Dear TeaJustmine present..
Aku menengok kearah jendela yang basah gara-gara air hujan tadi siang, terlihat Wookie sedang berjalan keluar dengan seseorang yang sangat aku kenal, setelah sekian lama pergi akhirnya laki-laki itu kembali juga.
Laki-laki bertampang datar tapi jika tersenyum terlihat sangat menyebalkan, berbeda sekali dengan Wookie yang menurutku sangat manis. Intinya, aku tidak terlalu suka dengan laki-laki itu, lagipula dia sering membangunkanku tengah malam dan menendangku keluar gara-gara aku tidur bersama Wookie.
Apalagi setelah itu mereka sangat berisik, aku tidak tahan jika harus menunggu mereka membuka pintu jadi mau tidak mau aku harus tidur di sofa. Yap, aku tau itu sangat menyebalkan, tapi bagaimana lagi, aku tidak suka tidur dilantai.
Mumpung Wookie sedang keluar, aku akan melanjutkan ceritaku kemarin. Sebelum itu, aku harap kalian tidak bingung dengan cerita ini, karena aku ingin memberi kejutan untuk kalian semua. Dan kalian hanya akan mengetahuinya jika mengikuti kisah ini sampai akhir.
Jadi kalian harus mendengarkan ya... Jangan bosan dan berbicara dibelakangku.
Okey, sudah sampai mana? Hmmm, saat mereka berciuman kan?
Mereka memang benar berciuman kok dan aku adalah saksinya. Walaupun pada nyatanya mereka sama sekali tidak tau jika aku melihat semuanya. Mereka sering banget melupakan keberadaanku, tapi setidaknya Wookie akan salah tingkah kalau aku melihat aktifitas tersembunyi mereka. Bukannya aku bermaksud untuk mengintip sih. Hahaha.
So....
.
Rain And Tiramisu
Part Two
(This Game)
.
Hope you like it
.
.''Ryeowook, liat aku...''
''...''
"Ryeowook!''
Diam, Ryeowook mengacuhkan nada kesal dari laki-laki yang berdiri didepannya, menjulang dengan aura yang sangat menyebalkan. Dirinya lebih memilih membaca buku resep desert khas negeri Perancis atau setidaknya itulah yang coba dia lakukan sejak sepuluh menit yang lalu.
Sepasang golden brown yang kini terlindungi kacamata baca mengerjab pelan, merasa terganggu dengan tingkah kekanakan bossnya itu. Dan seseorang, bisakah kalian mengganti posisi ini, karena Ryeowook tau jika dirinya terlihat mencurigakan dengan duduk dihadapan Yesung yang berdiri sembari bertolak pinggang, akan sangat ambigay jika Heechul yang melihatnya dibalik pintu.
Ryeowook menggeser tubuhnya sedikit kekanan, sungguh dirinya merasa kurang nyaman dengan situasi ini, film --you know what-- yang dijejelkan Heechul kemarin dulu sukses merusak imajinasinya yang polos.
Tapi sayangnya laki-laki pemilik restoran itu lebih menyebalkan dari yang diketahui Ryeowook, dia ikut melangkah kesamping dan berdiri tepat didepan Ryeowook -- masih dengan tangan bertolak dipinggang dan posisi yang penuh tanda tanya.
Bunyi 'brak' pelan terdengar saat Ryeowook menutup bukunya kesal, melemparnya kesamping dan menyorot langsung ke dalam mata hitam Yesung dengan bibir yang mencebik sebal.
"Bisakah kau berhenti menatapku seperti itu? Dan katakan apa maumu sebelum aku menendangmu karena menghabiskan waktu istirahatku.''
Yesung nyengir lebar yang di hadiahi decihan kesal dari Ryeowook, laki-laki tersebut langsung menghempaskan pantatnya ke sofa, menarik bahu Ryeowook agar tepat menatap kearahnya.
"Katakan padaku, apa yang membuatmu tidak fokus hari ini, kau terlalu banyak melamun. Tidak, jangan berbohong dan jangan membantah, itu terlihat jelas,'' Yesung berucap tegas saat melihat Ryeowook membuka mulutnya hendak protes.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain and Tiramisu (Ryeowook Version) ✅
FanfictionSelalu. Tepat pukul tujuh, pemuda itu selalu datang ke cafe, memesan secangkir black coffee dan tiramisu buatan Ryeowook. Namanya Cho Kyuhyun.