Jika Tuhan berkehendak masih dapat kah kita meminta kepada Nya untuk merubah segalanya.
Semua mahkluk diciptakan untuk saling mengasihi, Tuhan tidak pernah memberikan takdir dan nasib buruk kepada umatnya tetapi kita lah orang yang bisa merubah semuanya.
Sebenarnya siapa yang salah disini Tuhan kah ? Atau Kita sebagai umatnya yang terlalu terobsesi gemerlapnya dunia fana?
Mengejar kenikmatan dan gemerlapnya dunia melupakan tugas kita sebagai umat Nya.
Sakura kini sudah di pindahkan ke kamar inap VVIP setalh melewati 10 jam di ruangan operasi. Namun kondisinya sekarang belum bisa di bilang baik, kondisi nya sekarang masih sangat lemah terlihat beberapa selang yang menancap di bagian tubuh mungilnya. Serta alat penunjang kehidupannya seperti oksigen dan alat pendeteksi jantung.
Sakura kini harus bisa berjuang melewati masa kritisnya. Sasuke duduk di tepi ranjang Sakura mengusap kepala Isterinya penuh sayang menciumi jemari lentik tangan Sakura.
Tak sedetik pun Sasuke beranjak dari tempatnya. Lihatlah penampilan Sang Cassanova sekarang sangat lusuh rambut raven panjang nya terlihat acak-acakan. Mata onyx nya sembab dan memerah. Buruk itu yang bisa di gambarkan sekarang.
Kabar mengenai kecelakaan yang di alami Sakura sudah tersebar luas, bahkan sudah di beritakan oleh media elekrtonik bahkan surat kabar.
Siapa yang menyangka jika menantu dari seorang clan bangsawan dan terpandang seperti Uchiha bisa mengalami kejadian mengenaskan seperti ini. Membuat publik penasaran bahkan geram siapa orang yang tega dan berani mencelakai salah satu anggota kelurga Uchiha.
Tak berselang lama dari pemberitaan media sudah banyak karangan bunga yang masuk dan sudah penuh di ruangan Sakura, serta kolega, rekan bisnis dan teman untuk menjenguk di Rumah Sakit Konoha.
Bahkan salah satu teman baik pasangan Suami Isteri itu langsung menjenguk setelah mendapatkan kabar buruk tersebut meskipun di sela kesibukan mereka.
Yaitu Uzumaki Naruto dan Uzumaki Hinata sepasang kawan lama. Mereka menyepatkan untuk menjenguk Sakura padahal mereka berdua sedang berada di Iwagakure, keduanya menuju Konoha terbang dengan jet pribadi.
Untuk memberikan dukungan langsung kepada Sasuke dan Sakura. Serta permintaan Itachi yang membutuhkan bantuan Naruto untuk membantunya dalam mengungkap kasus kecelakaan yang di alami adik ipar nya.
"Jadi bagaimana hasil penyelidikan mu ?" tanya Itachi
Naruto mengerutkan kening membaca laporan yang di berikan Itachi, dan belum menyahuti pertnyaan lawan bicaranya tersebut, mata biru safir itu tetap fokus pada layar plasma di depannya memutar berkali-kali rekaman cctv.
"I..Itachi aku yakin sudah menemukan siapa pelakunya," sahut Naruto dengan kesungguhan di balik suaranya tetapi raut wajahnya berbeda seperti ada yang di sembunyikan, firasat Itachi.
"Astaga Naruto aku tak percaya dengan semua ini!" pekik Itachi.
"Ya...aku pun sama halnya tak percaya dengan apa yang kulihat dan setelah aku selidiki beberapa hari ini aku yakin dia pelakunya." Tegas Naruto.
Wajah Itachi sangat merah ia menahan amarah, gigi nya yang gemelutuk tangannya mengepal erat hingga buku jarinya putih.
Naruto menepuk bahu Itachi mencoba menenangkat Kakak sahabat baiknya sekaligus rekan kerja di satuan kepolisian. Naruto belum pernah melihat wajah Itachi semarah ini terlihat dari matanya yang berkilat penuh amarah dan sudah berwarna merah.
Nafas yang tadinya memburu lambat laun menjadi tenang ia terduduk lemas di sofa, menyesali apa yang telah terjadi mengutuk dan meruntuki dirinya yang bodoh. Ia telah lalai menjaga Sakura, menjaga satu-satu nya adik berharga dari Haruno Sasori. Ia merasa telah gagal menjadi pengganti Sasori untuk melinungi Sakura padahal dirinya sudah berjanji kepada Sasori sahabat terbaiknya sebelum Sasori meninggalkan dia di dunia ini untuk selama.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Should I Do
FanfictionBerikan aku sedikit waktu untuk bersama mu. Aku mohon sekali ini saja, agar aku bisa sedikitnya merasa di cintai oleh mu Sasuke-kun. Dan setelah itu aku akan menghilang di dalam kehidupan mu, dengan membawa seluruh rasa di sukma ku ini. Membawa dan...