Aku akan bercerita tentang seseorang yang sangat aku sukai. Seseorang yang dulu pernah mengulurkan jemarinya untuk menyambutku menjadi salah satu keluarganya.
Aku tau jika dia sangat menyayangiku, karena terkadang dia dengan bangganya memamerkanku kepada temen-temannya dan yang aku lakukan adalah mengangkat daguku sok penting atau mendengus cuek didepan orang-orang.
Satu hal lagi, sebenarnya aku bukan tokoh penting dalam cerita ini tapi entah mengapa aku mengetahui hampir semua kisahnya. Karena aku adalah tempatnya berbagi cerita, selain itu dia tau, aku tidak akan membocorkan rahasianya kepada siapapun atau setidaknya aku selalu ada disampingnya, berkeliaran bahkan bermanja-manja padanya dan dia sama sekali tidak mempermasalahkannya.
Oh, apa aku terlalu banyak berbicara? Pasti iya. Heheheh... Maaf, aku memang sedikit cerewet bila menyangkut seseorang yang aku anggap spesial ini. Baiklah, dengarkan baik-baik ya...
Aku awali cerita tanpa alkisah.
Namanya Kim Ryeowook. Laki-laki berumur dua puluh enam tahun. Dia tinggi, lebih-lebih tinggi dariku tapi di depan Lee Hyukjae-kakak sepupunya yang sering mengerjaiku-Ryeowook terlihat lebih pendek. Yang aku dengar dia bekerja ditempat yang penuh dengan makanan, sayang aku tidak tau apa namanya, yang jelas beberapa hari sekali Ryeowook selalu membawakanku makanan yang sangat enak juga biskuit dengan keju diatasnya. Aku suka sekali...
Ryeowook juga suka memasak, dia sering kali membuatku berlonjak girang gara-gara harum tuna bakar yang memenuhi ruangan dan tulang ayam yang dimasak sampai lunak.
Tapi yang jelas diantara semua, aku tau hal apa yang paling dia sukai. Ryeowook sangat menyukai...
.
.
.
Teajustmine Is Meyrillien
present
.
.
.
Rain and Tiramisu
(Ryeowook version)
(A Man)
.
.
.
''Pesanan meja nomer empat, dua Spaghetti Bolognaise, satu fruity Lemon Squash, satu coffee latte dan dua choco pai.''
Seorang gadis dengan pakaian khas Waiters--kameja putih lengan pendek dan rok skinny selutut dilengkapi celemek hitam- mencoblos kertas yang dipegangnya pada sebuah paku yang ada diatas meja counter, dirinya berbalik lalu meletakan kedua sikunya diatas meja. Sekalian menunggu pesanan makanan yang akan dia antarkan pada pelanggan.
''Tumben hari ini dia tidak datang?'' gadis itu berguman pelan. Sedang mata coklatnya bergulir mengamati beberapa pengunjung yang tengah menikmati hidangan pesanan mereka.
''Biasanya jam tujuh malam dia datang kesini,'' ucapnya lagi. Kini pandangannya terpusat pada dua orang laki-laki yang baru saja memasuki kafe sambil tertawa girang bersamaan dengan deting lonceng bergema didalam ruangan. Sebuah senyum yang terkulum dibibir membuatnya tampak lebih cantik. ''Selamat datang di B'zair Cafe,'' teriaknya kompak bersama beberapa pelayan lain.
''Apa yang kau maksud laki-laki muda dan aneh yang sering duduk didepan jendela itu?''
Sebuah suara maskulin terdengar, membuat gadis manis bercepol itu menoleh kebelakang melewati bahunya hanya untuk mendapati jika laki-laki yang tadi diajaknya berbicara sudah berada dihadapannya, dengan pakaian khas seorang chef--celana hitam, baju putih lengan panjang, celemek hitam dan toque--sukses membuatnya telihat yummy walau sekedar untuk dipadang saja.
Laki-laki tersebut menghampiri bersama dua piring berisi choco pai yang langsung ditata dinampan besi dan selanjutnya tangannya terulur untuk membunyikan lonceng emas yang ada dimeja counter sebagai tanda jika bagiannya sudah selesai di buat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain and Tiramisu (Ryeowook Version) ✅
FanfictionSelalu. Tepat pukul tujuh, pemuda itu selalu datang ke cafe, memesan secangkir black coffee dan tiramisu buatan Ryeowook. Namanya Cho Kyuhyun.