10

5.1K 774 21
                                    

Seul Mi POV

Perlahan namun pasti, tenaga Junhoe terkuras abis. Dia langsung nengok ke belakang, natap gue yang duduk di pojokan.

"Sial gue narik lo ke sini. Gara-gara lo ada di sini, pintunya gak mau kebuka"

"Gue yang lebih sial jir! Gara-gara lo, pdkt gue sama Sehun gagal total! Sekarang gue terjebak di gudang dalam keadaan lapar. Ini gara-gara siapa? Gara-gara lo, setan! Benci gue sama lo!"

Kurang ngaca nih anak sebelum nuduh gue pembawa sial. Plis deh, lo lebih pembawa sial menurut gue.

"Mianhae"

Gue tersentak mendengar ucapan maaf dari Junhoe. Kesambet apaan nih anak? Kayaknya kesambet sama penghuni gudang ini deh(¬‿¬)

"Dimaafin gak nih?" tanya Junhoe sambil masih natap gue.

"Lo banyak salah ke gue"

"Ya makanya gue minta maaf sama lo, kutil"

"Lo niat minta maaf gak sih?!"

"Niat buat cekik lo lebih besar sebenarnya"

"Tai"

"Jadi dimaafin gak nih?!"

"Nanti gue pertimbangin dulu"

"Apa susahnya ngemaafin coeg?!

"Ye setan, memaafkan itu gampang, tapi melupakan yang susah"

"Berarti lo susah lupain gue ya?"

"Najis, amit-amit cabang olahraga"

Gue dan Junhoe kembali terdiam. Sekarang gue mengharapkan ada keajaiban yang datang.

Bruk!

Tiba-tiba kardus berjatuhan dari atas lemari. Gue langsung berdiri dan berlari menghampiri Junhoe karena kaget. Kirain ada gempa. Untung gak kena kepala gue. Tapi debunya itu lohh semerbak kemana-mana.

"Uhuk! Uhuk!"

Junhoe terbatuk-batuk gara-gara banyak debu.

Shit! Mata gue kemasukan debu. Perih banget. Sampe berair mata gue.

"Jangan digosok bego!"

Junhoe narik tangan gue. Dia langsung nangkup pipi gue dengan kedua tangannya.

Gue gak bisa natap muka Junhoe sekarang karena mata gue perih banget. Mata gue susah dibuka.

Junhoe bantu meniup mata gue yang kelilipan. Dan kalian tau bau mulutnya kayak gimana? Wangi plus adem cuy kayak permen relaksa. Gue kira mulutnya bakal bau jigong.

"Coba buka mata lo"

Gue menuruti perkataan Junhoe. Secara perlahan, gue membuka mata. Gue mematung ketika melihat muka Junhoe sedekat ini. Kok gue deg-degan sih nyet?

"Gue tau gue ganteng. Gak usah liatin gue segitunya"

Junhoe langsung menoyor kepala gue ke belakang jir. Tai emang. Gue pikir dia udah berubah. Ternyata enggak. Tetep ngeselin.

"Bentar lagi bel nih" ucap gue gusar karena kelaparan.

"Yaudah gue chat Chanwoo dulu biar dia datang ke sini"

"Anjir kenapa lo gak chat dia dari tadi?!"

"Pengen aja ngerjain lo di sini"

Ingin rasanya mencekikmu, Koo Junhoe┌┤´゚Д゚'├┐

Benci √ JuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang