.
.
.
."BAE JINYOUNG! BAE JINYOUNG!" Terdengar teriakan penonton begitu Bae Jinyoung sang pangeran sekolah melakukam tembakan three point nya yang membawa kemenangan bagi Produce High School.
Setelah pertandingan selesai, mereka berebut untuk mengucapkan selamat dan berfoto bersama Jinyoung. Tak terkecuali seorang namja manis berkacamata yang nampak malu-malu ikut berdesakan bersama penggemar Jinyoung yang lain.
"Halo Park Jihoon, sahabatmu juga berdedikasi dalam memenangkan pertandingan ini." Pemain basket lain tampak menarik Jihoon dari kerumunan penggemar Bae Jinyoung.
"Aduh, jangan menghalangi usahaku Park Woojin." Kesal Jihoon mencoba melepaskan rangkulan Woojin. Bukannya kenapa-kenapa, hanya saja ia risih terus di tatap benci oleh penggemar Woojin.
"Aku akan membantumu mendekatinya dengan cara lain, bodoh. Ayo ikut aku!" Woojin pun menyeret Jihoon pergi dari lapangan.
.
Ternyata Woojin membawa Jihoon ke ruang ganti para pemain.
"Kenapa membawaku kemari sih Park?"
"Diam saja dan turuti aku."
"Hei Woojin-ah, apa itu kekasihmu?"
"Bukan, dia hanya salah satu fans bodoh Bae Jinyoung." Park Woojin langsung mendapatkan tatapan mematikan dari sahabat sehidup sematinya.
"Jangan menyebut fansku bodoh Park Woojin."
"B-bae Ji-jinyoung." Ucap Jihoon tergagap saat melihat Bae Jinyoung tepat dihadapannya.
"Maaf hyung, aku hanya bercanda. Kau tetap akan memberikan posisi kapten itu padaku kan?"
"Tentu saja."
"Oh ya hyung, kenalkan ini sahabatku namanya-"
"Maaf Woojin aku sibuk, aku harus segera pulang dan belajar untuk ujianku."
Jihoon hanya menatap kecewa kepergian Jinyoung.
"Menyebalkan sekali." Dengus Woojin kesal karena ucapannya dipotong begitu saja.
.
"Bersabarlah Hoon, suatu saat nanti ia pasti akan melihatmu."
"Sepertinya dia tak akan pernah melirikku. Apa aku sejelek itu?"
"Kau tidak jelek kok, kau sangat manis percaya padaku."
"Sebentar lagi Jinyoung hyung akan pergi ke Universitas, pokoknya aku harus bisa masuk ke universitas yang sama dengannya."
"Ya, berjuanglah. Sebagai sahabat yang baik, aku akan selalu mendukungmu."
"Jin, apa aku harus merubah penampilanku ya?"
"Kalau itu sih terserah kau saja."
"Aku akan terus memperjuangkan cintaku."
"Hoon, malam ini aku menginap ya?"
"Eh, kenapa?"
"Ada kakak tingkat yang akhir-akhir ini selalu menerorku. Aku takut kalau dia psikopat lalu membunuhku."
"Meneror bagaimana? Kau terlalu banyak menonton film."
"Dia selalu mengirim sms setiap malam dan mengatakan akan mendatangi mimpi ku. Dia juga tau kalau aku dirumah sendirian." Orang tua Woojin sering bepergian keluar negeri jadi Woojin sering ditinggal sendirian di rumah.
"Kau tau siapa yang meneror mu?"
"Tentu saja tidak, kalau tau sudah aku hajar dia."
"Siapa tau ia hanya salah satu penggemarmu."
"Kau ada petunjuk tentang siapa dia?"
"Tidak, nomornya sering berganti-ganti. Dan dia hanya memberikan singkatan HS di akhir sms nya."
"Siapa HS?"
Woojin hanya menggidikkan bahunya ngeri. Dia tidak bisa membayangkan wajah peneror itu, kalau boleh ia tebak pasti wajahnya sangat menyeramkan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.LANJUT OR DELETE
Disini aku buat Baejin lebih tua dari Woojin dan Jihoon.
Ini baru prolog semasa mereka masih sma buat gambaran ceritanya aja. Ceritanya bakal terjadi pada saat mereka kuliah. Cast akan muncul seiring dengan berjalannya cerita.
Aku mau liat adakah yang berminat sm ni cerita gaje. Kalau ada silahkan Vote dan Coment ya
💕💕💕💕
Bahasa yang digunakan disini baku ya.

KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE
FanfictionJinHoon, JinSeob, GuanHo Jihoon yang menyukai Jinyoung sejak SMA membuat dirinya selalu mengikuti Jinyoung bahkan sampai kuliah. Tetapi apakah Jinyoung tau? Woojin adalah sahabat Jihoon yang mau tidak mau ikut terseret dalam masalah sahabatnya memb...