BAB 1

13 0 0
                                    

Aku masih memandangi rintik hujan yang turun melalui balkon kamarku. Entah mengapa aku selalu suka dengan hujan. Bagiku hujan memiliki banyak makna selain itu hujan juga memberi ketenangan tersendiri bagiku. Aku selalu suka menikmati tiap rintik hujan yang turun melalui tanganku. Membiarkan tanganku basah karena rintik hujan yang turun. Aku lebih suka bercengkrama dengan hujan ditemani sepi karena menurutku itu adalah cara terbaik untuk mengingat semua hal yang telah terjadi dalam hidup.

Masih teringat jelas kala itu, saat pertama kali aku bertemu dengan seseorang yang mengubah hidupku menjadi lebih baik. Nadin, ia adalah sahabatku entah bagaimana caranya aku bisa begitu akrab dengannya. Sejujurnya aku adalah orang yang sulit dekat dengan orang yang baru aku kenal. Namun, Nadin berbeda dengan orang lain yang telah banyak ku temui. Ia sosok wanita yang sangat bersemangat dan memiliki tujuan hidup yang jelas. Berbeda denganku yang hanya sekedar mengikuti alur kehidupan ini tanpa tau kemana tujuan ku nantinya. Semenjak saat itu aku mengubah pola pikir ku. Aku bertekad untuk menjadi orang yang lebih baik dari yang sekarang. Aku ingin menjadi orang yang sukses dan berguna untuk orang lain. Aku ingat saat aku mengatakan hal itu di depan Nadin, ia pun tersenyum dan berkata "Kita pasti bisa jadi orang sukses suatu saat nanti. Jangan pernah nyerah Ris sama apapun yang terjadi nantinya. Karena kita nggak akan pernah tau apa yang akan terjadi nantinya. Tugas kita sekarang hanya berusaha semaksimal mungkin." Dan semenjak saat itu banyak perubahan yang terjadi di kehidupan ku.

Semenjak itu aku banyak menemui banyak orang baru dalam hidupku. Orang-orang yang memberi warna baru dalam hidupku. Namun tak semua pertemuan itu menyenangkan. Terkadang sebuah pertemuan dapat memberikan sebuah luka yang tak terlihat namun membekas begitu lama di hati. Jatuh cinta, patah hati, kecewa, marah, benci semua pernah ku lewati. Aku pernah merasakan jatuh cinta pertama ku. Ahh masih sangat jelas terlintas dipikiranku bagaimana aku mengenalnya. Namun siapa sangka hal yang justru membuat ku bahagia dapat membuat ku merasakan pahitnya luka. Yang lalu biarlah berlalu, hidup harus terus berlanjut bukan walau tanpa seseorang. Karena tiap pertemuan pasti ada perpisahan dan sebuah perpisahan akan menghasilkan sebuah pertemuan baru.

.

.

.

.

.

.

.

.

Haiiii....

Akhirnya part pertama bisa aku post hehehe. Btw buat kalian yang baca cerita aku, aku sangat berterimakasih sama kalian dan aku akan sangat senang jika kalian mau vote dan komen hehehe.... Maaf kalo part pertama ini abal.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 08, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

CARISSAWhere stories live. Discover now