Datangnya Keluarga Baru~

502 50 27
                                    

Disclaimer :

BoBoiBoy © AniMonsta
This Fiction © NaYu

.

Family

.

Warn : AU, Typo, ElementalBrothers, NoSuperPower, NoAlien, NoRobot, etc.

.

Don't Like This Fiction?

DON'T READ IT!!!

.

Happy Reading~~~

.

.

Hari ini adalah hari yang sangat membahagiakan bagi Ice. Bocah yang belum genap 2 tahun itu sangat menantikan datangnya hari ini. Dia sampai rela tidak tidur meski waktu telah menunjukkan pukul 9. Waktu tidur yang terlalu malam bagi anak seusianya.

"Ice tidur ya?" bujuk Halilintar yang merupakan kakak sulung Ice.

"Dak au. Ais au unggu dede Ais."

Halilintar menghela nafas. Inginnya ia memaksa sang adik untuk tidur, namun ia tak bisa. Ibunya mengatakan kalau dia harus aabar terhadap adik-adiknya. Dia juga tak boleh memaksa jika adiknya tak mau. Kini dia tengah duduk sambil memangku Ice sambil menunggu di depan ruang bersalin.

Ya. Ini yang Ice tunggu. Kelahiran adik bayinya, bayi kembar. Ia akan jadi kakak. Pasti sangat menyenangkan meski ia tak begitu paham arti 'kakak' dan arti 'adik' secara sempurna, tapi yang ia tahu kalau dia jadi kakak dirinya akan mempunyai banyak adik seperti kakak Halinya yang mengurusi banyak adik termasuk dirinya.

"Ice, Taufan, Gempa dan Blaze sudah tidur loh. Ice tak mau tidur juga?" bujuk Halilintar lagi.

"Dak au! Ais eyum antuk!"

Ice menatap Halilintar dengan mata bulatnya yang dipaksa terbuka juga pipi chubbynya yang digembungkan lucu.

Tak tahan dengan wajah adiknya yang begitu menggemaskan, Halilintar mencubit pipi Ice.

"Aaaa! Ahik!"

"Hehehe..."

Halilintar memeluk gemas Ice yang memberontak tak suka dipeluk.

"Iya iya deh. Ice boleh tunggu adik bayinya lahir."

Senyum lebar terkembang memperlihatkan gigi yang belum lengkap.

Ice kembali menghadap pintu ruang bersalin. Menunggu siapa pun keluar dan mengatakan kalau adik bayinya sudah datang ke dunia.

Halilintar sendiri hanya menatap sekeliling dalam diam. Hanya ada dirinya dan Ice di sana. Ketiga adiknya yang lain bersama Ayah mereka, tidur di tempat yang lebih nyaman. Ruang kerja sang Ayah. Yah... Ayah mereka memang salah satu dokter spesialis di rumah sakit tempat ibu mereka melahirkan. 

Semenit.

Lima menit.

Sepuluh menit.

Selama itu menunggu, Halilintar pun merasa tubuh Ice mulai terhuyung. Inginnya ia menahan, namunntak jadi saat tubuh adiknya itu menegak bagai orang terkejut.

'Maksa untuk tak tidur, ya.'

Beberapa kali Halilintar mendapati tubuh adiknya terhuyung. Sempat ia tahan dan menuai ocehan cadel dari adiknya.

Datangnya Anggota Baru~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang