Langit masih terlukis dengan ungu gelap, tapi bintang sudah lama hilang. Semburat kemerahan tampak terlihat dari kejauhan. Tanda matahari perlahan-lahan terbit. Segalanya masih hening, tidak ada pergerakan, semuanya masih terlelap dalam mimpi. Angin membuat sedikit gerakan pada batang pohon, menciptakan desiran lembut pada ranting tanpa daun itu.
Ini masih sangat dini untuk memulai hari.
Tapi tidak untuk seorang gadis yang telah lama menatap pantulan dirinya didepan cermin yang terpampang di dinding kamar nya dengan raut wajah yang sulit diartikan, suara hati nya berteriak," apa yang salah dengan diriku ? bagian mana yang kurang saat aku memperlakukan kalian ? mengapa kalian melakukan nya ?" gadis tersebut , Miura ingin menangis , sangat !!
Tapi bahkan air mata nya tak dapat keluar sedikitpun, begitu menyiksa bukan.Tiba-tiba terdengar suara riuh di depan kamar nya , karena sahabat yang tinggal satu rumah dengan gadis tersebut mempunyai kebiasaan pagi yang begitu berisik. Sebut saja pagi ini tak hentinya dia berteriak didepan kamar gadis tersebut.
"Yaaaaa Shin Miura, keluarlah dari kamar mu, aku akan mengatakan jika aku akan berangkat bekerja sedikit lebih awal hari ini. Aku tahu kau bahkan sudah bangun dari sejam yang lalu. Maka keluarlah.
Tapi gadis yang di teriaki masih tetap tak bergeming dari tempat semula, hanya sekilas menatap pilu daun pintu yang memisahakan dia dan sahabatnya tersebut.
Choi Cesha, dengan nama itulah biasa sahabat nya di panggil, hanya menatap malas pada pintu kamar yang tak kunjung terbuka dan memutuskan untuk langsung pergi ke tempat tujuan semula, bekerja.
Setelah tidak lagi mendengar suara berisik sahabat nya, miura memutuskan untuk keluar dari kamar nya untuk membuat sarapan sebelum dia juga berangkat bekerja.
" Bahkan kau tak merasa bersalah sedikitpun Choi Chesa" gumam Miura tanpa sadar.
FLASHBACK ON
"Shin sepertinya aku akan pulang terlambat malam ini, jangan menunggu ku, kau makan malam saja duluan aku takut pulang terlambat dan maaf aku berjanji lain kali akan ku tepati janji ku"
Miura menatap kecewa pesan yang masuk di ponsel nya dengan panggilan khas seorang Choi Chesa untuk dirinya. Padahal mereka berdua telah berjanji akan bereksperimen akan memasak sesuatu yang baru dengan temuan resep yang mereka dapatkan dari internet kemarin. Tapi apa daya Chesa tenyata punya urusan lain malam ini.
Tiba-tiba saja otak cantik seorang Shin Miura berkerja pada malam ini, berfikir "Aku akan menghubungi Min Yoongi saja"
kekasih miura sejak dua tahun lalu, laki-laki yang terpaut 1 tahun lebih muda dari Miura."Yoongi-yaa sedang di mana?" begitu percakapan pembuka ketika Yoongi mengangkat telefon dari nya.
"Aaaaa aku ada di salah satu taman dekat Incheon, ada klien yang meminta untuk melakukan Prewedding disini" sahut Yoongi dari seberang sana. Walaupun sedikit kecewa Miura berusaha untuk mengerti dengan kesibukan kekasihnya yang berprofesi sebagai photographer tersebut. Walaupun akhir-akhir ini Yoongi begitu susah meluangkan waktu nya untuk miura.
"Baiklah, aku hanya merindukan mu" bohong Miura padahal niat awal nya menghubungi laki-laki tersebut untuk menemani nya malam ini sekedar menonton atau jalan-jalan mengelilingi sungai Han di malam hari bukan sesuatu yang buruk di musim semi yang mulai menghangat di temani bunga sakura yang mulai berguguran seperti sekarang ini, namum di urungkan niat nya ketika mendengar Yoongi sedang bekerja.
"Aku juga merindukan mu " sahut Yoongi, hanya sebatas itu sambungan telefon mereka terputus menyisakan sedikit kesedihan di hati Miura.
"Kau sedikit berubah akhir-akhir ini , apa ada sesuatu yang tak ku ketahui" gumam miura pelan.
Baiklah daripada harus mendekan sendirian didalam rumah ada baik nya mengembalikan niat awal nya yang sekedar ingin bekeliling di sungai Han sambil menghirup aroma wangi bunga musim semi di malam hari , pasti begitu menyenangkan walaupun tidak bersama kekasih nya, pikir Miura.
Baru saja menginjakan kaki nya di tepian jalan untuk menunggu lampu lalu lintas berubah hijau, Miura tak sengaja melihat sahabat nya Choi Chesa yang begitu berisik dan ceria pada saat bersamaan sembari berdiri di seberang sana seperti tengah menunggu seseorang.
Setelah lampu pertanda untuk pejalan kaki boleh menyebrang, tiba-tiba ide berputar di kepala Miura, ingin menghampiri Chesa sebelum melanjutkan ke tujuan awalnya. Memberi sedikit kejutan untuk sahabat berisik nya pasti menyenangkan pikir miura sambil tersenyum geli.
Belum tiga langkah miura bergerak maju tapi harus terpaksa berhenti di tempat, mata nya lurus menatap ke depan, tatapan nya tak pernah berubah masih objek yang sama, sahabat nya Choi Chesa tetapi di tambah satu lagi orang yang benar-benar Miura kenal bahkan sangat, yaitu kekasih nya Min Yoongi, yang tiba-tiba datang sambil merangkul Chesa dengan mesra tanpa tahu bahwa gadis yang sudah menghabiskan dua tahun waktu bersama nya memperhatikan mereka , membeku tak bergerak sedikitpun di tempat yang tak jauh dari mereka berada.
YOONGI , CHESA KALIAN ??
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Clouds In the Spring ( 봄나리 ) END
ContoClouds In the Spring ( 봄나리 ) RyuCheonsa Genre : Sad Main Cast : Shin Miura , Min Yoongi , Choi Chesa Type : Twoshoot/ThreeShoot