QilaPOV
Untung aja gw sampe ke tempat Pak KepSek nya dengan selamat. Ga ada hambatan. Tapi awalnya gw kira bakal kayak di novel-novel. Bakal nabrak cogan terus dikasih arahan ke ruang kepseknya. Realita tidak seindah ekspetasi bruh.
"assalamualaikum" sapa gw ramah kepada pak KepSek. "Eh. Kamu Aqila Aulia? right?" tanya bapak itu. huh. bahkan bapak itu tidak menjawab salam ku. "iya pak". " kelas kamu di X IPS 3". Setelah bapak yang tidak diketahui namanya itu memberi tau kelas gw, gw langsung ke kelas. Karena gw tau inii udah masuk.
AuthorPOV
Qila berjalan menuju kelasnya dengan santai. Bahkan ia menunjukkan aura 'bad' dari seorang Aqila. Mungkin dia lupa akan rencana 'perubahan sifat' yang ingin ia jalankan. mungkin.
Perkataan Bu Asti terinterupsi saat melihat Qila berdiri di ambang pintu. " anak - anak, diam sejenak, tolong." Bu Asti berjalan menghampiri Qila. "kamu anak baru kan?" ibu itu memastikan. Dan Qila hanya menjawabnya dengan anggukan. Seakan memberi kode untuk mengikuti nya, Qila mengikuti ibu itu memasuki kelas. "perkenalkanlah dirimu."
"nama saya Aqila Aulia, biasa di panggil Qila. pindahan dari Jakarta."Kelas X IPS 3 menjadi riuh seketika. Melihat situasi kelasnya menjadi seperti sedang di adakan dangdutan warga, Bu Asti pun berteriak mendiamkan mereka. "Qila duduk di pojok belakang aja gapapa? Soalnya itu doang yang kosong bangkunya" tanya Bu Asti lembut. "gapapa bu, hehehe"
Alhasil, Qila duduk di pojok kanan. Tentunya setiap murid memiliki teman sebangku, right?. Qila pun memiliki. untungnya ia sebangku dengan seorang perempuan.
Oh, apakah Qila sudah menceritakan kelas berapa dirinya? Huh. Qila memang masih kelas 1 SMA, ia pindah saat libur semester 1. Dan masalahnya dengan chili di SMA lamanya itu terjadi saat ia kelas 1 SMA juga. Dan dengan Sultan...
secepat itukah ia berhasil jatuh cinta?Pelajaran Fisika yang di ajar oleh Bu Asti pun selesai. sekarang pergantian jam pelajaran. waktu ini di gunain Qila untuk ta'aruf sama temen sebangkunya.
Qila POV
"mmm.. yang tadi.. wali kelas ya?" tanya gw ragu. yaiyalah ragu. kan gw belom tau sifat dia kek mana. musti hati hati. "bukan, wali kelas kita nanti ngajarnya pas udah istirahat." Ternyata temen sebangku gw ga buruk juga. "nama gw Mia" ucap temen sebangku gw. Yaaa akhirnya gw kenalan sama dia.
tiba - tiba ketua kelas dateng ke kelas sambil teriak-teriak. "WOII PAK ANTON GA MASUK!!! PAK ANTON GA MASUK!!!". Dan seketika kelas X IPS 3 riuh. kacau. ancur. itulah mungkin yang dapat gw ucapkan. jihhh. Hampir seluruh murid kelas ini meneriakkan yel - yel konyol mereka. Tapi sebelum itu, ada seorang siswi maju ke depan kelas dan memukul - mukul papan tulis. Keadaan yang tadi ribut dan kacak tak karuan seketika menjadi sunyi. " Mari goyang sama - sama, tu dua tiga". Oh Shit. gw pun ngakak saat mereka meneriakkan atau lebih tepatnya menyanyikan yel - yel mereka. "BAPA ANTON BELUM DATANG MOGA AJA ENGGA MASUK KITA AMAN KITA TENANG MARI GOYANG BERSAMA- SAMA" mereka kompak banget. Dan.. Mia udah goyang dumang deluan. Ngakak asli gw. Untung aja acara dangdutan mereka cuma bentar. Gw udah teler di lantai broh.
Gw liat sekeliling gw. Mereka ga ada yang buka buku. Beda sama sekolah gw yang dijakarta dulu. Yang ini lebih asik dah. Tapi setelah satu jam ditinggal, ternyata seorang guru laki - laki datang dengan tatapan penuh amarah. Seketika mereka berhenti melakukan kegiatan, layaknya patung.
