anak ayam

4.7K 584 181
                                    

*sebenernya ini terinspirasi dari drama Age of Youth*

Yoo Seonho menatap gedung tingkat dua yang tidak terlalu besar dari luar pagar. Dia mencocokkan pola gedung di depannya itu dengan foto yang ada di ponsel. Kemudian dia membaca tulisan di kotak pos berwarna biru cerah yang amat kontras dengan pagar hitam rumah itu.

Kostan Yth. Bapak Jaehwan.

Wah, Seonho menghela nafas lega. Ternyata tidak sia-sia belajar google map dari adiknya. Dia tak perlu tersesat seperti dalam bayangannya selama perjalanan menuju ke tempat ini.

Sedikit ragu, Seonho membuka pagar yang tak terkunci dan menarik kopernya masuk setelah membetulkan tas ransel yang tergantung di kedua bahunya. Namun saat sampai di depan pintu kos, dia cukup tercengang.

Rupanya Bapak Jaehwan yang punya kos ini canggih juga dengan menggunakan fitur password sebagai pengaman rumah. Seonho yang tidak tahu apa-apa akhirnya menekan bel berkali-kali sambil berusaha menengok lewat jendela yang sayang sekali tertutup gorden.

Seonho menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal. Agak gusar juga, takut kalau ternyata tidak ada orang di dalam. Tapi samar-samar dia mendengar suara rusuh dari dalam, berarti masih ada kehidupan di sana. Seperti orang-orang yang ketahuan melakukan dosa.

"BENTAAAAAAAARRRR"

Buset.

Seonho menutup sebelah telinganya dengan tangan yang bebas, teriakan orang entah siapa itu sangatlah menggelegar.

CKLEK

Pintu terbuka dan nampaklah sosok lelaki berambut pirang kecokelatan dengan mata dan senyum penuh kebahagiaan menyambutnya. Seonho sedikit mengerutkan hidungnya, baunya sedikit aneh tapi dia tak bertanya. Di balik orang itu Seonho bisa melihat seorang laki-laki lain yang berlari terbirit-birit ke salah satu ruangan.

"Lo anak baru, kan? Wah, gue kira lo datengnya agak maleman. Ayuk masuk," orang itu secara tiba-tiba menarik Seonho yang belum siap hingga ia nyaris terjungkal.

Setelah di dalam dan melepas sepatunya, orang itu masih dengan menarik tangan Seonho guna mengantarkannya ke kamar.

"Nah ini kamar lo, hehehe.." Orang itu cengengesan. "Oh, ya sampai lupa! Gue Daehwi, kalo elo?"

Keringat dingin seketika membasahi pelipis Seonho. Dengan gugup ia membungkuk dalam dan menyebut namanya. "Seonho... Yoo Seonho..."

Daehwi tertawa kecil. "Yaampun, lo itu cuma beda dua tahun dari gue. Lo mahasiswa baru, kan? Bapak Jaehwan sempet bilang gitu semalam."

Seonho menegakkan tubuhnya dan mengangguk kaku. "Eung... Iya... Psikologi." Maklum, otaknya suka error jika dihadapkan pada orang baru.

"Yaudah ngomongnya santai aja nggak usah formal banget gitu. Gue merinding tau, nggak? Hahahaha~"

Duh, Seonho makin grogi. Dalam obrolan pertama begini keliatan sekali kalau Daehwi sangat periang dan gampang bergaul. Nggak kaya Seonho yang mau kenalan aja masih mikir seribu kali.

"Tuh." Daehwi menujuk tempat tidur warna abu-abu yang ada di sudut ruangan. "Itu punya lo. Sama lemari dan meja yang di sebelah sana itu juga punya lo."

Seonho baru sadar kalau kamar ini seolah terbagi menjadi dua area. Oh iya ya, dia kan bukannya menyewa kamar pribadi. Dia juga harus berbagi ruang dengan orang lain.

"Lo sekamar sama Euiwoong. Tapi orangnya nggak ada, lagi pergi entah kemana. Dia sibuk banget, munculnya cuma pas orang-orang udah tidur dan baru bangun aja. Duh, dia kaya nggak ada waktu buat olahraga bentar aja. Pantes jadi boncel, untung gue tinggian dikit meski seumuran."

Shape Of You [PD101S2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang