Pagi itu, seperti biasa, keluarga Lee sedang menyiapkan sarapan. Si kakak, Lee Seung Soo membantu Ibu untuk menyiapkan sarapan. Sedangkan si adik, Lee Woo Jin, bersiap di dalam kamar untuk pergi ke sekolah.
"Woo Jin! Rotinya pake selai coklat apa selai kacang?," tanya si kakak sambil berteriak. Suaranya memenuhi rumah keluarga Lee yang amat tenang
"Coklat aja!," balas si adik sambil berteriak pula
"Apa sih kalian tuh? Teriak-teriak kayak di hutan," ujar Ayah sambil membaca koran di ruang tamu
"Kan biar cepet, Yah. Lagian kan, Woo Jin lama banget ngunyahnya, kayak onta," canda si kakak yang untungnya tidak terdengar oleh si adik
"Aku denger loh, Kakak!," rupanya ia mendengar. Seung Soo langsung menutup mulutnya dan bergumam 'oops' dengan pelan
"Akur-akur ya sama adik kamu, kamu kan biasanya becandanya gitu, ngatain adikmu terus," ujar Ibu sambil mengusap kening putri sulungnya
"Santai aja, Bu, Woojin juga udah kebal sama kataan aku," ujar Seung Soo dengan santai
"Ayah sama Ibu ke Cheongsando berapa hari?," tanya Seung Soo sambil mengambil beberapa selai roti yang telah diberi selai kacang, favorit Seung Soo
"5 hari deh kurang lebih, makanya kamu yang akur sama adik kamu, Seung Soo," jawab Ayah seraya menyeruput teh ginseng buatan Ibu yang rasanya sangat lezat
"Lama banget deh," ujar Woo Jin tiba-tiba. Ia keluar kamar dengan sangat rapi dan tentu saja, sangat tampan. Tapi, di mata Seung Soo, ia tetap adik yang sangat menyebalkan dan jika sempat, ia ingin menukar Woo Jin dengan sekarung beras
"Yeee nyamber aja," pungkas Seung Soo
Woo Jin tidak berkata apa-apa tetapi ia hanya meledek Seung Soo dengan menjulurkan lidahnya. Si adik langsung menyambar setangkap roti dan memakannya dengan lahap yang sambil diselingi dengan minum susu.
Setelah sarapan yang dimiliki oleh Ayah dan Ibu habis, mereka segera berangkat ke Cheongsando untuk menyelesaikan urusan mereka. Untuk 5 hari ke depan, Seung Soo akan tinggal bersama Woo Jin.
"Kakak, anterin aku ke sekolah ya," pinta Woo Jin setelah ia menyelesaikan sarapannya
"Males," sambar Seung Soo dengan cepat sambil melihat-lihat feeds Instagram miliknya
"Kalo Kakak gak mau anterin aku, nanti Kakak susah dapet jodohnya," canda Woojin
"Emang kalo ngomong suka gak pake mikir kamu ya!," Seung Soo mengangkat bokongnya lalu berjalan menuju Woo Jin dan mengelus kepalanya dengan kasar
"Hancur sudah rambutku," gumam Woo Jin sambil membenarkan rambutnya kembali
"Kamu emang udah hancur kok," ucap Seung Soo sambil mengambil kunci mobil dan bergegas untuk mengantar adiknya sekolah
Lalu, si adik berjalan keluar lebih awal untuk mengambil sepatu dan memakainya dengan benar melainkan si kakak bergegas masuk mobil dan menyalakan mesin mobil. Sesaat kemudian, Woo Jin langsung masuk dan duduk dengan tenang
"Lah kamu ngapain?," tanya Seung Soo sesaat setelah ia melihat Woo Jin duduk di sampingnya
"Kan aku mau berangkat sekolah?," nada berbicara Woo Jin kelihatan sangat bingung, lalu ia beranjak keluar lalu membuka pagar garasi. Seung Soo langsung memundurkan mobil untuk mengeluarkannya dari garasi, sedangkan si bungsu menarik pagar dan menguncinya. Segera setelah itu, mereka berangkat untuk mengantar Woo Jin.
"Kakak, Kakak tau temen aku yang namanya Kang Ji Sook?," tanya Woo Jin. Si bungsu mencoba untuk membuka pembicaraan agar mobil terasa agak hidup
"Yang waktu itu pernah ngatain kamu itu ya?," Seung Soo mencoba mengingat cerita adiknya yang ada hubungannya dengan Kang Ji Sook
YOU ARE READING
You are here - [ Kang Daniel ]
Short StoryWhen Daniel Kang as your sunbae in University - [ B A H A S A I N D O N E S I A ]