#1

103 19 6
                                    

"YAK! apa yang kau lakukan!" sentak seorang gadis yang kaget merasakan ada seseorang yang memeluknya.

"ya memelukmu, memangnya apa lagi?" jawab orang itu

"berhentilah bertingkah seperti ini" ucap gadis itu

"memangnya kenapa? kita sudah seperti ini sejak lama" tanya pria itu

"apa kau lupa jika kau sedang dekat dengan seseorang? aku tak mau dia salah paham saat melihat kita, dan aku tak mau di anggap sebagai orang ketiga. Lagi pula kita masih berada di lingkungan rumah sakit" jelas gadis itu

"ah, benar juga. aku lupa, mian" ucapnya sambil menyengir lalu melepaskan pelukannya.

Sedangkan sang gadis hanya bisa tersenyun melihat tingkah temannya itu.
Senyum yang menyiratkan kepedihan.
selalu seperti ini.

Dia sebenarnya tak mau berharap banyak. namun perlakuan namja itu padanya yang selalu membuatnya berharap.

"Rin-ah, apa menurumu aku cocok dengan Sia?" tanya namja tersebut

"emm, ya. Kalian sangat cocok. kau tampan dan dia cantik. Pasti akan sangat serasi jika kalian berpacaran" ucap Yerin sambil tersenyum getir.

Namja itu tersenyum mendengar ucapan Yerin. dia membayangkan jika hal itu benar-benar terjadi.

Satu minggu kemudian~~

Sejak percakapan minggu lalu, Yerin jadi menghindari temannya itu. dia tak siap jika harus berhadapan langsung dengan pria itu, karna jika mereka bertemu pria itu pasti akan menceritakan tentang wanita yang sedang ia dekati.

Yerin bukan wanita kuat yang dengan santai mendengarkan pria yang dia sukai menceritakan bahwa ia sangat menyukai wanita lain.

Bayangan akan pertemuan pertama mereka terlintas di pikiran Yerin.

~flashback on~

Hari ini ada anak pindahan di kelas Yerin, dia seorang namja pindahan dari daegu. namja itu sangat tampan, sampai-sampai Yerin sendiri tak bisa mengalihkan pandangannya dari namja itu.

Selama pelajaran Yerin tak bisa fokus, mana mungkin dia bisa fokus jika namja tampan itu duduk tepat di depannya.
hanya memandang bahunya saja sudah membuat Yerin tersenyum.

Ah, sepertinya Yerin jatuh cinta pada pandangan pertama dengan namja itu.

Bell istirahat pun berbunyi, sebagian murid pergi meninggalkan kelas dan ada beberapa murid yang masih tetap berada di kelas. termasuk Yerin.

Gadis itu tak memiliki teman di kelasnya. satupun tak ada.
Mungkin karna Yerin yang tak pandai bergaul, atau malah karna teman-temannya tak ada yang mau mendekati dia.

Karna itulah Yerin selalu membawa bekal ke sekolah. menurutnya, lebih baik membawa bekal dari rumah dari pada harus menghabiskan uang di kantin.

Hari ini Yerin membawa sandwich sebagai bekalnya.

Saat sedang asik mengunyah makanannya, tiba-tiba saja pria yang duduk di depannya berbalik menghadap Yerin.

Ahh ya, Yerin melupakan pria itu. mungkin karna efek dari perutnya yang lapar.

Yerin tertegun memandang pria tampan itu, sedangkan pria itu memandang Yerin dengan tatapan yang tak bisa di tebak.

"emm, annyeonghaseo. siapa namamu?" tanya pria itu

"an-annyeonghaseo, Ye-Yerin imnida" balas Yerin yg tergagap

"ah, Yerin-ssi. salam kenal, aku Seungcheol. Choi Seungcheol" ucap pria bernama Seungcheol itu

"ne, mannaseo bangapseumnida" ucap Yerin (senang bertemu denganmu)

"emm, Yerin-ssi. begini, aku lupa membawa dompetku dan saat ini aku sangat lapar. apa aku boleh meminta sandwich mu?" tanya Seungcheol.

Yerin melongo mendengar ucapan Seungcheol. jadi ini maksud tatapannya tadi, karna dia sedang lapar.

Yerin pun memberikan sepotong sandwich nya pada Seungcheol.

Dari sanalah awal kedekatan mereka, berkat sepotong sandwich.
Dan kehadiran Seungcheol mengubah hidup Yerin menjadi lebih terbuka.

~flashback off~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Only You Don't Know (SEVENTEEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang