9

962 146 13
                                    

Sorry for typo and happy reading^^~

***

"Suzy-ya kau baik-baik saja?" Karna tidak tahan dengan sikap Suzy yang belakangan ini jadi pendiam dan sering melamun, akhirnya Soojung memutuskan untuk bertanya.

Sebenarnya sedikit banyak ia tahu penyebab berubahnya sikap sahabat cantiknya itu, hanya saja ia ingin memastikan apa yang sebenarnya telah terjadi pada Suzy.

Suzy yang biasanya ceria dan cerewet bertransformasi menjadi sosok pendiam, seperti bukan seorang Bae Suzy saja.

Ia juga sempat beberapa kali melihat Suzy yang menjauhi Myungsoo dan usaha Myungsoo untuk bicara kepada Suzy. Mereka berdua terlihat seperti pasangan kekasih yang sedang salah paham saja pikirnya.

"Apa kau bertengkar dengan Myungsoo? Kenapa belakangan ini kau terlihat menjauhinya?"

Suzy menghela nafas berat, ia menegakan tubuhnya dan menatap wajah Soojung dengan sorot mata yang sulit tertebak.

"Aku hanya merasa bingung. Wanita itu, ia meyuruhku untuk menjauhi Myungsoo. Tapi kenapa hatiku terasa sangat sakit dan sesak saat aku mencoba menjauhinya. Mereka adalah sepasang kekasih, jadi bukan kah aku memang harus menjaga jarak dengannya?" Tanpa Suzy sadari kedua matanya mulai berembun, bersiap menjatuhkan bulir bening yang di sebut air mata. Lagi, hatinya merasakan sesak dan sakit yang teramat sangat saat harus membahas perihal Myungsoo. Pria yang entah sejak kapan telah berhasil menempati tempat terindah dihatinya. Sayangnya, saat ia mulai menyadari apa yang hatinya rasakan, saat itu pula ia dipaksa untuk menjauh dari pria yang dicintainya. Bukankah takdir begitu kejam padanya?

Soojung meraih tangan Suzy untuk masuk kedalam genggaman tangannya. Ia mengusap tangan itu perlahan dengan senyum lembut nan hangat, membuat Suzy menatap berulang kali pada tautan tangannya dan wajah Soojung.

"Apa kau sudah dengar penjelasan Myungsoo? Apa kau yakin Myungsoo dan wanita itu benar- benar sepasang kekasih? Kemarin anak-anak bilang kalau Myungsoo memarahi wanita itu habis-habisan di depan umum"

Suzy tertegun. Apa yang barusan di dengarnya adalah kebenaran? Ahh bodohnya ia yang malah menjauhi Myungsoo tanpa mau mendengarkan penjelasan dari pria itu. Apa sebaiknya ia segera menemui Myungsoo dan bicara padanya. Bolehkah ia berharap apa yang dikatakan Soojung tadi benar adanya. Bolehkah ia berharap kalau Myungsoo dan wanita itu bukanlah sepasang kekasih.

Suzy kembali menatap Soojung yang balik menatapnya dengan senyuman yang terlukis diwajah cantiknya, kepalanya bergerak ke atas dan ke bawah, seolah menjawab pertanyaan yang bahkan belum Suzy ajukan.

Suzy bergegas bangun dari duduknya, ia harus segera bertemu dengan Myungsoo, harus. Suzy kembali lagi ketempat ia dan Soojung duduk tadi, kemudian ia menarik Soojung ke dalam pelukannya sambil membisikan kata 'Terima kasih'.

Soojung tersenyum dan mengangkat tangannya yang terkepal sebatas bahu sambil berkata 'fighthing' tanpa suara saat Suzy kembali melangkah pergi meninggalkannya.

***

Myungsoo menyumpal kedua telinganya dengan headphone hitam miliknya. Mencoba membuat pikirannya agar lebih relax. Masalah yang tiba-tiba datang membuat kepalanya sakit, ditambah dengan sikap acuh gadis yang dicintainya.

Matanya terpejam rapat dengan punggung yang menyender di senderan kursi taman. Angin berhembus sepoi-sepoi menerbangkan rambut pendek Myungsoo yang terlihat berantakan.

Kepalanya menengadah kearah langit, beruntung kursi taman yang ia tempati berada di bawah pohon yang rindang sehingga mencegah sinar matahari langsung mengenainya.

Sreek

Suara seseorang yang menempati ruang kosong di sebelahnya. Myungsoo membuka matanya, mencoba mencari tau siapa orang yang berani duduk disebelahnya tanpa izin.

Tell MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang