Nara memoleskan lipgos dibibirnya, dan sekali-kali ia tersenyum menampakan sederet gigi putihnya di cermin. Nara kembali membenarkan jepitan pada rambutnya dan menari-nari dihadapan cermin miliknya. Ia pun terkekeh-kekeh sendiri setelah melihat bayangan dirinya di cermin. Ia mengambil hp nya dan mengirim pesan untuk seseorang. Tak lama setelah itu hp Nara berbunyi pertanda pesan masuk, Nara tersenyum membacanya, dan jari jemarinya dengan lihai mengetik sebuah balasan.
Nara membuka lemari miliknya, dan mengobrak-abrik isinya untuk mencari sandal kesayangannya. Nara tersenyum setelah menemukan sandalnya. Nara mengulurkan kakinya seraya memakai sandal kesayangannya yang berwarna biru muda, sepadan dengan warna dress yang dipakainya. Nara dengan santainya memakai sandal itu, hingga akhirnya hp nya kembali bunyi. Nara merogoh hp di tas nya, dan melihat siapa yang mengirimi pesan WA tersebut, Nara tersenyum setelah mengetahui siapa yang mengirimi pesan untuknya.
Daniel:
Nana cepet aku udah di depan nih😬Nara:
Sabar napa kak niell😠😠😠Daniel:
Ga bisa sabar, buruin gak atau kita batal pergi😡😡😡Nara berdecak kesal karena pacarnya ini, disaat anniv ke 2 tahun gak ada romantis-romantisnya pikirnya. Ia pun kembali mengetik balasan pesan untuk Daniel.
Nara:
Yaudah gpp batal aja deh😒Daniel:
Lhoo kok gtu sih yang, yaudah iya gpp mau lama juga aku tungguin nih, asal jangan lama² banget ya, dandan yang cantik sayang😘Nara terkekeh membaca balasan dari Daniel, ia kembali memasukan handphonenya ke dalam tasnya, dan berjalan menuju keluar kamarnya. Ia mengunci kamarnya dan melangkah menuruni tangga, setelah itu ia berpamitan pada bundanya, bundanya hanya tersenyum dan mengizinkan anak pertamanya ini untuk pergi. Nara pun kembali melangkahkan kakinya untuk keluar rumah, dan berjalan menuju gerbang. Ia melihat mobil milik kekasihnya yang terus saja membunyikan klakson.
"Berisik kudanil." ujar Naya pada kekasihnya itu.
"Hah, apa Na? Kudanil? Ah Nana jahat." balas lelaki itu sambil mengerucutkan bibirnya.
"Hehe bukain pintu dong kak." kata gadis itu lagi.
"Males, buka aja sendiri. Punya tangankan." Jawab Daniel dengan nada yang acuh tak acuh. Melihat kelakuan pacarnya ini, Nara menggerutu, membuka pintu mobil dan menutupnya dengan keras. Daniel hanya terkekeh melihat raut wajah kesalnya Nara.
"Uh jangan ngambek dong Sayang, ntar cantiknya luntur."
"Halah receh."
"Hmm... jangan manyun-manyun gitu bibirnya ntar aku...".
Nara langsung mencubit lengan kekasihnya, dan Daniel pun mengerang sambil terkekeh. Daniel menatap gadisnya lekat-lekat, menggemaskan pikirnya. Setelah itu Daniel menjalankan mobilnya. Tak ada percakapan diantara keduanya, tapi Nara pun akhirnya memulai percakapan.
"Kak kita mau kemana?" tanya Nara sambil menatap ke arah Daniel.
"Kita akan ke hotel." Jawab Daniel sambil terkekeh.
"Serius atau turunkan aku."ucap Nara kesal.
"Oh oke silahkan turun Nara sayang."
"Ih nyebelin... Kak aku serius."
"Aku juga serius kok, udahlah diem aja dulu napa."
Nara pun akhirnya diam, dan mengerucutkan bibirnya. Daniel pun fokus menyetir mobilnya. Setelah beberapa lama menit lamanya Nara kembali bertanya.
"Kak, kita mau kemana sih?"
"Ih Nana bawel ya, oke kita akan ke restoran."
Nara mengangguk-anggukan kepalanya mengerti. Karena bosan Nara memainkan hp nya, sekedar untuk membaca mention para pengagumnya di twitter. Nara terkekeh-kekeh melihat mention-mention aneh yang masuk dalam twitternya. Daniel yang melihat itu mendengus kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bimbang
Teen FictionKatakan pada hati bahwa ia pernah bimbang.. Mencintai dua orang sekaligus itu mustahil.. Ini bukan cinta melainkan sebuah ego.. Tapi inilah adanya... katakan pada hati bahwa ia sempat lelah... Menyukai orang yang tak pernah peduli... Mengabaikan ora...