Hari Pertama Sekolah [Satu]

11 0 0
                                    

'Kita mulai dari kisah awal pertemuan kami saja ya? Bagaimana?'
- Anne & Kent

• •

Anne Christabel, gadis kelahiran Jakarta, 11 September 1999 vs Kent Wilson, pria berzodiak Libra yang bersikap dingin dan tertutup, memiliki kisah persahabatan yang rumit, bahkan percintaan sekalipun. Gadis yang diberi julukan 'jutek' oleh teman-temannya berhasil luluh atas sikap-sikap Kent terhadap dirinya.

• • •

Hari ini, 25 Juli 2014, tahun ajaran baru. Semua murid SMP Harapan Bangsa mengawali harinya dengan sangat semangat.

Perkenalkan, tokoh pertama kita adalah seorang perempuan berdarah Indonesia, asli, Anne Christabel.

Bagi Anne, ini adalah kali pertamanya ia menggunakan seragam bertuliskan "SMP HARAPAN BANGSA" sebab, ia merupakan murid pindahan dari sekolah SMP Mutiara tak jauh dari sekolah barunya ini.

Anne tiba di sekolah sekitar pukul 06.20, ia langsung mencari kelas barunya yaitu kelas B yang bertempat di lantai 2.

"Nah, ini dia", ujar Anne dalam hatinya.

Anne langsung masuk ke kelas dan mengarahkan pandangannya ke tempat duduk kedua dari pojok kiri, baris paling depan.

Sambil mengarahkan pandangannya, Anne disapa oleh teman-teman yang sudah datang lebih awal.

"Haii, kamu anak baru ya?"
"Dari sekolah mana?"
"Kenapa pindah?"
"Beda ga disini sama disana?"

Berbagai pertanyaan ditanyakan oleh teman-teman terhadap Anne, baik pertanyaan yang sama maupun pertanyaan yang berbeda bahkan unik sekalipun.

Tak terasa, jam menunjukkan pukul 06.45, bel berbunyi, semua siswa SMP Harapan Bangsa diminta kumpul di lapangan basket untuk mengikuti upacara penyambutan tahun ajaran baru.

Ia merasa asing di tempat barunya, namun, ia telah memiliki seorang teman yang bernama Vianney Allyson.

"Haii, shh hoshh, maaf gue telat, ayo turun yuk, Nay, Kei yok!", hal ini bukan kali pertama bagi Vianney terlambat hadir di sekolah. Terlambat merupakan hal yang biasa baginya sejak ia bersekolah di Harapan Bangsa ini.

"Minum dulu lah", Anne bingung dengan kelakuan temannya ini yang kelelahan karena berlarian dari gerbang sekolah hingga kelas di lantai 2. Anne menggeser botol minum Vianney tanda menyuruh Vianney untuk minum sebentar.

Saat Vianney minum, Anne tidak berhenti senyum-senyum sendiri karena ia merasa lucu melihat temannya ini minum dengan penuh nafsu bahkan sedikit tersedak.

"Ih, kok lu ketawa siihh", Vianney berdecak kesal sambil membuka tasnya untuk mengambil topi.

"Udah cepetan kita telat!!", Anne menarik tangan Vianney dan keluar kelas menuju lapangan.

Mereka berkenalan di tempat les selama sudah kurang lebih satu setengah tahun. Mereka cukup akrab dan pada hari itu Vianney yang akrab disapa Via ini menemani Anne sepanjang hari pertamanya.

Sepanjang perjalanan menuju lapangan, Via mengenalkan Anne pada teman-temannya.

"Kei, Nay, kenalin ini Anne, Anne kenalin ini Kei sama Nay.", ujar Via seraya Anne menyalami tangan Kei dan Nay satu-persatu.

"Haaaaaii ! Dari sekolah mana ?", Kei terlihat sangat excited saat bertemu dan menanyakan beberapa hal pada Anne. Nay yang sejak tadi hanya bingung dan sebentar memberi isyarat tanda mengerti sambil mengangguk-anggukan kepalanya.

Sesampainya mereka di lapangan,

"Check, satu dua, check, satu, baik seluruhnya persiapkan barisan, yang paling depan luruskan, rancang depan, grak!"

The See-CretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang