Author pov
Seorang yeoja duduk termenung di dalam kelas yang masih kosong. Tentu saja ini bahkan masih belum jam 6 pagi dan yeoja ini sudah berada dalam kelas dengan buku berserakan dimejanya.
Seorang namja membuka pintu ruang kelas itu, membuat yeoja itu tersadar dari lamunannya dan menoleh pada asal suara itu.
"Ternyata sudah ada orang. Kukira ini masih terlalu pagi" gumam namja itu pada dirinya sendiri.
'Siapa namja itu? Hhh.. molla .. aku harus segera menyelasaikan ini sebelum bel masuk.'
Yeoja itu kembali menuliskan sesuatu dibukunya, mencoba tak memperdulikan namja asing itu.
Namja itu masih disana, memperhatikan setiap detail kelas itu. Lalu kembali menatap yeoja yang entah sedang apa.
Entah apa yang membuatnya tak bisa memalingkan matanya dari gadis itu, seakan ada suatu hal yang menariknya untuk terus menatap gadis itu. Namja itu berjalan mendekat.
"Heyy ... kau." Ucapnya ketika tepat berada didepan meja gadis itu.
"N..ne." bukannya menatap lawan bicaranya gadis itu malah semakin menyembunyikan mukanya.
"Jika seorang berbicara tatap matanya" ucap namja itu datar.
Gadis itu perlahan mengangkat kepalanya.
"W.. wae...? Nugu?" Ucap gadis ini terbata,
"Kim Taehyung" ujar namja ini
Gadis itu bingung. 'Kim Taehyung? Apa maksudnya? Apa itu-'
"Ya, itu namaku. Bodoh." Ucapnya lagi dengan senyum yang ... aneh.
'Huh bagaimana bisa dia tau apa yang aku pik-'
Dukk..
"Berhentilah melamun. Semua itu terlihat jelas dari wajahmu." Ucapnya dengan cengiran aneh itu lagi setelah mengagetkanku dengan menendang mejaku.
"Ah.. ne"
Sully pov
Aku ..entah kenapa aku rasa namja ini menyebalkan. Aku mencoba mengabaikannya lagi dengan mengerjakan tugas dari kim saem.
Dukk
"Heyy ... " lagi dia menenendang meja ku. Aku memilih diam.
Dukk
Dukkk
Dukkk
"Hey .. apa kau mengabaikanku"
Dukk
Hhh ... "a...ani.. tapi bukankah kita tidak ada urusan." Ucapku kembali lalu mencoba mengerjakan tugas ini lagi.. 'tinggal sedikit lagi selesai..huhh'
Dukk
Dukkk
Namja ini masih saja menendang mejaku.
Hhh..."Bisakah kau berhen-"
"Nama" lagi. Apa hobinya memotong ucapan orang.
"Ne?" Aku bingung apa maksutnya
Bukannya menjawab namja ini malah menampakkan cengiran anehnya lagi. Ada apa dengan dia.
"Bodoh. Sudahlah aku akan memanggilmu jjang. Aku harus segera pergi keruang guru. Anyeong."
Dia berlari pergi
"Jjang.. siapa? Aku?"
Entahlah..
Aku tersadar ketika beberapa siswa sudah memasuki kelas. Ah .. kebiasaanku melamun memang menghawatirkan. Huuhh.. aku melirik kearah jam dinding di depan kelas.
MWOOO... sudah hampir bel masuk..
Haaaiisss tugaskuuu....Kembali aku tenggelam di lautan tugasku ini.
Author pov
Seorang namja berjalan angkuh dengan kedua tangan didalam saku celananya. Beberapa yeoja nampak mengagumi namja itu . Meski namja itu nampak menakutkan, tapi tak bisa dipungkiri wajahnya memang rupawan.
"Hey.. yoong." Seseorang menepuk pundak namja itu.
"Hmmm...?"
"Mau kemana"
"....pergilah dulu hyung"
"Ok.. Sampai jumpa dikelas."
Min yoongi. Namja itu memang sangat irit dalam berbicara namun sekali nya ia bicara tajamnya akan mengalahkan sebilah pedang. Dia memang terkenal dingin, acuh, dan yah.. tukang tidur.
Kim seok jin namja yang tadi bersamanya dan bisa dibilang ialah salah satu sahabat dekat Min yoongi. Seok jin namja tampan dengan senyum yang menawan. Ia dikenal sebagai sunbae yang ramah dan murah senyum, hal itu yang menjadikannya menjadi seorang prince idol.
Banyak yang heran bagaimana mereka bisa bersahabat dengan kepribadian yang bertolak belakang? Entahlah.
Bertanya pada seok jin ia hanya akan menjawab 'kenapa bukankah yoong itu manis dan menggemaskan'
Menggemaskan? -.-.
.
.Min yoongi berjalan menelusuri koridor kelas 1. Seperti sudah terbiasa ia masuk ke kelas 1-A., lalu menghampiri seorang yeoja yang tenggelam dalam bukunya.
Tanpa permisi yoongi menangkup kedua pipi yeoja itu lalu memainkannya.
"Hey.. bukankah sudah kubilang untuk berangkat bersama."
Seolah terbiasa yeoja itu melepaskan tangan itu dari pipinya.
"Aku ada tugas sunbae." Ucapnya lalu tenggelam dalm tugasnya lagi.
Merasa diacuhkan. Kali ini mencubit pipi milik gadis itu.
"Aiiaa... sanbae lepaskan... appo.."
"Haah... yak sully kenapa kau begitu menggemaskan eo.. wae... hmmm.." yoongi masih saja memainkan pipi sully tanpa menghiraukan si empunya.
Sully yang sadar mereka menjadi pusat perhatian, menarik paksa tangan yoongi, menampakkan pipi merahnya.
"Ne sunbae mian." Merasa percuma membantah. Ia hanya mengelus pipinya yang panas.
"Sebentar lagi bel. Cepatlah sunbae kembali."
"Ah.. kau benar. Ok sampai nanti" yoogi mengacak rambut sully lalu belalu pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Demonic
FantasyDua makhluk yang tak seharusnya bersatu. Melahirkan sosok sempurna tanpa cacat. Karena kesempurnaan itu mendatangkan berbagai masalah yang membuatnya terjatuh kedalam lubang hitam yang tak berujung. . . Karena dibalik kesempurnaan itu, dialah dosa...