Hari minggu pertama di bulan Januari dan hari libur tengah semester terakhir . Aku menyelimuti tubuh ku dengan selimut tebal pemberian Bunda.
Hujan kembali turun, membuat ku semakin malas beranjak dari kasur. Lebih baik aku menghabiskan hari libur ku dengan bermalas-malasan.
Pintu kamar ku terbuka, terlihat Bunda yang sedang berkacak pinggang melihat ku yang bermalas-malasan di kasur. Bunda menghampiri ku dan ikut berbaring diatas kasur.
"Enak ya jadi kamu, tiap hari minggu selalu ngebo."
Aku hendak memeluk bunda, namun Bunda langsung menghindari ku. Bunda kembali berdiri dengan berkacak pinggang dan menatap ku dengan wajah galak.
"Jangan deket-deket Bunda sebelum kamu bangun dan mandi!" ujarnya.
Aku mendecak pelan. Padahal aku ingin bermalas-malasan!
"Gak mau, mager." rengekku. Aku kembali menyelimuti seluruh tubuh ku dengan selimut dan memeluk guling yang berbentuk pisang.
Bunda menarik selimut ku, dan terjadilah saling tarik-menarik selimut. "Bangun atau Bunda siram?" ancamnya.
Baik, kali ini aku mengalah.
"Cepet sana mandi, Bunda bikinin susu dibawah." ujar Bunda sambil melangkah pergi meninggalkan kamar ku.
Aku tersenyum miring sambil melihat kepergian Bunda.
"Kalau kamu balik tidur lagi, Bunda pastiin kamu Bunda tinggal ke Belanda!"
Dengan secepat kilat aku masuk ke kamar mandi dan mandi dengan kilat juga, mandi bebek.
¦ A L P H A B E T
Hujan sudah reda sejak beberapa jam yang lalu. Kini aku sedang berada di minimarket dekat dengan rumah. Bunda menyuruhku membeli beberapa bahan-bahan makanan dan juga cemilan.
Setelah ku rasa sudah lengkap, aku berjalan menuju tempat es krim berada. Aku mengambil dua cone es krim, rasa coklat dan juga pisang. Setelah itu aku langsung membayar ke kasir.
Mbak-mbak kasir itu melihat ku aneh. Mungkin karena aku membeli es krim di cuaca yang sedang dingin kali ya?
"Kenapa mbak?" tanyaku padanya.
Mbak kasir itu menggeleng dan tersenyum kikuk. Dia kembali menghitung total belanjaan ku. "Totalnya dua ratus sembilan puluh ribu rupiah ya, kak." ujarnya sambil menyerahkan belanjaan ku.
Aku mengangguk dan memberikan uang yang diberi oleh Bunda tadi. Setelah itu aku pergi keluar dari minimarket, namun aku tak langsung pulang, aku duduk sebentar di kursi yang disediakan oleh minimarket tersebut untuk menikmati dua cone es krim yang ku beli tadi. Ya dua cone, kalian tak salah baca.
Aku penggemar es krim coklat dan pisang, walaupun cuaca sedang hujan, aku tak dapat menahan hasrat ku untuk menikmati dua cone es krim ini.
Hujan kembali turun.
Aku melihat laki-laki dengan hoodie biru dongker berlari kecil menuju minimarket.
Mungkin dia ingin berteduh sebentar.
Dia berdiri disebelah kursi ku. Dia menepuk-nepuk hoodienya yang terkena percikan air dan mengacak-acak rambutnya sendiri yang membuat percikan air nya mengenai mata ku.
"Aduh," aku mengaduh sambil mengucek-ucek mata kanan ku.
Dia menoleh menatap ku kaget, dia tampak khawatir, ya mungkin karena kesalahannya.
"E- eh mbak, maaf gak sengaja." ujarnya. Tangan besarnya ingin menyentuh mata ku, namun dia terlihat bingung dan juga canggung karena dia tak mengenal ku.
"Coba pegang ini." aku menyerahkan es krim ku yang terakhir padanya. Dan dia terlihat semakin bingung, namun tetap menerima es krim yang ku berikan.
Setelah itu aku langsung mengucek-ucek mata ku dengan tangan bebas. Nah gini kek dari tadi!
"Hah lega..." ujarku dengan tersenyum lebar. Aku menatap padanya, dan dia juga menatap ku dengan wajah bingung. Setelah itu aku menatap pada es krim ku yang mungkin sudah mulai mencair, dia pun ikut menatap kearah pandangan ku.
Dia memberikan kembali es krim ku. "Saya minta maaf."
Aku mengangguk, "Gak papa. Santuy, "
Dia menggaruk tekuk lehernya. Mungkin karena dia merasa tak enak pada ku. "Mau saya anter pulang? Jangan mikir macem-macem, saya cuma ingin tanggung jawab saja."
Aku terkikik geli, memang siapa yang berpikir macam-macam tentangnya?
"Gak usah, ak-"
"Jingga, ayo pulang!" teriak seseorang yang suaranya mirip seperti Bunda.
Aku menolehkan kepala sedikit, dan benar saja. Bunda melambai-lambaikan tangannya pada ku dari dalam mobil.
"Udah dijemput, duluan ya. Dan terimakasih ajakannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Alphabet
Teen FictionDia Sagara seorang laki-laki yang penuh misteri. Dan dia Kanaya, perempuan penuh kejutan