34

62 1 0
                                    

   saya sudah berusaha, setidaknya saya telah mencoba. ketika saya tau saya gagal, saya ikhlas dan mencoba menerima. lalu, yang tidak saya mengerti, ada salah satu orang yang saya sayangi menjatuhkan saya. bukan tentang kegagalan yang membuat saya sedih, namun "kenapa orang yang saya sayangi malah menjatuhkan saya?" bukanlah lebih baik diam daripada berkata buruk? lebih baik dia-orang-yang-saya-sayangi berdiam kata, walaupun dia sedang kecewa? itu yang membuat saya merasa lebih sakit daripada mengetahui bahwa saya telah gagal.

   saya bukanlah seseorang yang pandai mengatakan sesuatu dengan mudah, saya cenderung menyimpan semuanya sendiri, merasakan sakitnya, dan berdoa kepada Tuhan agar rasa sakit itu segera disembuhkan. saya tidak berharap hidup saya segera usai, itu terlalu berlebihan dan berujung dosa. saya hanya berharap agar semua orang tidak selalu menjadi 'sok tau' dengan orang yang cenderung diam. mereka menyimpan rasa sakitnya sendiri, bukan karena tidak percaya dengan orang lain, namun mereka tidak ingin membebani orang lain dengan masalah mereka sendiri.


makasih semuanyaa! ini part terakhir yang saya publikasikan. makasih yang udah membaca tulisan yang gajelas ini hehehe. 

sekali lagi terimakasih! thankyou! arigatou! gomawo! sukron. Marhaban Ya Ramadhan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang