Besoknya
Ceklek!
Pintu apartemen dengan nomor 614 terbuka dari dalam,beberapa saat kemudian baekhyun keluar dari apartemennya dengan jisoo digendongannya dan tas bayi yang diselempangkan di bahu kirinya.
"Kajja kita ke rumah halmeoni"monolog baekhyun pada jisoo
Baekhyun berjalan ke arah lift sambil terus bercanda dengan jisoo,namun saat pintu hampir tertutup sempurna sebuah telapak tangan menjegatnya agar tidak tertutup. Perlahan pintu lift kembali terbuka,baekhyun mengangkat kepalanya hingga matanya bertatapan dengan mata onyx lelaki dihadapannya. Dia Park Chanyeol,laki-laki yang ditunggunya selama 4 tahun lamanya. Karna terlalu asik berdebat dengan hati dan pikirannya,baekhyun tak sadar bahwa kini chanyeol sudah berdiri di sampingnya.
Aura canggung menyeruak di antara mereka,hingga salah satu di antara mereka membuka suaranya
"Eum..Selamat"ucap chanyeol tiba-tiba dan mengundang tanda tanya besar dari baekhyun
"Untuk?"
"Pernikahanmu" jawab chanyeol singkat namun terdengar nada kecewa di dalamnya,sedang baekhyun hanya mengerinyitkan dahinya tak mengerti.
'Bagaimana bisa chanyeol mengatakan diriku telah menikah jika pacarpun aku tak punya,atau mungkin..'batin baekhyun terhenti saat pintu lift berdenting
Ting!
Pintu lift terbuka di lantai basement,chanyeol berjalan keluar lift duluan namun baru beberapa langkah tiba-tiba baekhyun menahan tangannya hingga langkah chanyeol terhenti,namun ia masih belum mau membalikkan badannya.
"Bisa kau temui aku di taman kota sore nanti?"pinta baekhyun tiba-tiba dengan nada penuh harap,namun belum ada jawaban dari orang yang ditanya.
"Ku mohon chan,ada hal yang ingin ku bicarakan"
Tetap tak ada jawaban,hingga beberapa detik kemudian ia menjawab setelah terdengar helaan nafas panjang
"Baiklah jam 4 aku bisa menemuimu,aku sibuk. Permisi"jawab chanyeol sedikit dingin lalu berjalan pergi ke arah mobilnya.Sebenarnya bukan mau dirinya untuk berbicara seperti itu pada baekhyun namun hatinya berpikir untuk melupakan baekhyun yang -menurutnya- sudah menikah.
Baekhyun masih terdiam ditempatnya,hatinya terasa menyakitkan bahkan hanya untuk bernafas karna ucapan chanyeol tadi. Baekhyun menghela nafas panjang lalu mulai melangkahkan kakinya ke mobil,pagi ini ia ada pertemuan dengan dosen pembimbingnya jadi ia harus menitipkan jisoo di mansion orangtuanya.
.
.
.
Tok!tok!tok"Masuk"
Seorang pria berkulit putih pucat itu memasuki sebuah ruangan,di hadapannya ada perempuan yang merupakan atasannya
"Iya,ada apa?"tanya luhan–perempuan itu,pada pria yang baru masuk tadi,dia adalah sekertaris yang sangat dipercayai ayahnya. Hari ini adalah hari pertamanya bekerja di perusahaan ayahnya,oleh karna itu ia mendapat bimbingan langsung dari sekertaris ayahnya tentang beberapa hal yg tidak di mengerti. Tentu saja banyak yang tidak di mengertinya,ia masuk ke universitas dengan jurusan kedokteran sama seperti baekhyun namun ia malah di suruh untuk memimpin perusahaan yg bergerak dibidang bisnis. Sepertinya memang banyak yg masih harus di pelajarinya disini
"Ada perusahaan yang ingin bekerja sama dengan perusahaan kita sajangnim,ini berkasnya"ujar pria tersebut seraya memberikan berkas yg tadi dibawanya,Oh Sehun –begitulah tulisan yg tertera pada nametag di dada kiri jas pria tersebut
"Ah,begitukah?oke tapi sehun..bisa kau ajari aku tentang apa yang harus aku lakukan dengan berkas ini"luhan membuka halaman per halaman berkas– tidak mengerti dengan apapun tulisan didalamnya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Step Daughther [ChanBaek] /gs
Fanfic[SORRY..SLOW UPDATE] Bagaimana jika tiba-tiba ada bayi di depan pintu apartemen kalian?Tanpa tau siapa orang tuanya dan hanya ditinggali sepucuk surat?Tentu merepotkan bukan? Tapi itu lah yg di alami oleh wanita cantik bernama Byun Baekhyun Hingga i...