All of its character belong to fluffeai
I just borrow it a bit x)This story is one of WhiteRavenUniverse Collections. Beware of two different spesies and violence.
*****
Di luar dinding batu terdengar teriakan ricuh ratusan penonton. Suara yang telah menjadi familier untuk Fuen setelah penangkapannya setahun lalu. Saudari kembarnya -- Fuyu selalu meminta ia untuk berhati-hati tatkala mengunjungi dunia manusia. Mereka adalah makhluk yang rakus dan kejam. Terlalu pandai untuk ukuran mereka yang kecil. Dan terlalu berbahaya dibiarkan memimpin dunia yang seharusnya jatuh pada mereka kaum Dreki.
Fuen adalah petarung terhebat di dunianya, namun saat ia datang ke dunia manusia ini, para makhluk bertubuh halus itu menyerangnya. Menggunakan senjata yang mengeluarkan bunyi letupan. Sisik tebal Fuen pun tak dapat selamanya melindungi.
Ia berhasil membunuh beberapa dari makhluk mengerikan ini. Sayang, ia pada akhirnya tertangkap. Butuh waktu beberapa bulan lagi sebelum Fuyu datang membawa pasukan untuk menyerang kaum manusia.
Ia berpamit untuk menjelajah selama dua tahun. Jika ia tak kembali dalam waktu yang ditentukan, maka Fuyu akan mengerahkan segala cara untuk mencarinya.Selama setahun terakhir ia diperlakukan seperti sampah. Tak diberi makan, dijadikan bahan eksperimen, dan berulang kali disiksa hanya untuk mengungkap jati dirinya.
Fuen adalah petarung. Mental yang ia miliki sekuat baja. Mereka boleh merusak sistem tubuhnya dengan pacuan obat, namun ia akan tetap bertahan.
Ia sering dibawa keluar untuk sebuah pertunjukkan. Arena luas dibatasi oleh besi yang mengukung bagai kandang raksasa. Manusia-manusia itu akan menonton ia bertarung dengan hewan yang mereka miliki.
Kali ini ia mengharapkan hal yang sama, namun tiba-tiba seorang manusia hadir memberinya sebuah suntikan pada lengannya. Beberapa sisik di tangan dicabut paksa untuk memudahkan obat itu memasuki sistem tubuh sang Dreki.
Dreki merupakan makhluk setengah naga yang menyerupai manusia. Mereka memiliki dua kaki untuk berdiri yang dihiasi tiga cakar tajam. Tangan pun hampir mirip dengan manusia. Hanya saja, seluruh tubuh Dreki berbalut sisik besar dan tebal. Mereka memiliki sihir untuk melindungi bagian kepala dengan merubah wajah menjadi seperti naga.
Apapun yang manusia itu berikan pada Fuen, kini efeknya mulai terasa. Seluruh tubuh terasa panas. Insting berkecamuk. Ekor panjang Fuen mengibas kencang, menjatuhkan beberapa manusia yang berusaha menenangkannya. Sosok Dreki miliknya lebih tinggi dari manusia. Tinggi yang mencapai dua meter.
Besi yang mengikat kedua sayap, ia paksa merentang. Ia menjerit tatkala yang terjadi hanya membuat sayap hitam miliknya patah.
Mereka menyeret Fuen dengan rantai. Menuju kandang raksasa di mana penonton berteriak keras tatkala melihat sosoknya. Ia mengaum pada langit merasakan panas di tubuh semakin parah.
Apa yang tak Fuen perkirakan adalah adanya manusia yang terikat dengan tubuh tak berbalut apapun. Rambut berwarna keperakan yang terlihat kusam. Wajah dipenuhi warna biru serta keunguan akibat lebam. Begitu kurus dan tak terawat. Manusia adalah makhluk kejam. Padahal yang terikat merupakan kaum mereka sendiri, namun mereka justru bersorak makin keras.
Rasa panas makin menyebar. Membuat kaki sang Dreki bergetar. Darah yang mengalir dari sisik yang hilang kini mulai berhenti.
Bau harum wewangian menarik perhatian Fuen. Ia melangkah mendekati sang manusia. Mengabaikan bagaimana tubuh kurus kotor itu bergetar dan mencoba menciptakan jarak di antara mereka.
Bau harum berahi yang dapat ia cecap dengan lidah. Sangat kental berasal dari manusia dengan rambut perak. Peluh dan debu tanah menghiasi tubuh yang terikat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreki
Fantasy[Original Story by FarenheitJuly and Fluffeai] Dreki adalah kaum dengan tubuh setengah naga. Mereka hidup dalam dimensi yang berbeda. Koufuen Rion, seorang Dreki yang nekat mengarungi dimensi demi mengawasi manusia, akhirnya justru tertangkap. Ia di...