Finally Update juga, happy reading guys!
-------
Hari berganti demi hari, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun. Sudah 3 tahun lamanya aku bersama Harry, tahun yang penuh kebahagiaan, tahun dimana aku tak pernah menangis lagi. Harry tak pernah sedikitpun untuk menyakitiku, tak pernah membiarkan membuatku menangis, sama seperti louis ia benar-benar menjagaku dengan baik dan tentunya sangat menyayangiku.
Sekarang aku sudah berkuliah di salah satu universitas favorit di negaraku sedangkan Harry sekarang dia sudah bekerja.
Jika aku kuliah pagi Harry masih bisa mengantarkanku, tapi Harry terkadang tak bisa menjemputku karena kesibukannya di kantor. Aku memaklumi itu, tapi harry masih bisa membawaku kesana kesini walaupun di malam hari, Harry masih membuatku tertawa setiap harinya.
Kami bagaikan sepasang kekasih atau mungkin bagaikan sepasang suami istri saking dekatnya. Semakin lama aku bersama Harry semakin aneh juga perasaanku padanya. Awalnya, aku memang hanya menganggap harry adalah kakakku atau bisa dibilang pengganti Louis, tetapi lama-lama aku merasakan hal lain.
Bukan hanya rasa sayang antara kakak dan adik,tapi sayang lebih dari itu dan aku menyadari bahwa aku menyukainya bahkan mencintainya. Aku juga merasa cemburu bila harry bercerita tentang karyawan wanita di kantornya.
Hari ini Harry akan mengajakku ke perpustakaan besar di tengah kota, bisa dibilang perpustakaannya sangat besar. Perpustakaan ini terdiri dari 4 tingkat yang setiap tingkatnya berbeda-beda. Harry menyuruhku meminjam buku disana agar aku lebih bisa memahami jurusan yang ku ambil yaitu kedokteran.
Jam menunjukkan pukul 11:25, aku pun sudah siap dan segera turun kebawah menunggu Harry.
TIN TIN!
Klakson mobil yang kurasa itu mobilnya membuat ku terkejut, aku berlari menuju mobil nya
"makan siang dulu yuk?" ajakku.
"Okay" jawab Harry, lalu memarkirkan mobil nya, aku dan Harry masuk ke cafe dan memesan makan siang kami pada aunty dan duduk di tempat biasa, tempat biasa aku dan Louis duduk dulu.
"Harry, aku rasa kita bisa ke tempat lain, tak usah perpustakaan" pintaku pada harry.
"Ayolah, kau harus membaca beberapa buku agar kau menjadi lebih pintar, aku mau kau segera lulus" harry mencubit hidungku.
"Aku baru masuk tahun lalu dan kau mau aku segera lulus?" ucapku.
Harry tertawa kecil dan pelayan cafe datang membawa pesanan kami.
"Thanks" ucapku, aku dan Harry pun menyantap pesanan kami masing-masing bersama.
"Kau mau mencicipi punyaku?" tawar Harry, aku melihat ke makanan harry dan mengangguk. Disaat aku baru ingin mengambil Harry sudah terlebih dahulu menyodorkan sendoknya bisa dibilang ia menyuapi ku. Dengan perasaan malu-malu aku menerima suapan darinya.
"Aku ingin kau juga menyuapiku" pinta Harry manja.
"Kau seperti anak kecil" ucapku lalu menyuapi Harry.
Saat aku sedang menyuapi Harry, tiba-tiba mataku menangkap sebuah flash dari arah yang cukup jauh, lalu aku melihat ke kiri dan benar ternyata aunty sedang memfoto kami. Aunty menyengir karena aku selalu menangkap basah Aunty memotret kami, aunty sangat suka memotret kami berdua, sama seperti aunty selalu memoto kebersamaan ku dengan Louis. Aku yakin semua foto-foto ku dengan harry pasti akan di cetak oleh aunty.
Tak terasa makanan kami sudah habis,kami berdiri dari kursi dan jalan menuju ke luar cafe, Harry menggandeng tanganku dan aku melambaikan tangan pada aunty.
Setelah perjalanan selama setengah jam akhirnya kami sampai di perpustakaan ini, aku memang pertama kali nya kesini. Mataku tak bisa berkedip saat melihat perpustakaan ini, bisa dibilang sangat bagus.
"Bagaimana, masih ingin ketempat lain?" tanya harry.
"Tidaak, kita disini saja, tempat ini sangat bagus, aku menyukai tempat ini" jawabku sambil tersenyum.
Tiba-tiba seseorang menabrak kami, karena tabrakan itulah membuat kami terjatuh. Harry membantuku berdiri.
"Hei! Kau punya mata tidak?!" tegur Harry pada laki-laki berbaju hitam yang menabrak kami tadi, tapi pria tersebut hanya diam sambil membenarkan letak tas hitam yang ada di punggungnya.
"Lebih baik pergi dari sini" ucap pria tersebut dan berlari menuju lift.
"Apa maksudnya? dia mengusir kita? memangnya siapa dia? seenaknya saja emang dia pemilik perpustakaan ini?" tanyaku emosi.
"Calm down, lupakan saja ayo kita ke atas, ada banyak anak kecil disana kau menyukai anak-anak bukan?" Harry menghiburku, aku hanya mengangguk karena masih kesal dengan tingkah orang aneh tadi. Aku dan Harry memasuki lift.
Kami sampai di lantai 3. Disini banyak sekali anak-anak, ada yang bersama orangtuanya dan ada juga yang hanya sendiri. Aku dan harry mengelilingi lantai 3. Setelah bosan karena tidak menemui buku yang harry cari, kami naik ke lantai 4.
Disini cukup sepi, hanya ada beberapa anak saja. Disini Harry menemukan buku yang dicarinya. Harry menyuruhku membaca seluruh buku yang diberikan Harry, aku duduk di kursi yang disediakan di dekat jendela dan mulai membaca-nya. Sedangkan Harry mencari buku-buku kembali.
Aku membaca halaman per halaman. Buku ini sangat tebal, wajar memang karena ini buku tentang kedokteran. Disaat aku sedang serius membaca, aku melihat sebuah asap dari sudut perpustakan ini, seakan ingin memenuhi ruangan ini. Dengan sigap aku mendekati Harry karena merasa takut. Asap itu semakin banyak dan hampir mengisi setengah ruangan besar ini.
"Harry, lihat itu" aku menunjuk asap asap itu pada Harry dan ia memperhatikan yang kutunjuk. Entah mengapa aku memiliki firasat buruk tentang ini.
"Perhatian untuk semua pembaca di lantai 2, 3, dan 4 harap segera turun ke lantai 1 karena ruangan akan segera di penuhi asap beracun" ucap seseorang yang berasal dari speaker. Aku dan Harry pun langsung berlari ke lift dan menyuruh anak-anak kecil terlebih dahulu ikut masuk ke dalam lift.
TIT..TIT..TIT..
Aku yang merasa panik bertambah panik karena lift yang kami tumpangi saat ini kelebihan beban.
"Oh god, lift ini kepenuhan! Terlalu berat! Bagaimana ini?!" tanya ku panik. Aku sangat sangat panik saat ini, please God help us.
--------------
YEAAAY, hiiiiii guys akhirnya update juga
ŞİMDİ OKUDUĞUN
Why?! // HS
FanfictionKenapa semua orang yang kusayangi pergi meninggalkanku? Kenapa?!