Author POV
Dan disinilah mereka, berlari bagai mengejar cintanya di lapangan. Pak Anton menghukum mereka berlari di lapangan sebanyak 10x putaran. Namun saat melakukan putaran ke 6, Qila berhenti sejenak untuk mengatur nafasnya. 'ini mereka pada kemana ya? apa ga kecepetan? gamungkin gw tadi kan larinya kek orang kelebihan lemak' ucap Qila membatin. Dan karena rasa penasaran yang berlebihan, ia menoleh ke belakang. Tepat sekali. Teman - teman nya sedang duduk di bangku yang berada di bawah pohon rindang. "WOEE QILA SINI LU!!" panggil ketua kelasnya. Dengan segera ia menghampiri teman - temannya. "Lu jangan rajin banget deh. percuma lo lari 10 putaran kek, Pak Anton ga ngawasin kita." tepat pada saat itu rahang Qila serasa jatuh menyentuh lantai yang ia pijak sekarang. Semua teman yang melihat ekspersi cengo Qila pun tertawa. "eh eh udah udah kasian tau. gini aja, kita perkenalan aja sama Aqila, kan dia murid baru" usul seorang siswa yang menurutnya agak sedikit nakal. "yadeh gw setuju. tapi gw ke kantin dulu yak. haus gw hehe" jawab Qila.
Usai mereka bertempur di lapangan. mereka semua memutuskan untuk ke kelas, namun saat tiba di kelas, mereka tak mendapati pak Anton. Jadi mereka semua memutuskan untuk bermain di kelas hingga bel istirahat berbunyi.
Waktu istirahat tiba, mereka semua telah berhambur ke kantin bersama. Tak lupa, kini Qila telah mendapat banyak teman. Jadi dia tidak sendiri untuk pergi ke kantin. ia bersama Mia, Rasti, dan Luna.
"kalian mau makan apa? biar gw yang nancep." tanya Rasti kepada ketiga temannya.
"gw mi ayam aja"
"gw samyang"
"bakso telor""buset dikira gw pelayan restoran" gumam Rasti. Namun terlintas ide di otak setengah warasnya. "minum nya apa?" tanya Rasti lagi.
"wine"
'' susu kedelai"
" es teh manis aja"yang terakhir berbicara itu Qila. untung yang dia waras. Setelah mendengar apa saja yang diinginkan para temannya, Rasti langsung caw ketempat mie ayam. kenapa? karena ia memiliki ide untuk menyamakan semua pesanan. tak lupa ia memesan es teh manis.
*skip*
waktu istirahat mereka telah habis. mereka semua memutuskan untuk ke kelas walaupun Mia menyarankan untuk lebih lama berada di kantin. " lo ga inget? udah ini kan pelajaran Buk Kusuma." itulah alasan mereka mengapa tak mau berlama - lama setelah bel di bunyikan.Kelas X IPS 3 langsung hening ketika melihat seorang guru ber body besar masuk ke dalam kelas. "Buka halaman 169, baca dalam hati lalu kerjakan quiz nya dan kerjakan latihan bab ini"
Qila POV
Gw tercengang bro saat ibu yang gw prediksi namanya tuh Bu Kusuma. Ibu itu keknya ga mau basa - basi yaw. Yaudah karena gw belom dapet buku paket, gw minjem buku tuh ibu. berani banget ye kan gw. Tanpa berlama-lama gw pun menghampiri Bu Kusuma, layaknya menghampiri doi. ga punya doi. lupa. "hm Bu, Boleh pinjem bukunya ga? Qila belom dapet buku paketnya hehe"
Alis Ibu itu bertaut tanda bingung. "Qila anak baru bu, baru aja masuk hari ini." ucap Qila seakan mengerti air wajah Bu Kusuma. "oh anak baru, pindahan dari mana?"
"dari Jakarta Bu"
" Anak - anak, kalian udah kenal dengan Qila?" tanya Bu Kusuma.
pastinya udah dong. kan tadi uda kenalan. serentak mereka menjawab "udah bu."AuthorPOV
Setelah Bu Kusuma menanyakan satu pertanyaan kepada seluruh siswa X IPS 3, Qila dihadiahi beribu pertanyaan dari Bu Kusuma. Dari mulai mengapa ia pindah, asalnya dari mana, dulu kelas berapa, dan lain sebagainya. "oh.. yaudah silahkan duduk" perintah Bu Kusuma. "Ibu maahh gimana, kan tadi Qila mau pinjem bukunya bu". Bu Kusuma pun terkejut mendengar ucapan Qila tadi. Tapi buru - buru ia memberi buku itu kepada Qila.
Mungkin Bu Kusuma terlalu heran mengapa sifat Qila terkesan tidak sopan.