6.

14 1 0
                                    

Seulgi merasa takut,tidak biasanya dengan cuaca seperti ini dia masih di luar,ia sangat takut pada petir untung saja hujan ini tidak disertai petir kalo iya pasti dia udah kejang² di halte.

Di sisi lain GD kakak seulgi cemas dengan keberadaan adiknya yang entah dimana sementara dirinya masih sibuk mengerjakan proposal pelantikannya besok.

Line :1

Gd  : bob,apa kau sibuk sekarang?

Boby : iya hyung,aku sedang mengaransemen lagu bersama mino?ada apa hyung?.

Gd : adiku sedang di halte sekarang,aku tidak bisa menjemputnya karena aku sibuk,apa kau bisa membantuku.

Boby : sebenernya aku mau membantu mu,tapi aku masih sibuk,ya sudah biar aku suruh temanku untuk menjemput adikmu.

Gd : baiklah terimakasih bob.

Boby : iya hyung.

Read.

Line : 2

Boby : bin lo sibuk gak?gue butuh bantuan lo?

Hanbin : lumayan,gue lagi ngerjain tugas dari Gd songsaenim.

Boby : ,nah kebetul lo sekarang jemput seulgi adiknya Gd hyung di halte,dia sendirian buruan.ntar kan lo bisa dapet nilai tambahan kalo lo bantuin GD hyung.

Hanbin : siap! Bener juga kata lo,lumayan kan gue jadi gak keliatan bendel bendel amat.

Boby : buruan gih katanya dia takut sama petir .

Read..

-other time-

"Gd oppa!,jemput aku sekarang aku takut" gerutu seulgi,lagi jongkok dikursi halte karena banjir sudah sampai di ujung mata kaki,ia tidak mau sepatunya kena air.

Waktu menunjukan pukul 5 sore, tentu malam sbentar lagi ,belum ada tanda tanda seseorang datang  menjemput seulgi.

Tiba tiba di tengah ketakutan seulgi ia melihat dari arah gerbang kampusnya ada seorang laki laki dengan celana levis sobek sobek dan parka yang kegedean  rambutnya berantakan agak panjang menutupi matanya ,dengan membawa koran basah di tangannya berlari di tengah tengah banjir menuju ke arah seulgi seperti orang gila.

"MAAAMAA TOLONG AKUU,ADA ORANG GILAAA MAU KESINI!!" teriak seulgi ia sangat takut dengan orang itu Seulgi menggigit bibirnya dan menghentak hentakan kakinya.

"Gii,Seulgi!!" teriak orang gila itu memanggil nama seulgi dari kejauhan.

"Mama! Orang Gila itu Tau namaku!!tolong aku!!" teriak seulgi menangis ia tidak hentinya melompat lompat ketakutan di atas kursi halte,ia ingin lari dari situ tapi ia juga tidak mau hujan hujanan, seulgi sangat panik.

" MAMAAA!OPPAA! AKU TAKUTT!" teriak seulgi sekencang kencangnya ,ia terpaksa harus lompat agar bisa lolos, tapi kenyataanya orang gila itu sudah sangat dekat dengan jarak seulgi,saat seulgi akan lari tangannya di tahan orang gila itu,lalu menjerit sekeras kerasnya.

"MAMAAA!!ORANG GILA MENAHAN KU hiks hiks hiks!!" Seulgi masih menangis matanya terpejam ia tidak bisa membayangkan  bagaimana wajah orang  gila tadi yang sedang memegang tangannya sekarang.

"Minggir!!!lepaskan aku!lepaskan!!" teriak seulgi memukuli orang gila itu,ia tidak tau kena atau tidak intinya ia sangat takut sekarang.

"Kau ini kenapa seulgi?mengapa kau memukuli ku" gertak orang gila itu membuat seulgi berpikir.

Seulgi berhenti sejenak dari rengekannya itu ' ha bagaimana mungkin orang gila berbicara jelas seperti tadi' seulgi mulai membuka matanyaa daan....

"Ha--han-binn!?apa ini benar kau" teriak seulgi melototkan matanya memastikan itu hanbin yang ada di depan matanya sekarang.

"Iya aku hanbin" cetus hanbin,mendengar itu hati seulgi lega ia langsung memeluk hanbin dengan erat.

"Terima kasih kau sudah menolongku dari orang gila tadi,aku sangat takut tadi untung saja kau datang,ia sangat mengerikan aku tidak tau apa yang akan terjadi padaku kalau kau tdk datang" cerocos seulgi lalu melepaskan pelukannya.

"Itu aku bego!" ucap hanbin menonyor kepala seulgi.

"Haa benarakah?ma--maafkan aku" seulgi menunduk malu.

"Iya itu aku,aku mencarimu di parkiran di kelas dan di depan gerbang hujan hujanan,aku melihat koran kering kupikir akan berguna untuk menutupi kepala ku dari hujan ehh ternyata malah aku tambah basah kuyup begini" cerocos balik hanbin mengibas kibaskan parkanya yang basah.

Seulgi hanya terdiam dan memandangi hanbin tajam matanya memerah,bajunya basah ,bibir dan badannya menggigil mukanya putih pucat melebihi hanbin.

"Apa kau dingin?" tanya hanbin melirik ke arah seulgi berdiri sekarang.

"Baiklah ayo kita ke mobilku sekarang ada di sebrang sana,kita jalan saja" ajak hanbin.

"Kenapa diam saja,apa kau tidak mau jalan manja sekali kau" gerutu hanbin yang tadi sudah lari kecil menuju mobilnya akhirnya kembali menghampiri seulgi.

"Nanti aku demam" lirih seulgi menunduk menatap kakinya yang sudah mulai kaku terkena banjir.

"Kau benar benar manja,baiklah ayo naik biar ku gendong kau" cetus hanbin mulai menggendong seulgi dan berjalan melewati banjir yang sekarang sudah sampai diatas mata kaki.

Hanbin menurunkan seulgi didepan pintu mobil,.

"Cepat masuk"

Setelah seulgi masuk hanbin pun masuk dari pintu mobil sisi yang lain.sepanjang perjalanan mereka hanya terdiam sibuk dengan keadaan mereka,hanbin yang sedang membuka sepatu dan kaos kakinya sedangkan seulgi yang mencoba mengusap usap kedua tangannya agar hangat.



Sampai di rumah seulgi,hanbin mengantar seulgi sampai depan pintu dan ternyata GD yang membukakan pintu itu.

"Seulgi apa kau tidak apa?"

"Tidak oppa aku hanya kedinginan" jelutas seulgi melepas sepatunya.

" hanbin makasih kau sudah mengantar adiku" ucap gd tersenyum kecut pada hanbin.

"Ne- hyung" cetus hanbin

"Ehh maksudku gd sunbaenim" ralat hanbin .

"Baiklah kalau begitu kau boleh pergi" -gd

"Ya aku akan pergi sekarang" hanbin tetap tersenyun walaupun gd mengusirnya .

Setelah kejadian itu seulgi tidak dilarang lagi untuk membawa mobil sendiri, gd percaya pada adiknya,asalkan seulgi mau berbagi cerita dengannya dan harus menceritakan apa yang ia alami setiap hari.karena gd tak mau adiknya harus merasakan hal itu lagi.

•••••VOTE•••••VOTE•••••VOTE•••••COMMENT•••••

Will Never ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang