"Ben Si Anak Kampret"

18 0 0
                                    

Dasar Ben Sialan! Aku bisa membayangkan wajah Innocent nya saat ini, padahal dihadapanku sekarang rosa sedang terisak-isak entah kenapa. Aku tak pernah tega melihat wanita menangis, apalagi wanita secantik rosa, gadis paling terkenal disekolah kami. Gadis yang selalu ku lihat unggahan insta story nya. Gadis yang selalu kutunggu setiap hari selasa hanya untuk melihat kaki jenjangnya saat memakai seragam olahraga. Gadis yang kujadikan secret admirer ku sepanjang masa. Mengapa sesedu itu? Mengapa dihadapanku? Ini pasti karena ben, ah sial! Kali ini apalagi ben!? "Pasti karena si anak kampret itu ya ros? Tentang apa skrg? Dia menolak mu lagi? Dia tak makan bekal yang kau bawakan, Atau?" tanyaku kesal.

Memang seperti itu tingkah si Ben kampret, sudah 2 minggu ini aku tak ikut Geng Sepedaku ke kantin karena makan bekal yang rosa buat. Walau kesal, aku tetap lahap memakannya. Setidaknya aku tak perlu repot berharap jadi kekasihnya agar dibuatkan bekal olehnya, dan yang terpenting aku bisa menghemat uang 20 ribu setiap hari karenanya. Tapi tetap aku tak bisa terima, sial kau Ben! Memperlakukan wanitaku seenak jidatmu. Dimana sih hatimu?

"Buat kamu aja suf, aku kenyang. Lagian yang bisa seolah olah kritis dan objektif menilai apapun itu kan kamu. Aku ga bakat. Rosa akan senang kalau kamu yang makan, karena enak tak enak kau akan tetap memuji masakakanya. Ya kan?", itu katanya sewaktu kutanya kenapa ia tak memakan bekal dari rosa.

Kuakui, ben memang lebih tampan dariku, wajahnya yang cukup tirus, rambutnya yang tak pernah ia sisir namun tetap saja terlihat menawan itu. Siapa gadis yang tak suka? Apalagi ditambah pribadinya yang super prinsipil itu, aku mengenal apa arti prinsip dari dia. Sekali waktu dia pernah bilang untuk tak akan pacaran sebelum ia lulus dari sekolah nanti. Makanya ia selalu mencari cara agar rosa tak berharap banyak padanya.

"Enggak suf.. bukan tentang itu. Aku bicara banyak denganya sewaktu dikantin tadi. Bukan tentang kita, tapi tentang kamu suf.."dia melanjutkan.

"kok aku? Ada apa sama aku? Sial si ben! Selalu saja bawa bawa namaku"jawabku ketus.

Memang benar benar menyebalkan si Ben ini, sejak TK dulu aku sudah mengenalnya, dan sejak saat itu entah kenapa selalu saja namaku yang ia sebut ketika berada di situasi sempit. Seperti ketika ibunya menanyakan tentang puntung rokok yang ada di saku seragamnya, ia bilang itu kepunyaanku, dan akhirnya ia selamat dari kehilangan uang jajan sebulan akibat ketahuan merokok.

Mengapa aku yang dibahasnya? Mana mungkin ia bisa tau aku menyimpan rasa pada gadis yang jatuh hati padanya? Aku tak pernah bilang aku suka sama rosa, kecuali saat ia tak sengaja membuka puisi berjudul "Rosa" di note Handphone ku, itupun segera ku klarifikasi. Rosa itu nama yang universal, lagian entah kenapa setiap yang bernama Rosa pasti cantik, sanggahku.

"Dia cerita banyak tentangmu suf.."katanya lirih karena tangisnya yang belum juga berhenti.

"Apa benar kamu yang selalu menaruh jangka di laci mejaku setiap pagi sebelum pelajaran math dimulai?, dan LKS ku yang selalu penuh itu, apa karena kamu juga suf? Apa benar kamu yang selalu memakan bekal yang ku buat untuk Ben, padahal adikku selalu bilang kalo aku tak pernah enak membuat nasi goreng gila, Apa benar kamu juga yang selalu memindahkan motorku ke tempat teduh biar aku bisa pulang dengan jok yang kering sehabis hujan akhir akhir ini?"tanyanya makin lirih.

"Maaf kalau kau tak nyaman, aku tak akan seperti itu lagi.."kataku dengan tampang yang tak karuan saking malunya.

"Bukan itu suf.. aku yang seharusnya minta maaf. Dan curhatanku trentang Ben selama ini..maaf kalau aku selalu menganggapmu tempat sampahku. Aku tak sangka kau sebegitunya."tukasnya sambil mengusap mata coklatnya.

"Merasa diacuhkan itu bukan perasaan yang menyenangkan, bukan begitu suf?"tanyanya.

"Aku tak pernah merasa kau acuhkan, Dengan senang hati kulakukan..tak perlu minta maaf, aku begitu karena aku cinta. Dan ben, mungkin memang dia yang lebih pantas bersamamu ros, dia lebih segalanya."

"Aku selalu berharap Ben melakukan apa yang kau lakukan untukku suf..selama ini aku salah memperlakukanmu, maafkan aku suf" lalu tiba tiba saja dia memelukku, erat.

"sial kau ben.." dalam hatiku.

-MIH-

Makassar, 13 Juni 2017

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 13, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

"Si Kampret Ben"Where stories live. Discover now