Terdengar suara keramaian di dalam keheningan yang begitu menggangu sampai sampai air mata ini mulai keluar dari sarang nya. Aku hanya bisa membungkam mulut ini dengan batal agar suara tangis ini tidak sampai mengganggu ibu, ayah, kaka, adik ku yang sedang berbahagia di kamar sebelah.
"Aaaaas geli yah gelii ibuu udah deh ampuun"
"Hahahahahaha ibuuu bantuin aya nakal nih"
"Hahahahahaha"
"Hahahahahaha"
Begitu lah terdengar jelas suara suara itu di telinga ku. Aku hanya menahan tangis yang tidak mau sampai terdengar di telinga mereka. Aku sempat berpikir apakah aku bukan darah daging mereka, apakah aku begitu tidak penting tidak berguna di mata mereka.
Senja mulai memperlihatkan keindahanya, namun mata tidak bisa menutupi kesedihan ku. Pada saat makan malam semua bergembira karena hari ini ibu masak dengan lauk yang enak enak, daging, sayur, gorengan, sambal, lalab dan masih banyak lagi.
"Buuu aku mau daging yang banyak!!"
"Yaah tolong ambilin itu!!"
"De yang banyak makan nya!!"
Aku hanya bisa melebarkan bibirku agar aku terlihat tersenyum. Dengan segala lauk pauk yang di masak ibu hari ini aku hanya mengambil gorengan dengan sambal. Aku berharap hanya mengambil itu aku akan di tawari daging dan sayur. Namun nyata nya itu mustahil bagi mereka melakukan itu kepadaku.
Mereka begitu tega kepadaku, aku ini masih keluarga mereka kan?? Apa karena aku tidak bisa menghasilkan uang untuk mereka???
Di dunia ini aku hanya memiliki 2 orang yang paling berarti keluarga dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALONE
Short StoryTerdengar suara keramaian di dalam keheningan yang begitu menggangu sampai sampai air mata ini mulai keluar dari sarang nya. Aku hanya bisa membungkam mulut ini dengan batal agar suara tangis ini tidak sampai mengganggu ibu, ayah, kaka, adik ku yang...