuka, menampilkan wajah pria yang tadi pagi yang membuatnya menanggis seharian.

" Yuk masuk Mell.. "

Juan menyuruhnya masuk dan Mella masuk begitu saja.

" Jadi ceritanya kamu mau kemana? "

Mella mengendikkan bahu. Binggung karena tak tahu tujuan.
Yah, yang ia tahu ia berniat pergi ke bandara.

" Gimana kalok ke Bali? Gue punya 2 tiket kesana. Gimana kalok kita libur kesana. "

Mella menyipitkan matanya,
' Terus kalok besok ada berita,  " Pasangan yang batal menikah tiba-tiba saja ternyata ketahuan libur berduaan. "

Juan tertawa.
Menatap wajah Mella.
Mobil mendadak ia hentikan.
Wajah Juan semakin mendekat kearah Mella.
Membuat pandangan Mella meremang.
Juan melumat bibir Mella, memasukkan lidahnya.
Kemudian mengigit kecil -kecil bibir Mella.

***

Mella pikir seharusnya ia sudah sampai ke Bali bersama Juan.
Tapi nyatanya dia kini tengah berada di ranjang hotel bersama Juan.
Ahhh.. Pria itu sungguh gila.
Bercinta dengannya.
Dan menerima keperjakaan pria itu tanpa malu.

" Mell.. "
Juan memanggil Mella dalam mimpinya.
Sepertinya pria itu mengingau.

Dengan perlahan perempuan itu berusaha berdiri tak mempedulikan keterlanjangannya.
Meraih beberapa pakaian yang tergeletak dilantai.

" Mell.. Gue suka sama lo "

Mella memakai pakaiannya dengan cepat.
Kemudian pergi menuju kamar mandi.

Kata-kata Juan masih tergiang dikepala Mella.
Pria itu mengatakan jika ia menyukai Mella.
Membuat Mella mau tak mau tertawa hambar.

***

Sepertinya Mella akan mendengar perkataan Juan.
Makanya perempuan itu dengan cepat menuju bandara dan mengambil jadwal penerbangan ke Bali.

Meskipun begitu, Mella tak ingin pergi bersama Juan ke Bali.
Ia takkan sanggup menahan sakitnya airmata kekecewaannya.

" Lo Mella kan? "

Mella tersentak kaget ketika lamunannya buyar.
Perempuan itu membulatkan matanya tak percaya.
Ketika seseorang yang ia kenal menyapanya.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secret SelebTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang