Malik

198 14 2
                                    

Hallo...

on media  U, when U're sitting under a tree in the park,

don't forget leave comment & please give a vote , thanks

Za POV,

Aku dan Leah sedang menunggu Niall, dan ini sudah 15 menit, kami menunggunya

"Lee, I have to go now, it's been too long, U know I really hate to wait, U can wait for Niall's own,,, right? , jadi tidak masalah jika aku pergi duluan, dan bukankah kau pasti ingin berduaan saja dengannya?". Ucap ku

" 5 minutes again Za, please, dan aku tidak keberatan kau bersama kami"., jawab Leah

" you don't mind, but what 'bout Niall, tidak masalah lagi pula aku memang ingin jalan jalan sendiri", jawab ku

" ouhhh... alright take care babe, and have fun Za", ucap Leah

"of course , u too, bye Leah"

Aku pun pergi meninggalkan Leah , yang masih setia menunggu Niall, aku rasa terjadi sesuatu diantara mereka, mengingat Leah dan Niall mabuk bersama kemarin malam di club, dan Leah belum bercerita sama sekali tentang itu.

Aku berkeliling, mencari tempat dimana aku bisa menatap langit biru ku, dan Finally I found it,

Hemm cukup, tidak ini bahkan lebih dari cukup tempat ini begitu sunyi dan damai aku beruntung hari ini tak begitu banyak pengunjung yg datang ke taman ini.

aku pun duduk dibawah pohon di depan ku, ada emmm.. entahlah bisa dikatakan sungai kecil,

aku memasang earphone dan mulai memutar skyscraper Demi Lovato's Song

, dan mulai bernyanyi lirih

Aku menikmati alunan lagu yang ku putar pada iphone ku, menikmati angin dan udara segar sembari menutup mata

" Not bad " ucap seseorang yg tiba tiba saja duduk disebelah ku, dan mengganggu kedamaian ku...

akupun menoleh kearah orang tersebut ,

" Zayn " ucap ku agak sedikit meninggikan volume suara ku,

" whoa ... whoa.... begitu senang kah kau melihat ku sampai berteriak seperti itu?" ucap Zayn sembari menyenderkan bahunya pada pohon dan memejamkan matanya,

seharusnya aku yg bersantai seperti itu,

aku tidak menghiraukan gurauannya " sedang apa kau disini Malik?". Tanya ku

" Niall yang memintaku ikut dengannya dan menemanimu agar dia bisa berduaan dengan Leah tentu saja" jawabnya masih dengan mata tertutup,

" aku tidak butuh kau temani, kau bisa pergi", jawabku dingin

" kau mengusirku ? seharusnya kau bersikap baik pada ku setidaknya berterimakasihlah , aku menolongmu semalam, kau lupa , perlu ku ingatkan mungkin? ". jawab zayn tetap dengan posisi yg sama

aku membelalakkan mata ku, mendengus kesal, mengingat kejadian semalam,

" Jangan memandangi ku terus aku tahu kau menyukai ku, tapi tak perlu berlebihan seperti itu Za"

perkataan yg sama dengan styles, dua makhluk sejenis beda rupa ternyata

" maaf merepotkan mu, seharusnya kau tidak perlu menolongku jika kau tidak mau, lagi pula aku bisa menangani pria brengsek itu sendiri" ucap ku

Zayn yg mendengar itupun langsung menarik punggungnya tegap dan mendekatkan mukanya pada ku

"  Really? I'm not sure you can do it, kau bahkan tidak tahu siapa lelaki itu , betapa bahayanya dia, dan menanganinya mungkin kau bisa, tapi setelah itu kau akan berakhir dikamarnya"  jawab Zayn meremehkan ku

" jaga ucapan Mu Zayn , lagi pula aku tidak peduli siapa dan seberapa berbahayanya dia, dan aku tidak akan berakhir seperti itu" bentakku tanpa menjauhkan muka ku dari Zayn

" aku bukan meminta permintaan maaf, itu sama sekali tidak merepotkan, yang aku inginkan ucapan terimakasih " ucap zayn

" kau meremehkan ku tadi, dan aku rasa itu impas, dan seharusnya kau meminta maaf pada ku karna perlakuan mu semalam pada ku" ucap ku

Zayn tersenyum simpul " ya baiklah aku percaya, hemm.. dan tentang aku yang mengecup mu, aku melakukan itu karna hanya dengan itu kau akan diam , dan hanya dengan cara itu lelaki itu percaya bahwa kau gadis ku dan jika kau meminta ku untuk meminta maaf, baik aku minta maaf, tapi jujur aku menikmatinya walaupun kau tak balas mencium ku" Zayn menjelaskan dan berbisik di telinga ku saat mengatakan  aku menikmatinya walaupun kau tak balas mencium ku 

Dia sengaja menggoda ku

aku tersenyum sinis mendenar perkataanya yg terakhir, dan diam ,

" so, jika aku mau melakukannya lagi aku harus meminta Izin, dan apa sekarang kau mengijinkanku?. ucap Zayn yg makin mendekatkan mukanya pada ku ,

" U wish Malik" ucapa ku sembari menarik wajah ku menjauh darinya

" jadi kau memaafkan ku ?", tanya Zayn

" jika ia , apa kau akan diam Malik? aku sedang mencoba untuk istirahat disini, dan karna kau datang aku jadi tidak bisa dengan tenang meman......"

" memandang langit, melihat awan dan merasakan angin?" Zayn memotong perkataanku

dari mana dia tahu?

" baguslah jika kau tahu apa yg ingin ku lakukan,", jawab ku tanpa bertanya dari mana dia tahu semua itu

" Jadi kau memaafkan ku ? " tanyanya lagi

aku hanya menoleh kearah Zayn dan memberikan tatapan tajam ku,

" aku anggap itu ia " ucap Zayn tersenyum

aku memalingkan muka , menyenderkan punggung ku pada pohon dan mulai mencoba untuk menikmati suasana taman, dan Zayn sepertinya dia mengikuti apa yg ku lakukan , baguslah

cukup senang ada dia ( Zayn ) disini , walau sedikit mengganggu.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Zayn POV

" jadi kau memaafkan ku ?" tanyaku pada Za

Dia hanya menoleh , dan memberikanku tatapan tajamnya

" aku anggap itu ia"

Za hanya memalingkan muka, menyenderkan punggungnya pada pohon , memasang earphonenya dan memejamkan mata,

sepertinya dia mencoba untuk kembali menikmati suasana taman yg sunyi,

aku tak mau mengganggunya ia terlihat lelah, jadi aku mengikuti apa yg dia lakukan, menyenderkan punggung ku pada pohon.

" hmmm... hmmm... hmmm" ku dengar Za bersenandung

akupun menoleh kearahnya, dan dia tetap bersenandung dengan matanya yg tetap terpejam emmm... lagu apa yg sedang Za dengarkan,

ku ambil earphone nya sebelah dan memasangkannya di telingaku,

" apa yg kau lakukan Zayn, kembalikan". pinta Za

" berbagilah za aku pun ingin menikmati suasana sembari mendengarkan musik " pinta ku

" kau  pasti membawa ponsel mu kan zayn, dengarkan saja dari situ". Za masih mencoba mengambil earphonenya ,

" aku tidak membawa earphone Za, sudahlah za kau pakai satu dan aku pakai yg satunya". 

" tidak, tidak aku tidak mau". Za mencoba melepasnya dari telingaku, dia mencondongkan badan nya ke arah ku,

kami berebut earphone,

" kembali.....kan...eukh" Za memaksakan tangannya mencapai telingaku dan tangannya yg satu menopang tubuhnnya,

aku punya ide,

ku tarik tangan Za yg menopang tubuhnya " Aw....." Za terjatuh menindihku,....

Vote please............................................


Love The HeavenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang