Problem

14 3 0
                                    

Siang itu Jeremy memutuskan untuk pergi bermain basket di lapangan sekolah nya usai pelajaran ke 7. Bagi Jeremy basket itu segala-gala nya udeh kayak Pangeran yang ngebutuhin Putri nya aja ya.

Tapi setelah bel istirahat ke 3 berbunyi pun dia langsung mengambil bola basket yang sudah terletak di bawah meja nya itu dan langsung melesat hilang ke arah pintu kelas. Dalam 1 menit aja Jeremy udah sampai di kelas mungkin kalau ikut lomba lari bisa muterin 5x lapangan sekolah kali ya wkwkwk.

And at least, seperti biasa. Lapangan basket selalu penuh dengan geng Kevin, Alvons, dan Dereck, termasuk Joya yang menonton mereka bermain basket dari kursi penonton sambil menyoraki mereka yang sedang bermain basket.

Karena Jeremy cukup kesal untuk beberapa hari ini dia tidak dapat bermain basket karena mereka selalu ada di sana, Jeremy pun segera menghentakan kaki nya ke lapangan basket seraya memanggil geng Kevin.

"Woi kalian yang lagi main basket"

"Oit, lo manggil kita?" balas Kevin dengan bingung nya, ngapain coba dia panggil gue? Pikir nya

"Mau sampai kapan lo lo pada main terus di sini? Gue gak dapat giliran main di sini terus gara-gara lo pada hampir setiap hari di sini tau!"

Ya, pada akhir nya Jeremy yang selalu dingin, cuek, jutek, dan acuh tak acuh ke siapa aja pun bisa emosi dan kesal ya ternyata.

"Wah Jer, ternyata lo bisa kesal juga ya. Gue kira lo gak punya perasaan" tawa Kevin dkk pun akhir nya meledak sampai terdengar ke ruang guru. (Mantap vin teruskan)

Joya yang sedari tadi memerhatikan tingkah Kevin dkk dan Jeremy pun penasaran, untuk membunuh rasa penasaran Joya karena mendengar Kevin tertawa cukup keras akhir nya memutuskan untuk mendekati kawanan itu.

"Ada apa ini?" tanya Joya dengan nada yang terlihat cukup ragu

"Ga ada apa-apa Joy, cuman gue baru tau kalau ketos kita yang cuek ini ternyata punya perasaan juga ya. Bisa kesal ama kita-kita" bales Kevin dengan menaikan pundak nya tanda ia tidak tahu.

Jeremy pun hanya diam dengan wajah datar nya seperti biasa, menatap Joya yang sedari tadi melihat nya. Tanpa di sadari Joya dan Jeremy sudah bertukar pandang.

"Lagian vin kalian juga emang udah main dari kemarin kan di sini? Kasih Jeremy giliran buat main lah. Lagian ini kan lapangan umum juga, bukan punya kita"

"Gue gak perlu bantuan lo" jawab Jeremy dengan ketus nya seraya meninggalkan lapangan.

"Eh Jer, gak usah bales gitu juga kali ke Joya. Masih untung di bantuin bales nya kayak gitu lagi" bentak Kevin ke Jeremy yang masih tetap berjalan menuju ke kelas nya.

"Cih orang belagu kayak gitu ngapain coba lu belain Joy, gak guna tau gak" ucap Dereck sambil menjitak kepala Joya

Joya pun langsung mencubit tangan Dereck karena sudah menjitak kepala nya. "Rasain nih balasan gue Der, main jitak aja lagian"

"Aduh aduh sakit Joy" Dereck pun mengelus bekas cubitan Joya yang perlahan memerah di kulit nya itu.

Setelah itu Joya langsung berjalan pergi ke arah kelas mengikuti langkah Jeremy yg sudah jauh di depan mata nya itu.

"Ey Joy tungguin kita dong" Dereck dkk menyusul langkah Joya yang hanya beberapa langkah didepan mereka.

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Aduhhh mimin khilaf nih, udh jarang update. Wkwkwk pantenin terus dah cerita ini ya, mimin janji seminggu sekali update :3. Setiap hari minggu ya.

Maaf cerita nya kurang seru, nanti mimin update lgi selesai ukk ini ><

Mimin remake ini, tadi cmn nongol setengah sih

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 05, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Double J+KWhere stories live. Discover now