Everland Park. Disinilah Vitha dan Ji Yoon berada . Ya. Mereka memutuskan untuk pergi ke tempat ini setelah mereka bertemu kembali sekitar satu minggu yang lalu . Rona kebahagiaan pun terpancar dari wajah keduanya di temani langit yang cerah dan tawa anak-anak kecil yang berada disana seolah-olah mereka merayakan kebahagiaan dua orang yang sama-sama memendam perasaannya sejak 3 tahun yang lalu .
"Oppa.." gadis itu berhenti tepat di depan tatanan bunga-bunga yang tumbuh bermekaran dengan indah .
"Kamu lelah ?" Ji Yoon menghampiri gadis di hadapannya yang nampak kelelahan itu
Gadis itu mengangguk pelan sambil memeluk boneka yang tadi Ji Yoon belikan untuknya.
Ji Yoon terdiam untuk beberapa saat memperhatikan gadis di hadapannya ini. "Kamu masih belum berubah" batinnya.
"Oppa.." Panggil nya lagi .
"Ah iya.. Ayo kita duduk disana" Ji Yoon menunjuk sebuah tempat duduk yang jarak nya tidak jauh dari tempat mereka berdiri
"Ayo oppa" Vitha tersenyum dan melangkah cepat ke tempat duduk yang Ji Yoon maksud tadi
Sore ini langit Kota Seoul terlihat sangat cerah. Nampak seberkas cahaya matahari yang mulai menjauh meninggalkan bumi pertanda malam akan segera tiba. Mereka terdiam untuk beberapa saat. Tak tahu apa yang mereka rasakan saat ini. Debaran angin sejuk menemani keheningan di antara mereka yang terdiam merasakan keindahan kota ini
"Indahnyaaa .. " Mata Vitha berbinar saat melihat sekelompok burung yang terbang diantara cahaya matahari yang mulai mereda. Sedangkan Ji Yoon hanya bisa tersenyum memandang pemandangan indah disampingnya. 3 tahun sudah ia memendam rasa ini. Rasa yang tak pernah dimengerti sejak pertama ia melihat sosok gadis yang ada di sampingnya kini.
"Vitha.." Ji Yoon memberanikan dirinya untuk memulai pembicaraan
"Iya Oppa. Ada apa?" Tanyanya
"Aku.. Ingin bertanya sama kamu. Boleh?"
"Boleh kok oppa. Mau tanya apa?"
"Apa.. Kamu ingat saat pertama kali kita bertemu?"
Vitha terdiam. Mata nya membelalak mendengar pertanyaan Ji Yoon "Hmm.."
Ji Yoon tersenyum melihatnya "Pasti kamu tidak ingat ya?"
"Tidak. Aku ingat kok. Saat itu Oppa menemukan kotak pensilku dan saat aku sedang membicarakanmu dengan teman-temanku tiba-tiba kamu datang dan berkata I'm Ji Yoon" Vitha memperagakan bagaimana Ji Yoon pada masa itu
Ji Yoon tertawa melihatnya "Apakah benar aku begitu? Kurasa tidak. Bukan begitu" sangkalnya. "Iya oppa. kamu begitu" mereka mulai tertawa kembali setelah keheningan yang sempat terjadi diantara mereka. "Vitha. Kamu ingat tidak? waktu itu saat pertama kali aku mendampingi Mr.Kim untuk mengajar di kelas bahasa. Kamu datang padaku dan meminta izin untuk pergi ke uks?"
"Itu.." Gadis itu memutar bola matanya sambil mengingat-ingat kejadian waktu itu
"Ah.. Kurasa aku meminta izin pada Mr.Kim waktu itu. Bukan sama kamu?"
"Benarkah?" Ji Yoon tertawa. Dan itu sungguh sangat manis. Sekaligus sebuah pemandangan indah bagi Vitha
"Waktu itu wajahmu sudah sangat pucat. aku rasa kamu benar-benar sakit sampai tidak sadar sedang berbicara dengan siapa" Ji Yoon memberikan seulas senyuman kecil di wajahnya "Waktu itu kamu juga pernah menabrakku di loby sekolah dan saat itu kamu sedang menangis. Makanya kamu tidak sadar. Kamu langsung pergi begitu saja tanpa melihatku"
Vitha benar-benar tidak menyangka ia memang bukanlah orang yang bisa mengingat sesuatu dengan baik. "Tapi kurasa aku sudah meminta maaf waktu itu?" Ujarnya pelan
"Benar.. Dan semenjak saat itulah aku jadi sering memperhatikanmu. Kamu benar-benar menarik perhatianku. saat kamu menangis dan terlihat sedang mencari sesuatu. Tak sengaja aku menemukan sebuah kotak pensil yang selalu kamu bawa kemanapun kamu pergi itu terjatuh di depan toilet wanita"
"Lalu.. Kamu memberikannya pada temanku?"
"Benar. Aku senang saat itu karena akhirnya kamu bisa melihatku dan tersenyum padaku"
"Oppa.." Vitha menatap Ji Yoon dengan mata yang berkaca-kaca. Ia tak menyangka kalau ternyata Ji Yoon menyukainya sejak dulu "Maafkan aku yang tidak pernah tau tentang perasaanmu padaku. Maafkan aku yang tidak pernah melihatmu padahal kamu selalu ada di sekitarku. Aku menyesal.."
"Sudahlah Vitha. Salahku juga yang tidak pernah membiarkanmu melihatku. Aku selalu takut untuk mendekatimu karena aku takut menyakitimu jika suatu saat aku harus kembali ke Seoul. tapi.. Ternyata aku menemukanmu lagi disini. aku benar-benar bahagia. Ternyata kamu juga menyukaiku dan mencariku"
Tangis Vitha kali ini mulai pecah bersamaan dengan datangnya sinar rembulan. Bersama Ji Yoon di kota ini. Kota Seoul. Kota yang mempertemukan kembali cinta dua sejoli yang sempat tertunda 3 tahun yang lalu.