Aksara Geovano adalah kasanova gila SMA Indonesia Jaya. Tidak ada satupun cewek yang bisa memalingkan wajahnya untuk ketampanan Aksa. Gila? Iya. Kecuali cewek ini, Alina Starvila. Cewek ini adalah satu-satunya orang yang benci sama Aksa. Gak heran k...
"Biasa, Aksa!" Ucap Gita nyeleneh. "Oh, anaknya dukun guna-guna nyariin gue?" Dengan senyum misteriusnya, Alina pergi keluar dari kelas.
Aksa menatap Alina dari kejauhan. Dan sekarang Alina tepat didepan Aksa.
"Lo ngapain nyari gue? Ngefans?" "Jijik banget gua ngefans sama lo!"
Alina mendecak kesal. Aksa hanya membuang nafasnya dengan berat.
"Lo gila ya? Kemaren gua mimpi ada di dukun guna-guna!" Ucap Aksa. Alina menyimpulkan bahwa setiap kata yang Aksa ucapkan, tak lain adalah hal bego yang pernah ia dengarkan. Dengan cepat, Alina langsung memasuki kelasnya.
"Gita! Lo disuruh ke ruang Pak Suryo tuh!" Seru Donita. "Suruh ngapain gue?" "Ngapel kerumahnya Dave kali! Kan Dave anaknya Pak Suryo!" Lawak Donita diiringi dengan tawa liciknya.
Alina hanya duduk dipojok kelas, dan meringis kesakitan saat Aksa dengan sengaja mencubit pipinya.
Bahkan gue ganyangka kalo dia bisa se-manis itu didepan gue. Dan gue juga ganyangka kalo pipi gue bisa merah didepan kasanova musiman itu.
Mata Alina menatap jeli tubuh laki-laki yang baru saja masuk kekelasnya —kelas murid-murid lainnya diiringi oleh Bu Sunita.
Alina hanya tersenyum miring. Kelihatannya dia jauh lebih baik dari Aksa. Tapi entah kenapa kali ini ia merasakan bahwa laki-laki baru itu dapat memikat hatinya.
"Woy! Lu kok bengong sih?" Tanya Gita. Alina hanya menggeleng namun matanya tetap mengarah ke cowok tinggi itu.
"Jangan bilang kalo lo suka sama dia!" Seruan Gita membuat seisi kelas menoleh ke arah Gita dan Alina.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Ini cuma gambaran Devito ya)
"Woy, gua gampar lu ngeliatin dia terus!" Ucap Gita serius.
Kenapa dia bikin gue keinget sama anaknya dukun guna-guna ya?
Seisi kelas mulai ramai. Karena mereka sadar, bahwa Alina melamun karena cowok tinggi itu. — Vomment?
