Part IV

10 3 5
                                    

C: "untuk apa?"

Tit..tit...tit..

Harry sudah terlebih dahulu mematikan telefon nya. Aku melihat handphoneku dengan bingung, sebenarnya Harry ingin mengajakku kemana?. Tanpa berpikir panjang aku langsung berlari ke kamar ku dan mengganti baju tidurku dengan celana jeans, sweater dan menguncit rambut ku ke atas lalu turun ke cafe menunggu Harry.

Aku menunggu Harry selama 10 menit, ia datang dengan mobil hitamnya.

"Ayo masuk" harry menyuruhku masuk dalam mobilnya. Aku membuka pintu mobil dan masuk.

"Kita mau kemana?" tanyaku.

"Lihat saja" harry menjalankan mobilnya.

***

Aku turun dari mobil Harry dan melihat ke sekelilingku. Aku menyadari bahwa kami berada di taman. Taman di pinggir kota dimana banyak sekali kenanganku dengan Louis disini. Semua memori bersama Louis berkumpul di otakku,

"Apa kau menyukai tempat ini?" tanya harry.

Aku tersentak saat Harry bertanya padaku, "Y-ya, aku sangat menyukai tempat ini" aku tersenyum miris

"Dulu aku sering ke taman ini bersama kakakku" jawabku tersenyum kecil.

Harry memang pertama kali membawa ku kesini, biasanya dia mengajakku pergi ke taman di tengah kota.

"Aku tau kau pasti akan menyukai tempat ini" harry tersenyum, aku memelukknya. "Thanks Harry" ucapku dalam pelukannya, Harry membalas pelukanku.

Harry selalu tau apa yang aku inginkan, Harry selalu membawa ku ke tempat yang sama dengan louis, Harry benar-benar mirip seperti louis, maksudku sifatnya mirip dengan Louis. Aku dengan senang langsung berlari ke arah ayunan putih, menduduki nya dan menggoyangkan nya pelan-pelan.

     Tiba-tiba harry mendorong ayunan ku kencang, kencang dan semakin kencang. Membuat ku berteriak ketakutan lalu tertawa dengan lepas, aku merasa bebas karena sudah lama aku tidak tertawa bebas seperti ini semenjak Louis pergi. Aku merasa Louis saat ini sedang bersama denganku karena Louis selalu mendorong ayunanku dengan kencang sama seperti yang Harry lakukan saat ini. Harry mendorong ayunan yang sedang kunaiki semakin kencang, ia seolah tak peduli seberapa besar teriakanku saat ini.

"Harry, Harry please stop" teriakku lalu tertawa. Harry ikut tertawa, kami tertawa bersama.

     Kami merasa kelelahan bermain, kami berdua berbaring di atas rumput yang tidak jauh dari letak ayunan tadi, tangan kekar Harry menjadi bantalku. Kami dapat melihat hamparan bintang yang bersinar, satu kata yang selalu ku deskripsikan adalah sangat indah.

"Lihat bintang itu" tunjuk harry pada bintang yang paling terang bersinar diantara bintang lainnya. Aku melihatnya.

"Sangat indah seperti matamu Callie." ucap Harry sambil menatap mataku. Aku terkekeh kecil mendengarnya.

"Harry, aku ingin sekali merubah satu hal dari dirimu" ucap ku pada harry,

"Apa yang ingin kau ubah? Kau ingin merubah wajah ku semakin tampan? Atau kau ingin aku menjadi pendek seperti mu agar kau lebih mudah memelukku?" goda harry, aku langsung memukul pinggangnya pelan, dan ia hanya terkekeh kecil.

"Bukan, aku ingin merubah nama akhir mu dari styles menjadi tomlinson, aku ingin kau menjadi kakakku untuk selamanya agar aku dapat bersamamu terus." ucap ku lalu melihat keatas, astaga apa yang kubicarakan ini. Harry terkekeh mendengarnya dan itu semakin membuatku malu dengan apa yang kuucapkan,

"Callie, kau tak akan bisa merubah akhir namaku menjadi tomlinson sepertimu, tapi aku bisa merubahmu dari tomlinson menjadi styles, sepertiku, dengan begitu kau dapat  bersamaku selamanya" ucap harry diselingi tawa kecilnya.

"Apa maksudmu kau akan menikahiku suatu saat nanti?" aku bertanya dengan polosnya.

----
Haiii, maaf baru bisa sekarang update karena kemaren harus us, usbn, sama un ditambah ujian praktek kan jadi harus bener-bener off.

Next chapt?

Why?! // HSHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin