CHAPTER 1-First Meet

163 11 0
                                    

AUTHOR POV
Yeguk High School adalah salah satu sekolah negeri yang ada di kota Seoul, sekolah ini memang sangat terkenal, dengan  image  siswanya yang memiliki bakat luar biasa dan berbeda dengan siswa umumnya, ya bakat untuk tawuran, malas2an dan melanggar aturan sekolah. sekolah ini  dikenal dengan citra yang cukup buruk.
Tapi tidak semua siswa yang ada disini seperti itu,ada juga beberapa yang bahkan sangat berprestasi.
.
#2017
Tahun ini adalah tahun ajaran baru dimana semuanya pun banyak yang berbeda dari tahun sebelumnya, kelas baru, teman baru, junior menjadi senior, dan banyak lagi. Ah semuanya memang berbeda dan sepertinya akan menjadi hal yang memiliki banyak kenangan tak terlupakan.
"Tayeyon-ni apa semua berkas untuk siswa baru  sudah siap?" tanya seseorang yang masuk ke ruangan itu.
Yang dipanggil pun menengok, "Oh Leteuk Oppa, iya semuanya sudah siap"  ucap gadis yang bernama taeyon itu sembari mengangkat jempolnya.
Dan pria itu pun tersenyum "ya sudah kalau begitu tolong bawa ke aula, sebentar lagi mereka akan tiba" .
Gadis itu pun langsung pergi menuruti perintah pria itu, tangannya penuh dengan banyak berkas yang ia bawa, namun ia tetap tersenyum dan sesekali menganggukan kepalanya ketika ada yang menyapa.
.
@Aula
"Hufftt.." ucap gadis itu setelah menyimpan semua berkas itu ke meja
"Kau lelah taeyon-ni? Sini aku bersihkan keringat mu itu" ucap Tiffany sembari mengusap keringat yang ada di dahi Taeyon.
Taeyon pun hanya tersenyum menikmati perlakuan hangat sahabatnya itu.
#Brukk...  suara pintu terbuka dengan paksa
Semua yang ada diruangan itu pun langsung menengok kearah pintu diruangan itu. Disana ada seorang lelaki tampan yang sedang berdiri dengan nafas yang terengah-engah.
"Ya Lee Tae Min!!! apa yang kau lakukan? Kau membuat kami kaget, gimana nanti kalau kita jantungan, hah !!" Bentak Tiffany
"Sudahlah fany-ya kau tidak usah marah, sini duduk lagi" Tifani pun menurut perkataan Taeyon, "Ada apa Taemin-ni?" Ucapnya dengan ramah
"Mereka sudah datang noona" ucap Taemin dengan ceria
"Ya!! kau ini hanya karena itu, suruh mereka mengantri aja, malah heboh sendiri" ledek Tiffany
Taemin pun tidak perduli dengan omongannya sunbaenya itu, ia pun langsung pergi keluar dari ruangan itu.
"Ya anak itu!!" Bentak tiffany.  Taeyon pun hanya tersenyum melihat tingkah laku keduanya,   sedangkan yang lainnya hanya menggeleng-gelengkan kepala.
.
"Okay.. one..two..three.. mic test..  okay.. siap.. Hai semua anak baru =D okay perkenalkan nama ku Lee Taemin,  aku senior satu tingkat diatas kalian, jadi kalian harus ngehormatin gue, okay :D " ucap Taemin dengan PD-nya
"Okay sekarang kalian semua, silakan berbaris sesuai dengan kelasnya,dan serahkan. berkas tersebut pada mentor kalian. Silakan semuanya lakukan dengan tertib" akhir dari ucapan manis Lee Taemin
Para siswa pun kemudian berbaris sesuai dengan kelasnya masing-masing.
.
TAEYON POV
Ah ada-ada saja anak itu. Berani-beraninya dia bilang seperti itu didepan umum, apakah ia terlalu senang sampai seperti itu, jangan tanya lagi respon sahabatku, Tiffany bagaimana? Dari tadi ia terus mengomel dan berjanji akan memarahi namja itu setelah ini.
"Sudahlah Tif, lihatlah mereka sudah datang" ucapku sembari menunjuk kearah siswa baru yang mulai masuk ke ruangan ini. Ia pun akhirnya berhenti mengomel.
"Mmm sunbaenim, apa ini kelas 1-2? Dan dimana aku harus meletakkan berkas ini?" Tanya seorang siswa baru
"Oh simpan saja disini dan kamu bisa masuk ke kelas 1-2. Itu disana ruangannya " Ucapku ramah. Gadis itu pun mengangguk memberikan hormat, dan langsung pergi kearah ruangan yang aku maksud.
Satu persatu murid pun menyerahkan berkasnya masing-masing, sehingga tanpa terasa sudah 1 jam aku melakukan tugas ini. Ya menjadi pengurus OSIS memang capek, tapi entahlah aku merasa  senang menjalani semua ini.
"Okay, semuanya  tolong perhatikan dulu sebentar" ucap Leteuk oppa yang merupakan ketua OSIS disini
Dan semua pengurus OSIS pun mendekat kearahnya bersiap menerima instruksi darinya.
"Baiklah semuanya sudah berkumpul, tolong perhatikan sebentar, saya akan memberikan sedikit pengarahan. Sekarang kita telah melakukan pemberkasan dokumen siswa baru, langkah selanjutnya adalah membimbing mereka untuk mengikuti masa orientasi di sekolah ini, jadi sekarang silakan ke ruangan kelasnya masing-masing sesuai dengan pembagian ketika rapat OSIS kemarin, Selamat bekerja rekan-rekan, semoga sukses" ucap Leteuk oppa.
Semua pengurus OSIS pun bubar, dan siap untuk melaksanakan tugasnya masing-masing.
Tiba-tiba seseorang menepuk pundak ku dan membuat ku kaget,  "Noona" ucapnya
Akupun menengok "Ya Choi Minho kau membuat ku kaget" bentaku
"Ya maaf noona ,aku tidak bermaksud seperti itu" ucapnya dengan senyum tampannya,  kalau sudah seperti itu mana bisa aku marah kepadanya.
"Oh baiklah, arraseo" aku pun merapikan peralatan ku dan bermaksud pergi dari ruangan itu.
Tiba-tiba Minho memegang tangan ku, aku pun menatapnya "wae? Ada yang ingin kau katakan padaku? "
"Noona apa kau lupa? Kita kan mementori kelas yang sama" ucapnya sedikit keras
"Ah benarkah? " ucapku karena aku memang benar-benar lupa
"Aish noona kau benar-benar lupa kita ini dikelas 1-2, kaja kita kesana kita sudah telat" dia menarik tanganku
"Aish, chankaman Minho-ssi aku harus menemui Kim sonsaengnim dulu, jadi kau duluan saja ke kelas nanti aku menyusul,ne.. dah.. sampai ketemu dikelas" aku berlari meninggalkannya sendirian yang masih kebingungan.
Aku merasa kasian juga meninggalkan dia seperti itu,  tapi ya mau bagaimana lagi aku memang ada keperluan lain dulu. Choi Minho itu sebenarnya junior satu tingkat dibawahku,  sikap yang manja kepada siapapun apalagi sunbae wanitanya akan terlihat seperti ia sedang merajuk pada kekasihnya, tapi semua pengurus OSIS disini sudah tahu bagaimana sifat manjanya itu jadi tidak akan pernah ada yang salah paham lagi, tapi kalau siswa lain entahlah aku tidak tahu bagaimana pendapat mereka,  terlebih lagi namja itu populer sebagai namja yang tampan disekolah ini.
Karena memikirkannya tanpa terasa aku sudah sampai diruang guru, aku mencari Kim Sonsaengnim, dan itu dia aku menemukannya..
"Anyeonghaseyo sonsaengnim" ucapku sembari membungkuk  kepadanya
Dia pun menatapku "Oh Taeyon-ni kau sudah tiba"
"Ne sonsengnim" ucapku
"Baiklah, ada sedikit yang ingin aku tanyakan tentang rencana camp kita, apakah dananya sudah mencukupi selama kegiatan disana?" Tanyanya
"Sepertinya cukup sonsaengnim,  karena dana yang diterima dari kesiswaan  cukup besar. Tapi saya belum bisa memastikannya karena belum merapatkan lagi tentang pembuatan anggarannya" jawabku
"Mmm baiklah kalau begitu saya harap Pengurus OSIS bisa segera mengadakan rapat tentang ini, karena kau tau kan Taeyon-ni aku harus segera melaporkannya ke kepala sekolah" ucap Kim sonsaengnim
"Baiklah, saya mengerti sonsaengnim, nanti akan saya beritahukan kepada Leteuk oppa" jawabku
"Okay, silakan lanjutkan aktivitas mu" ucapnya
Aku pun membungkuk kearahnya dan meninggalkan ruangan itu, sekarang tempat yang kutuju adalah kelas 1-2, ya aku tidak tahu apa yang akan terjadi dengan namja manja itu ketika ia menjadi seorang mentor sendirian. kuharap baik-baik saja.
.
@kelas
"Tolong sunbae, maafkanlah dia.."
"Ayo.. ayo.. ayo.."
Aku sekarang ada didepan kelas 1-2 terdengar kegaduhan dari dalam kelas itu.
'Ada apa in sebenarnya?' Batinku.
Kelas yang lain saja sepi, mengapa kelas ini sangat ramai? Apakah sedang melakukan sebuah permainan?
Kubuka pintu itu dan apa yang kulihat, bukan sebuah permainan yang kulihat melainkan sebuah perkelahian, disana Minho sedang memegang kerah baju seorang siswa baru yang sedang menatap sombong kearahnya. Aish..  namja itu..
"Ya Choi Minho hentikan!!" ucapku melepaskan genggamannya "apa yang kalian lakukan?" Bentakku
"Noona. kau tahu anak ini susah sekali diatur dia malah meremehkan aku" Bela Minho
Aku menatap anak itu dan dia malah memalingkan wajahnya dengan sombong, "aish.." batinku
"Baiklah Minho kau lanjutkan dulu materinya" aku menatap Minho
"dan kau ikuti aku, ada yang ingin ku sampaikan" aku menatap mata anak itu
Aku pun bermaksud pergi meninggalkan kelas itu  tapi tiba-tiba Minho memegang tanganku "noona aku ikut, aku takut kau diapa-apakan olehnya" aku terdiam dengan kata-kata Minho dan aku melihat siswa lainnya ada yang menatap dengan heran, bahkan ada yang  tepuk tangan dan menatap ku dengan sombong, siapa lagi kalau bukan siswa baru itu 
Aku melepaskan tangannya "kau selesaikan tugasmu, aku bisa jaga diriku sendiri" ucapku dan langsung meninggalkan kelas itu
.
@luar Kelas
Aku membalikan  badanku, kulihat namja itu kini ada didepanku, aku menatapnya tubuhnya yang tinggi, wajah yang tampan dan bola mata yang indah.
"Aish apa yang kulihat?" Aku menyadarkan diriku sendiri. dia masih menatapku dengan tatapan sombongnya.
"Kau apa yang kau lakukan pagi ini? Kau membuat gaduh kelas ini?" Tanyaku
Dia menatapku dengan sombong "siapa? aku? Aku rasa bukan aku tapi kekasihmu itu"
"Ya dia bukan kekasihku" bentakku
Dia tersenyum dengan sombongnya.
"Baiklah kenapa kau tidak menurut dengan aturan disekolah ini?" Tanya ku
"Karena aku tidak suka!" Jawabnya dengan cuek
"Bagaimana caranya membuat kau menyukainya?" Tantangku.
Tiba-tiba ia menatapku dengan tatapan yang aneh, dan ia mulai mendekati ku, entahlah kenapa aku merasa takut, jadi aku melangkah mundur dengan perlahan, namun sayang langkahku terhenti pada sebuah tembok dan sekarang tangannya menyentuh tembok disampingku,  ia mendekatkan badannya kearahku,  dan posisi kami terlihat seperti akan berciuman. Aku merasa takut dan mm deg-degan.
"Kim Taeyon" ia memanggil namaku
Aku melihat kearahnya, dan menatapnya dengan tidak percaya "bagaimana kau tahu.."
Matanya mengisyaratkan ke name tag ku, aku pun mengangguk
"Kau ingin tahu caranya bagaimana agar aku nurut?" Ucapnya yang membuatku terdiam
"Kau tetaplah disampingku, karena aku hanya aku akan nurut denganmu, noona " ucapnya dengan manis
Aku mengerjapkan mataku dan blushh.. kurasa pipiku memerah karena ucapannya. Ia tersenyum melihatku yang salah tingkah.
"Byun Baekhyun imnida. Ingatlah nama itu" ucapnya.
Ia semakin mendekatkan tubuhnya kearahku, dan seperti akan menciumku, aku pejamkan mataku..
--------
1,2,3,4,5 detik..  kudengar tidak lagi ada suara, kubuka mataku perlahan dan tidak ada siapapun.
"Aish aku dibodohi olehnya" gerutuku
"Byun Baekhyun imnida. Ingatlah nama itu" suaranya terdengar lagkah di pikiran ku.
"Aish ada apa aku ini? Apakah aku sudah gila?" Gerutuku
Akupun pergi dari tempat itu, entah kearah mana yang pasti aku hanya ingin memenangkan diriku dulu, yang sudah mulai gila ini.
.
♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥
.
Terimakasih bagi yang sudah membaca ;) :)  bagaimana ceritanya? Tolong tinggalkan coment dan like nya ya :) :y Gomawo. ^O^

CLOSERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang