Chapter 11

1.4K 134 2
                                    

"Chagi".
"Ne, kenapa Jim? ".
"Tidak,kau tak lapar?".
"Ani,aku kan baru saja makan bersamamu  Jim, apa kau sudah lupa? ".
"Ah iya, chagi? ".
"Wae? ".
"Kau cantik sekali chagi".
"Aku tampan Jim, aku namja".
"Tapi menurutku kau itu namja berparas bidadari chagi".
"Ish! Kau memang menyebalkan Jim".
"Ah, menyebalkan begini kau juga suka kan? " goda Jimin, ia memeluk Hoseok yang tengah duduk di ranjang rumah sakit. Hoseok reflek memukul dada Jimin.
"Apa kau tau chagi, hanya kau yang bisa membuatku jadi gay begini".
"Apa? Jadi kau gay gara-gara aku? Kukira kau tak normal dari dulu" ejek Hoseok.
"Yak! Dulu itu aku straigh garis keras, tapi karenamu aku jadi belok".
"Kau kira fanboy garis keras hah? Jadi kau mau meyalahkanku atas hal ini?".
"Tidak, aku malah bersyukur mencintaimu,aku bahagia bersamamu chagi, bahkan aku harus menahan hormon ku ketika bersamamu".
"Ck! Memang apa menariknya aku? Bahkan aku tak punya dada seperti wanita, aku tak punya rambut panjang Indah".
"Hei, seperti ini saja kau sudah menarik chagi, apalagi jika kau mempunyai yang kau sebutkan tadi, ah, aku tak yakin bisa menahan hormonku ini, pasti aku akan sering menjebolmu".
"Ck! Kapan pikiran mesum mu itu hilang Tuan Park? Bahkan kau tak sadar tempat sekarang".
"Hehehe, itupun juga karnamu Nyonya Park" Jimin mencium pipi Hoseok.
"Ish, kau ini! " Hoseok yang sadar atas perlakuan Jimin langsung bersemu dan menyembunyikan rona wajahnya di dada bidang Jimin.

"Oh ya, chagi, bagaimana keadaan Minho? ".
"Minho sedang di beri susu oleh suster tadi".
"Kenapa kau tak memberinya asi chagi? ".
"Hm, aku tak punya Jim, kau lihat sendiri kan? ".
"Eh, iya, aku lupa, chagi, aku sangat mencintaimu, sangat, sangat mencintaimu,aku takut kehilanganmu" Jimin langsung memeluk Hoseok erat.

"Hei,ada apa denganmu Jim? Ne, aku juga sangat mencintaimu".
"Tidak,aku hanya takut kehilanganmu saja Seoki" Jimin menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Hoseok.
"Chagi, jika suatu saat nanti aku sudah tak bisa terus bersamamu, kumohon jangan pernah menangisiku".
"Hei, apa yang kau bicarakan Jim? Kenapa? ".
"Ya,karena kalau kau menangis aku akan kebanjiran nanti".
"Ish,tapi aku tak menginginkan saat itu Jim" Jimin menangkup pipi Hoseok.
"Ingin tak ingin, pasti saat itu akan datang juga Seoki, jadi kau harus bisa menerimanya".
"Entahlah Jim,aku tak tau,harus menerimanya atau mengutuknya,yang jelas aku masih ingin selalu bersamamu" Jimin tersenyum lembut.
"Chagi,kau dan Minho adalah orang yang berharga dalam hidupku, aku tak bisa membayangkan kalau aku hidup tanpa kalian, dan sekarang aku juga sudah memikul tanggung jawab sebagai ayah dan calon suamimu".
"Maka dari itu Jim, kau harus selalu bersama kami, aku dan Minho sangat membutuhkanmu".
"Ne,aku janji akan selalu bersama kalian,menjaga kalian,tegur aku jika aku lupa ne".
"Ne".




















"Chagi, aku pulang ke apartemen dulu ne".
"Kenapa pulang? Kau tak mau menemaniku Jim? ".
"Aku pulang hanya untuk mandi dan ganti baju saja chagi, kau tau kan, aku sudah 3 hari tak ganti baju".
"Hm, baiklah,jangan lama-lama, Minho pasti merindukanmu, kalian hanya bertemu tadi pagi saja kan? ".
"Ne, aku akan segera kembali chagi" Jimin mengecup bibir Hoseok.
"Ne,jaga dirimu baik-baik Jim, dan cepatlah kembali".
"Ne" Jimin memberikan senyum manisnya sebelum beranjak pergi.



























"Perasaanku hanya tak enak saja Jim, aku mengkhawatirkanmu" -jhs.
























____________________________________




















"Yeobseo, bagaimana? ".
"Sekarang target sedang menuju apartemen nya tuan".
"Baiklah, aku akan segera ke sana, kau hanya perlu mengawasi keadaan sekitar".
"Ne Tuan".

SACRIFICE [Vhope] | Completed ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang