Prolog

28 1 0
                                    

Namaku Clara. Aku berumur 14 tahun dan aku masih duduk di bangku kelas 2 SMP. Aku adalah anak tunggal. Aku tinggal oleh kedua orang tuaku yang sangat menyayangiku. Aku pun sayang kepada mereka. Mereka selalu memperhatikan aku. Tapi perhatian mereka tak membuat aku menjadi anak yang manja.

"Ma, aku berangkat yaa." Kataku
"Iya sayang, hati hati yaa!" Sahut mama

Setelah sampai di sekolah, aku pun masuk ke kelas. Aku langsung disambut oleh kedua sahabat ku yaitu Kent dan Via.
"Haii Claraaa !!" Sapa mereka dengan antusias
"Hai jugaaa. Kalian semang amat si. Kenapa nih ?" Kataku bingung
"Yaa,, emang kenapa? Kita cuma pengen nyapa, ya gak ?" Sahut Via
"Hmm..." Sambung Kent sambil menaikan alis
"Pepaya iya iyaa." Kataku sambil tersenyum.

Bel pelajaran pun dimulai. Bu guru masuk dengan membawa murid baru seorang anak laki laki. Entah aku tak tau siapa namanya, yang pasti anak itu tampan.
"Itu... Anak baruu ?" Tanya ku penasaran
"Iya kali, orang kita gak pernah liat." Kata Via dengan bingung
"Perkenalkan, nama saya Bima. Saya pindahan dari sekolah SMP Suryanegara. Semoga kalian bisa berteman dengan saya." Katanya dengan suara sopan.

Bima duduk tepat di sebelah kananku. Ya memang itu bangku kosong yang tersisa karena ada anak yang pindah dari sekolah ini. Ya, aku rasa Bima anak yang sopan, baik, dan santun.
"Haii, nama gua Bima. Nama lu siapa ?" Katanya
"Hah ? Aku ? Nama aku Clara." Jawabku singkat
"Ooooo." Bima membulatkan mulutnya

Waktu bel pulang pun berbunyi. Aku berjalan menuju gerbang sekolah. Aku pulang sendiri karena Kent dan Via mungkin pulang bersama atau dijemput.
"Hai, pulang bareng yuk. Rumah lu dimana ?" Kata anak yang duduk disampingku tadi
"Kamu siapa ya?, Aku lupaa." Kataku sambil salah tingkah
"Aku Bima, yang tadi duduk di sebelah lu. Masa baru sebentar doang lupa sih." Katanya dengan muka mengejek
"Ya kan lu anak baru, masa iya gua langsung kenal sama lu." Kataku dengan nada sedikit kesal
"Pulang bareng yuk, rumah lu dimana ?" Tanya nya lagi
"Aku pulang jalan kaki kok, lewat perkebunan teh. Pokoknya rumah aku agak deket, ga jauh jauh amat lah." Kataku menjelaskan

ALONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang