pengakuan

2.1K 414 111
                                    

Peraturan yang harus dipatuhi :

1. Dilarang meminum alkohol, karena dapat merusak tubuh jasmani maupun rohani anak-anak sekalian.

2. Dilarang membawa pacar lelaki maupun wanita, karena kalau anda semua keterusan saya yang rugi.

3. Kalau kekurangan makanan, boleh ke rumah saya di sebelah. Banyak pasokan lele, gratis kok.

-Salam, Yth. Bapak Jaehwan

Seonho cengo membaca peraturan yang ditulis menggunakan stabilo warna-warni dan ditempel di dekat rak sepatu. Sebenernya peraturan itu udah ada disana sejak jaman baheula, cuma Seonho aja yang baru nyadar.

Lagian udah hampir tiga minggu tinggal disini, dianya aja yang kelamaan di goa. Oh, dan lagi ini juga hari kelima dia resmi jadi mahasiswa, lho. Satu kampus pula sama Daehwi dan Euiwoong.

"Anak ayam, lo ngapain? Ayo berangkat." Daehwi yang udah wangi Victoria Sacred menyeret Seonho dari keterpatungannya.

Tiap pagi selalu gini. Mereka jalan bersama tapi 99,69 persen percakapan didominasi oleh Daehwi. Seonho hanya mendengarkan, dan menjawab jika Daehwi bertanya. Dan sesampainya di kampus Daehwi yang mudah teralihkan fokusnya akan berlari meninggalkan Seonho dan bergabung dengan squad yang telah menanti.

Anak jurusan psikologi itu tidak sedikit, tapi Seonho tak berminat untuk mencari teman. Padahal ia ingin sekali saja bisa mendapatkan teman mengobrol sekalipun itu orang yang duduk sebangku dengannya. Tapi sekeras apapun percakapan yang Seonho usahakan, orang-orang pasti akan bosan dengannya.

Percakapan pertama Seonho semenjak kuliah adalah dengan seorang senior yang sempat satu kelas dengannya. Duduk di sampingnya dan meminjam bolpoin darinya. Sampai sekarang Seonho masih ingat bagaimana bentuk dan rupa orang yang terlihat dingin tapi nyatanya suka tebar pesona.

Ya, dia yang sekarang duduk di depan Seonho. Bercakap-cakap dengan barisan cowo keren lainnya.

Tidak, Seonho bukannya pengen diajak ngobrol juga. Masalahnya orang itu belum mengembalikan bolpoin kesayangannya!

Mau minta tapi takut. Begitulah Yoo Seonho.

Seonho akhirnya membuka buku catatannya dan mulai membaca poin-poin pelajaran kemarin.

Bagaimanapun Seonho adalah orang baru dan tidak ada salahnya juga berbaur dengan yang lain.

"Kunci pertama, tatap matanya langsung. Kedua, katakan apa yang ingin dikatakan," gumam Seonho menyebut kalimat yang ada di pertengahan halaman.

Oke, itu bukan hal yang mudah baginya. Bahkan untuk menatap Hyungseob saja Seonho rasanya ingin pipis.

Seonho berdiri. Jantungnya berdebar sangat kencang. Keringat dingin membasahi pelipisnya. Langkah demi langkah dia tempuh, padahal semeterpun tak sampai.

"Senior Guanlin."

Kakak tingkatnya yang sedang asyik tertawa bersama teman-temannya langsung terdiam.

"Ya?" Guanlin balik bertanya sambil tersenyum sedikit.

"Bolpoinku mana?"

"What?"

"Senior meminjam bolpoinku kapan hari. Itu lho, bolpoin yang ada gantungan anak ayamnya. Masa begitu saja lupa sih?! Kalau minjam itu harus dibalikin dong!"

Nah lho, Seonho malah kebablasan.

Guanlin and the gengs cengo.

"I-iya iya... Maaf deh, nanti gue cari," jawab Guanlin terbata-bata.

Shape Of You [PD101S2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang