Cinta menunjukan kita bagaimana untuk bisa selalu bahagia bahkan terluka. Cinta memberitahukan kita apa arti dari sebuah realita dan dusta, menuntun kita menuju khayalan asa menjadi fantasi yang berbeda. Dan suatu saat akan merubah segala yang pernah terasa menjadi obesesi, serta gejolak gairah gila.
Itu yang di rasakan oleh Sasuke sebuah penyesalan dimana dirinya telah mengecewakan orang yang sangat berarti di dalm kehidupannya sejak lama.
Mengabaikannya demi fantasi dan sebuah ego belaka. Celakanya semakin dia masuk semakin pula terperangakap dan terjerat dalam kesemuan.
Saat ini Sasuke berada di sebuah hamaparan taman yang sangat luas dan di tumbuhi banyak bunga dandelion, udara di sekelilingnya terasa hangat.
Dia melihat sosok yang di kenalnya sebagai Isteri dari klan Uchiha. Ya siapa lagi kalau bukan musim seminya Uchiha Sakura.
Segaris senyum tertarik dari sudut bibir Sasuke, kemudian ia bergegas menghampiri Sakura yang tengah duduk di hamparan bunga dandelion, wajah cantik itu terpejam seakan menikmati kedamaian suasana.
Lantas Sasuke megambil posisi duduk di sebelah Sakura memangagumi wajah cantik Isterinya.
"Sakura...!" panggilnya ragu.
tanpa membuka mata Sakura menjawab seruan Sasuke. "Ya..Sasuke-kun"
Hening sesaat hatinya berkecamuk ingin mengucapkan kata menyampaikan perasaan di hatinya selama ini, tapi Sasuke bingun harus memulainya dari mana dan dia belum menemukan kata yang tepat. Terliht dari ekspreai kebingungan Sasuke.
Seakan tahu apa yang ada dalam hati Suaminya. Sakura terseyum kemudian membelai pipi Sasuke, membuat Sasuke terkejut dan menatap wajah Isteri yang selama ini telah ia abaikan.
Hatinya tersa tercubit melihat ketulusan di dalam senyum Sakura, tak ada kata yang bisa ia ucapkan, air mata telah jatuh di kedua pasang mata onyx Sasuke membasahi wajah tanpan tersebut, entah kenapa Sasuke menjadi se melankolis ini jika bersangkutan dengan Sakura.
"Jangan menangis, kau tidak akan tampan lagi Sasuke-kun," goda Sakura seraya mengusap air mata di kedua pipi Sasuke.
"Mana Sasuke yang ku kenal?" tambah nya lagi.
Kali ini Sasuke menarik Sakura kedalam pelukannya, memeluknya erat menangis di dalam pelukan Sakura menyesali setiap perlakuan kasar terhadap Isterinya.
Sakura mencoba menenangkan Sasuke dengan mengusap punggung kekar milik Suaminya, meskipun diam Sakura tahu apa yang akan di ucapkan Sasuke, sebab ia tahu suaminya tak pandai berkata-kata, asal kalian tau saja rasa bahagia melingkupi hati Sakura saat ini. Sakura memaklumi sifat Sasuke saat ini dan seblumnya.
Sakura bisa merasakan penyesalan dan permohonan maaf Sasuke, terdengar dari isakannya pilu.
Sasuke melepas pelukannya kali ini, ia menangkup kedua pipi Sakura dengan kedua tangannya menyatukan kening mereka. Menatap mata Sakura lembut menyiratkan kasih sayang terdalam.
"Maaf kan aku Sakura...maaf untuk semua perlakuan jahat ku selama ini...maaf kan aku selalu menyiksa dan menyakiti hati mu."
"Aku tahu aku memamg pria bajingan dan paling rendah, dan aku tidak akan pernah bisa mendapat maaf dari mu..aku menyesal sangat manyesal. " tuturnya.
"Sasuke-kun bukan lelaki jahat, aku sama sekali tak pernah merasa kau menyakitiku selama ini, kau berlebihan, " timpal Sakura.
Mendengar apa yang di ucapkan oleh Sakura membuat hati Sasuke semakin sesak, sebesar ini kah Sakura tulus mencintai dirinya, mengaggap semua baik-baik saja. Rasanya dia telah menjadi pria terbodoh didunia sekaligus menjadi pria yang paling beruntung di cintai sebesar ini oleh Sakura.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Should I Do
FanfictionBerikan aku sedikit waktu untuk bersama mu. Aku mohon sekali ini saja, agar aku bisa sedikitnya merasa di cintai oleh mu Sasuke-kun. Dan setelah itu aku akan menghilang di dalam kehidupan mu, dengan membawa seluruh rasa di sukma ku ini. Membawa dan...