Kringgg..kringg..kring!!! Suara itu membuat Kiani terbangun dari tidurnya, suara itu berasal dari jam beker nya yang menunjukan pukul 7 pagi. Kiani melihat jam itu lalu segera bangun dari tempat tidurnya. Jam bekernya itu sudah 8 kali berbunyi tapi Kiani baru terbangun saat mendengar bunyi yang ke 9. Kiani memang sengaja mengatur jam bekernya untuk berbunyi berkali-kali, karena Kiani termasuk anak yang susah tergoyah dalam tidurnya.Kiani tidak mandi dan langsung memakai seragam sekolahnya. Ia bersekolah di Tresievans International School, ya sekolah itu adalah sekolah yang terkenal berprestasi. Kiani duduk di bangku kelas X semester 2.
Kiani langsung keluar dari kamarnya dan menuju ruang makan, saat dia melihat di meja makan tidak ada makanan apapun ia langsung melihat ke kamar mamanya, ya mama Kiani masih tertidur pulas sendirian diatas kasurnya, mama Kiani memang suka tidur malam karena film favorite nya yang jam tayangnya pukul 12 malam dan setiap hari nya selalu bangun siang. jadi wajar saja jika tidak ada sarapan untuknya. Kiani juga sudah tidak mempunyai ayah, ayah Kiani adalah seorang pengusaha besar, ia meninggal karena kecelakaan yang menimpanya 3 tahun lalu,semenjak itu perusahaan ayahnya diwariskan kepada ibunya, ibu Kiani tidak perlu berangkat ke kantor karena dia mengurus pekerjaan nya hanya dengan laptop dan telepon nya. Kiani juga tidak mempunyai pembantu karena mamanya ingin Kiani menjadi anak yang mandiri, setelah melihat mamanya, Kiani segera keluar dan menanyakan keberadaan supirnya kepada satpam rumahnya, dia bilang supirnya belum datang. ya hari yang cukup menyebalkan untuk Kiani.
Apa boleh buat? Kiani hanya bisa pasrah dan kembali ke kamarnya. Ia membuka ponselnya, lalu membuka LINE dan minta tolong ke teman sebangkunya untuk memberi tau gurunya bahwa Kiani tidak sekolah karena supirnya sakit jadi tidak ada yang mengantar. ya, itu alasan yang jujur tetapi agak meleset karena alasan yang lebih tepatnya adalah Kiani telat bangun.
Akhirnya Kiani mengisi harinya dengan belajar, tapi selain itu ia juga menonton film-film koleksinya yang bertambah setiap minggu. Ya, mampir ke toko dvd termasuk salah satu hobby nya.
Sebelum pergi tidur, Kiani mengatur jam beker nya dengan volume yang lebih kencang dan menyimpannya tepat di sebelah kupingnya.
***
Malam pun berganti pagi. Kali ini Kiani bangun tepat pukul setengah 6 pagi, ia langsung mandi dan memakai seragamnya lalu Kiani makan roti yang ia buat sendiri. Setelah sarapan Kiani langsung ke garasi dimana mobilnya parkir dan kali ini supirnya sudah stay di dalam mobil.
Sesampainya disekolah, ia melewati gerbang sekolah yang mewah itu, dan bertemu dengan beberapa orang yang dikenalinya. Ia langsung menuju kelasnya dan menaruh tas di lokernya, karna masih ada waktu sebelum bel masuk berbunyi Kiani pun menuju kelas sahabat nya yang berada di lantai 5. Ia menaiki lift bersama beberapa murid lainnya. Setelah sampai, Kiani pun langsung ke kelas sahabatnya, ia mencari sahabatnya dikelas itu tapi tidak ada dan karna tidak menemukannya Kiani pun berniat untuk turun kembali ke kelasnya tapi sebelum ia memasuki lift "Kiaaan!!!" ya Kian adalah nama panggilannya disekolah, yang memanggilnya itu adalah Syeeryn sahabatnya, "Rynn!! Gue nyari lo ke kelas gaada, eh taunya lo disini berduaan sama Rio" kata Kian memasang muka sinis pada Rio, "hehe iya Ki gue disini, btw..." Belum sempat melanjutkan bel masuk pun berbunyi akhirnya mereka masuk ke kelasnya masing-masing.
Dikelas Kiani duduk bersama Aurin, dia anak terpintar dikelas dan Kiani yang kedua. Kiani duduk bersamanya untuk menambah ilmunya agar saat ukk nanti ia bisa jadi yang pertama.
Bel istirahat pun berbunyi. Sekarang ryn yang menghampiri Kian "Kiaaan,kantin yukk" ajaknya, "boleh ayoo". Sepanjang perjalanannya Kian mendapat banyak sapaan dan senyuman. Dikantin kiani mendapat beberapa sindiran untuknya dari kaka kelas, ya Kian memang anak yang eksis, dia anak paling cantik dikelas 10, tapi masih ada yang tak kalah cantik darinya itu yaitu ka Audreey dan ka Mindy, kecantikan mereka bisa dibedakan melalui sikap dan sifat. menurut Kian semua perempuan itu cantik, bahkan ia tidak merasa bahwa dirinya cantik dan eksis, dia tidak suka membuat ulah, tetapi walau Kian hanya bernafas pun ka Audreey, ka Mindy dan gengnya tetap tidak suka kepada Kian, terutama kedua kaka kelas yang merasa mereka paling cantik disekolah, lebih tepatnya kedua kaka kelas itu tidak suka jika ada laki-laki yang suka kepada Kian.
Dikantin Kian tidak menghiraukan apa yg kaka kelas itu katakan, sebenarnya Kian itu anak yang baik dan disukai semua murid laki-laki maupun perempuan kelas 7,8,dan 9 kecuali geng mereka. Tak heran, karena selain cantik Kian memang memiliki sikap yang baik, ramah, dan sopan. Lanjut Kian dan Ryn memilih makanan dan minuman untuknya, setelah membelinya Kian dan Ryn lebih memilih makan di kelas daripada dikantin karna takut memancing keributan. sebelum kembali ke atas geng itu berteriak "woi liat tuh anak tengil ga istirahat disini" "takut sama kita tuh dia HAHAHA" dan yang lainnya saut menyaut, padahal Kian sama kali tidak takut akan keberadaan mereka. Kian hanya berjalan dengan tenang ke atas bersama Ryn.
Sesampai diatas mereka duduk dibangku luar kelas, "mereka tuh kenapa sih, pada gasuka sama lo,salah lo apa coba Ki" kata Ryn dengan muka kesal, "udahlah kata mama gue kalo ada yang kaya gitu, namanya iri. tapi biarin aja lah Ryn kan kita ganyari masalah" katanya sambil memakan makanan dan masih memperlihatkan muka kalemnya "ya gue tau mereka pasti iri karna orang yang terganteng yang mereka idam-idamin suka sama lo,walaupun ada aja yg suka sama mereka tapi ya woi cara mereka udik banget,kampungan! pantes aja lakuan lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
unEXpected
Teen Fiction"gue harap lo bisa nunggu orang itu datang. orang yang tau lo sebagaimana gue tau lo, dan bersikap sebagaimana sikap gue ke lo, maaf" lalu dia pergi menghilang begitu saja.. apa orang itu akan datang? Tapi kenapa orang lain? Kenapa bukan dia? Kemana...