P R O L O G

449 3 0
                                    

San-san adalah putri ke tiga dari empat bersaudara, seorang Likzo yang merupakan pembisnis terlicik dan ambisius. Menjelang kejayaanya Likzo tentu saja ingin terus mengepakan sayapnya dengan menemukan pohon besar untuk berlindung. Dengan langkah ini tentu saja Likzo akan memaksa salah satu anaknya untuk mau tidak mau harus menerima suatu pernikahan bisnis.

Dua kanjidat yang menjadi opsi Likzo, namun karena Er Lin menolak sebelum Likzo angkat bicara Likzo hanya berharap semoga kali ini putrinya ini tak menyesal. Er Lin adalah anak ke dua yang merupakan putri tertua dari empat bersaudara dan putri tersayangnya. Mengingat putri yang selalu dimanja menolak pernikahan, Likzo tentu saja harus rela melepaskan tambang emas untuk putri yang selalu diacuhkanya.

Alasan Er Lin menolak lamaran jelas tak masuk akal. Sifat Er Lin yang terlalu percaya dengan hal hal yang didengarkanya menjadi nasib dangkal dikemudian hari. Sebenarnya Er Lin tak akan pergi sejauh ini jika bukan karena terlalu banyaknya desas desus tentang putra dari rekan bisnis ayahnya itu yang didengar oleh Er Lin, itulah sebanya pernikahan itu harus terlimpah untuk San-san anak ketiganya. Terlebih karena anak pertama dan terakhirnya merupakan seorang putra Likzo tentu saja harus berhasil dengan putri ketiganya yaitu San-san.

"Ayah, apakah kau ingin bercanda denganku? Aku baru lulus kemarin. Kenapa tidak kakak saja, secara fisik dia jauh lebih siap dariku!!"

"Dia, tak menginginkan pernikahan itu." kata Likzo menunjuk ke arah Er Lin, dengan sedikit malas Likzo  mengintip ekspresi San-san. Sangat disayangkan selain terlalu cantik gadis ini terlalu memberontak. Merepotkan!!

"Come on dad! I so tired. Aku tak ingin menikah, aku masih muda. Aku juga masih ingin kuliah."

"Aku tak pernah ingin memberimu pilihan. Aku hanya memberimu kesempatan untuk meninggalkan rumah ini dengan cara yang cukup baik." Kata Likzo ke arah San-san dengan ekspresi acuh tak acuh. Dua manusia yang sedari tadi hanya berdiam diri, kini diam diam saling menatap dan mengarahkan pandangan kasihan ke arah San-dan. Dua saudara laki laki yang merupakan anak pertama, Yi guan dan sibungsu Si yihan memberi tatapan kasihan ke arah San-san dan diam diam berdoa agar mereka tak bernasib sama denganya.

"Saudara yang malang" Kata dua orang itu dalam hati mereka.

                           ***


Halo Pembaca Tercinta!!
Jangan lupa vote dan comen ya

And see u next chapter 😘😭

Mommy, Daddy Where Are You !!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang