Two

52 8 2
                                    

Author

Malam ini Areta melakukan aktifitas seperti biasanya. Kalian tau apa aktifitasnya?

Ya, dia hanya bermain ponsel, menonton Tv, membaca novel. Terkadang jika dia bosan, dia akan rela turun ke lantai bawah guna untuk menjahili kedua adik laki lakinya.

Saat Areta sedang membaca Novel, entah kenapa dia merasa sangat bosan. Tidak seperti biasanya.

Lalu dia berfikir keras. Kenapa dia bisa se-bosan ini?

'Biasanya gua abis sholat isya itu maen hp, cek instagram, cek bbm, cek line, cek facebook, abis itu gua nyalain Tv, terus nonton. Abis gue bosen nonton Tv, gua buka youtube, nonton Video. Kalo semua itu udah gue lakuin, gue bakal ke kamar mandi buat cuci muka, abis itu gue maskeran sambil baca novel. Abis baca novel baru gue tidur. Biasanya gue gapernah bosen tuh waktu malem kemaren kemaren? Ko sekarang bosen yaa?'

Yaa, sekarang kalian tau, Areta membuat jadwal aktifitas untuk dirinya sendiri.

Sungguh anak yang rajin.

Tiba tiba satu ide muncul di kepalanya. 

'Kenapa gue ga ke balkon kamar aja ya? Kan jarang tuh gue keluar balkon. Lagian juga adem.'

Maka langsung lah Areta berjalan menuju luar balkon kamarnya.

Masih memakai masker wajah.

Saat sampai di balkon kamar, Areta pun duduk di bangku empuk yang di taruh di ujung pagar.

Areta sibuk memandangi banyaknya bintang bintang.

Hingga ia sadar bahwa ada orang yang sedang bermain gitar. Dia menerka nerka lagu apa yang sedang dimainkan oleh orang itu.

Dan dia menemukannya.

Yaitu lagu
Surat Cinta untuk Starla -Virgoun

Tanpa di sadari, Areta bernyanyi.

Kutuliskan kenangan tentang caraku melupakan dirimu

Tentang apa yang membuat ku mudah berikan hatiku padamu

Tak kan habis sejuta lagu untuk menceritakan indahmu

Kan teramat panjang puisi tuk menyuratkan cinta ini

Telah habis sudah
Cinta ini
Tak lagi tersisa
Untuk dunia
Karna tlah ku habiskan
Sisa cintaku hanya
Untukmu

Aku pernah berfikir tentang hidupku tanpa ada dirimu

Dapatkah lebih indah dari yang ku jalani sampai kini

Aku slalu bermimpi tentang indah hari tua bersama mu

Tetap cantik rambut indah mu
Meskipun nanti tak hitam lagi

Bila habis sudah
Waktu ini
Tak lagi berpijak
Untuk dunia
Telah aku habiskan
Sisa hidupku hanya
Untukmu

Eits, jangan salah. Kamar Areta itu di penuhi dengan piala hasil lomba nyanyi yang di raih oleh Areta.

Jadi kesimpulannya,  suara areta merdu.

Setelah lagunya selesai, areta hendak membaca Novel kesayangannya itu,

Tiba tiba saja











AAAAAARKKHHHH!!!



Ardiaz Pov

Menjadi orang yang baru di lingkungan yang baru memang tidak semudah yang aku pikirkan.

Setelah makan malam bersama keluargaku, aku memutuskan untuk beranjak ke kamarku.

Lalu mengambil gitar kesayanganku lalu membawanya ke arah balkon.

Kurasakan angin malam menyambutku dengan sangat lembut.

Kupetikkan gitar ku tanpa nada.
Malam ini aku merasa sangat bosan karena tidak ada teman.
Setelah kusadari bahwa aku sedang membawakan sebuah lagu, entah apa itu.

Tiba tiba aku mendengar suara perempuan bernyanyi. Dan, nadanya mungkin sama dengan petikan gitar ku.

Maka aku semakin semangat untuk memainkan gitarku. Meskipun aku tidak tau lagu apa itu, tetapi aku ingat betul nadanya.

Hingga lagu itupun habis, aku benar benar serius, aku jujur. Bahwa suara nya itu sangat sangat merdu.

Aku merasa penasaran, dari mana suara itu berasal?  Maka kuputuskan untuk mengintip ke balkon sebelah kamarku.

Dan









"AAAAAARKHHHHH" pekik ku

Kulihat seseorang dengan masker wajah yang menutupi wajahnya hingga hanya menyisakan bagian mata dan bibir.

Sungguh aku sangat kaget.
Aku sempat mengira bahwa itu adalah

Pocong?

Ah tapi kuberanikan diriku untuk medekat ke pembatas balkon kamarku dengan balkon kamar miliknya.

Aku melihat dia melihatku dengan tatapan menyelidik. Sambil mengerutkan kening dia berkata.

"Lo yang namanya Ardiaz?"

Aku sempat melongo, dan berfikir sebentar hingga dia melambai lambaikan tangannya di depan wajahku.

"Ah? Yaa gue Ardiaz."

Author

Ardiaz : "Ah? Yaa gue Ardiaz."

Claretta : "Ooh orang baru disini?"

Ardiaz :  "Iya"

Claretta : "lo tadi yang maen gitar?"

Ardiaz : "Oh, yoi gua yang maen. Kalo gitu berarti itu lo yang nyanyi?"

Claretta : "weits iya dong"

Claretta memang mudah akrab dengan siapapun.

Ardiaz : "Eumm,  By the way, Nama lo siapa?"

Claretta : "Claretta. Panggil aja Areta."

Ardiaz : "Ah? Areta? Ooh ya ya ya. Lo sekolah dimana? Kelas berapa?"

Claretta : "Lo tuh sama kaya nyokap lo ya? Nanya nya itu itu mulu."

Ardiaz : "Dih? Ko malah di sa--"

Claretta :  "Gue kelas 11 sekolah di SMA Star Blue."

Ya, areta memotong ucapan diaz.

Ardiaz : "Oh, kalo gue di SMA Sky Blue."

Areta mengerutkan kening, membuat Ardiaz merasa bingung. Apakah ada yang salah dengan ucapannya tadi?

Ardiaz :  "L-lo kenapa ret?"

Claretta : "Lo kenapa ngasih tau sekolah lo? Padahal gua ga nanya ya, Dan.. Apa tadi? Lo panggil gue 'ret'? Lo kira gue 'karet'? "

Ardiaz hanya terkekeh kecil lalu berfikir.



Saat dia baru saja sampai di rumah dia berjanji akan bersahabat dengan siapapun teman yang di kenalnya pertama kali.

Dan,  orang itu adalah

Claretta.

Ardiaz :  "Hmm, Areta?"

Areta yang sedang asik membaca Novel pun menoleh. Dan menaikkan alisnya tinggi, seakan dia berkata. 'Apa?'

Ardiaz : "Mulai sekarang kita Sahabatan ya?"

Friend or Love? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang