Moment I

65 1 0
                                    

Wednesday, March 19th 2014.

08.39 pm.

**

My beloved armed man. How are you? We just met about 2 weeks ago but already missing you again.

I've let you come to my life, my world, and you see my flaws. Hope that won't change anything.

Thank you for your time. I really am appreciate everything you've done for me.

I would be the happiest girl in this world, If I can see your smile everyday. I'm waiting.

My Love.

-

" Aku tidak bergeming sama sekali saat kepalaku yang bersandar di dadanya yang bidang tergeser dari posisinya. Mengerjapkan mata beberapa kali, namun rasa kantuk yang melanda tidak bisa langsung menghilang. Ia mencoba untuk membangunkanku. Aku bisa merasakan semua sentuhannya, sementara aku tertidur - hanya mataku yang tidur, tidak dengan telinga dan pikiranku. Ia menarik rambut coklatku pelan menyisirnya dari wajah dan leherku dengan tangannya. Aku masih terpejam, tidak bisa membuka mataku ataupun mengucapkan satu kata untuk mencegahnya.

Gelenyar aneh tiba-tiba saja muncul dari perutku saat kurasakan gerakan lembut rahangnya bermain di leherku. Bisa kurasakan gerakan dinamis rahang atas dan bawahnya bergerak lembut. Bibirnya menyecap leher putihku yang kini pelan-pelan berubah menjadi merah karena sentuhan panas dari bibirnya.

Aku menggumamkan beberapa kata tidak jelas, igauan ditengah tidur. Ia beralih ke belakang telingaku, kalau instingku tidak salah ia tersenyum sambil mencium permukaan kulit dibelakang telingaku.

Tangan kekarnya melingkar ditubuhku, aku sedikit terangkat supaya ia bisa dengan leluasa menciumku saat aku tertidur. Kemudian ia berbisik, "Ik hou van je, Lieve.."

Ia memutar tubuhnya menjadi diatasku dan mencium bibir mungilku kilat. Ia membenarkan posisiku kembali bersandar di antara dada dan lengan kanannya dengan jari-jarinya yang mengusap lembut kepalaku.

Aku tersenyum dalam tidurku. Aku pun mencintaimu, sayang. Denganmu, aku merasa dicintai dan dilindungi sepenuhnya. Kuharap bisa memilikimu selamanya sampai maut memisahkan kita. Dan aku harap selamanya kita seperti ini, saling jatuh cinta dan ingin memiliki satu sama lain.

My Dearest Protector, Mr. A. "

What I FeelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang