[1.2] Hestia Squad: Part 3-Cerita

115 18 33
                                    

Judul : the Last Gift

Genre : Slice of Life

Subgenre : Drama, Romance

_____________________

"Ibu... apa aku boleh keluar?"

"Keluar? Memangnya untuk apa?"

"A-aku mau bermain dengan teman-teman"

"Tidak boleh! Nak, kamu kan sudah punya banyak mainan, main di rumah saja yah"

***

Sejak kecil, ibu tidak pernah mengizinkanku keluar, ayah juga sama saja

Mereka mengurungku

Memangnya aku ini apa!? Burung dalam sangkar?

Sekarang aku berumur 16 tahun, berarti sudah 16 tahun juga aku dikurung di rumah ini.

Bahkan aku tidak sekolah, hanya ayah yang mengajariku di rumah, dan memukuliku saat melakukan kesalahan.

Menyebalkan!!

Aku harus keluar dari sini.

Bagaimanapun juga, aku harus keluar dari sangkar emas yang mereka buat.

***

'Apa yang harus kulakukan untuk keluar dari sini?' pikirku sambil melihat ke luar jendela, melihat anak-anak seumuranku bermain dan bersenang senang bersama. Aku merenung cukup lama memikirkan cara untuk bebas.

"Daisuke!! Ini waktunya makan," panggil ibuku dari bawah.

"Oh tidak, ibu sudah memanggilku! Aku harus cepat!"

Tanpa berpikir panjang, aku membuka jendela kamarku dan mencoba kabur dari sana. Tapi, INI LANTAI DUA.

'Aku harus bagaimana?' benakku panik.

"DAISUKE!! Kau di mana!?" teriak ibu.

'Kurasa aku harus melompat,' kata batinku sambil memberanikan diriku untuk keluar.

Setelah memberanikan diri, akhirnya aku melompat dari lantai dua ke semak2 di halaman rumahku. Dengan begitu mungkin dapat mengurangi rasa sakitnya.

BRUK!!

''Ah-" aku menahan jeritanku agar tidak terdengar ke dalam. Tapi tidak sesuai dugaanku, rasanya sangat sakit. Dengan sekuat tenaga aku pun berlari menjauh dari rumah meskipun kakiku sangat sakit.

"DAISUKE!? KENAPA KAU TIDAK TURUN!?" ayah mulai berteriak memanggilku, aku mungkin sedang bahaya, dia mungkin akan membunuhku.

Dari jauh aku dapat melihat ayah dan ibuku masuk ke kamarku melalui jendela yang tidak kututup. Aku harus berlari lebih cepat.

"Argh!" aku terjatuh karena tidak bisa menahan rasa sakit di kakiku lagi. Mungkin dengan ini aku sudah tidak dapat kabur.

'Ugh pandanganku kabur, aku merasa sangat mengantuk,' Aku pun pingsan di jalanan karena lelah dan kesakitan.

***

'Uhn, Dimana ini?' benakku saat mulai tersadar dari pingsan.

"Daisuke? Daisuke!! Kau sudah bangun? Ini ibu, nak," ucap seorang wanita di sampingku yang tidak lain adalah ibuku.

'Ibu? Kenapa dia menangis? Huh, aku yakin dia cuma pura-pura, tidak ada yang menyayangiku!'

***

Special Event: 4 Different WaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang