Empat

24 2 0
                                    

(Author)

Pagi ini terasa sangat dingin,gadis itu berjalan dengan santai di sepanjang gang dekat rumahnya,merapatkan jaketnya agar menutupi hawa dingin yang masuk ke tubuhnya,seseorang tetangga perempuan menyapanya...
" Mau kemana Kay...?"tanya perempuan itu. Ya,gadis itu  Kay,hendak jalan-jalan melepas lelah, karena pekerjaan yang selalu menumpuk.

" Emm...aku...,cuma mau jalan-jalan saja."jawabnya tenang.
" Oh...,"jawabnya.

Kay melanjutkan jalan-jalannya,badannya terasa segar menghirup udara pagi yang masih bersih di taman itu.Yap,gadis itu menuju ke taman dekat tempat tinggalnya.
Di sana banyak anak2 sedang bermain riang bersama teman2nya.Ada juga orang  dewasa dan berbagai kalangan.Taman ini memang selalu ramai dikunjungi,apalagi ini liburan sekolah,banyak anak2 datang.Kay duduk di sebuah bangku yang tersedia di situ,memperhatikan anak2 bermain petak umpet,ia jadi teringat waktu kedua orang tuanya masih hidup,ia sering ke sini,bermain petak umpet dengan Mama tercintanya,tapi takdir berkata lain,kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan kereta,waktu akan ke rumah Pamannya di Bandung.Waktu itu ia masih sekolah di bangku SMA.Setelah kedua orangtuanya meninggal ia hidup sendiri,untung waktu itu tabungan kedua kedua orang tuanya cukup banyak untuk biaya hidupnya sampai,kuliah dan sekarang menjadi manager. Pamannya juga selalu memgiriminya uang selama gadis itu masih sekolah,dan kadang menjenguk dirinya.
Tak terasa air matanya jatuh tak terbendung lagi,tak peduli ia sedang puasa.Sampai tak sadar ada yang menepuk pundaknya.

( Kayonna)

Aku menangis teringat kedua orang tuaku,aku tak peduli sedang berpuasa,tak sadar ada yang menepuk pundakku,ternyata Zevin, ia tersenyum ramah dan duduk di sebelahku...memegang tangan kananku,dan memandangku bingung...

" Kau kenapa...,kenapa menangis...?"tanyanya khawatir.
" Ah...aku hanya teringat dengan kedua orangtuaku,kapan kau pulang?"tanyaku mencoba tersenyum.
" Sabar sayang..., mereka pasti sudah hidup bahagia di surga,dan kamu tenang saja ad aku yang akan menemanimu,seharusnya kamu bahagia sebentar lagi kita akan menikah,aku pulang kemarin malam,sampai di apartemen sudah terlalu malam,sehingga aku tak mengabarimu,maafkanku."katanya tersenyum.
Aku membalas senyumannya...
" Tak apa2, Zevin..., "kataku lirih.
" Ya...,"
" Terimakasih kamu sudah mencintaiku,dan menerimaku apa adanya,aku sangat bahagia bersamamu."kataku bersungguh-sungguh.
" Ya sayang..., aku juga bahagia bisa memilikimu."katanya mengeratkan pegangan tangannya.
" Kamu puasa hari ini?"tanyaku.
" Yap,kemarin waktu manggung juga puasa,kami puasa walau juga agak panas dan lemas,tapi tetap semangat,kecuali Barny."katanya.Ya...Barny beragama kristen.Tapi mereka selalu kompak.
" Bebs..., besok kita foto prewedding,aku akan jemput kamu jam 7pagi,kamu ijin cuti dulu ke bos kamu oke."katanya.
" Baiklah."kataku.
" Sudah waktunya aku kerja,aku pulang dulu,"kataku lagi.
" Biar aku antar,ku kira kamu libur hari ini, kita bisa jalan-jalan."katanya berharap.
Aku tersenyum sambil bangkit dari dudukku,Zevin pun sama.
" Besok saja jalan-jalannya,setelah foto prewedding."kataku lembut.Lalu kami menuju mobil Zevin, ia mengantarku ke rumahku,aku siap2 kerja,tadi aku sudah mandi dan ganti baju kerja, jadi tinggal menyiapkan yang mau dibawa kerja.

Aku sudah di mobil Zevin, kami lama terdiam,tenggelam dalam pikiran kami masing2,sampai aku membuka pembicaraan.
" Zevin..., darimana kamu tau aku di taman?"tanyaku heran.
" Aku melihatmu dari jalan raya,kamu terlihat sedang duduk sendirian,saat itu aku hendak ke rumahmu."katanya masih fokus menyetir.
" Begitu ya...,aku hampir lupa taman itu dekat jalan raya."kataku nyengir.
Zevin tersenyum manis aku menyukai senyumnya yang membuat dia tambah tampan.Kali ini rambutnya tak di semir,asli hitam pekat,dengan gaya rambut sengaja awut2an,matanya juga asli tak memakai bola mata palsu,warna cokelat terang,seperti mataku.Jujur aku lebih menyukai Zevin yang seperti ini,kelihatan tambah dewasa.

Kami sudah sampai di toko buku tempatku bekerja,aku keluar dari mobil Zevin, dan kami menuju toko buku,karyawan lain menyapaku,mereka sangat menghormatiku,tapi kadang juga susah di atur.Pagi-pagi begini sudah banyak pelanggan,apalagi liburan sekolah,banyak pembeli buku2 pelajaran untuk persiapan pelajaran baru.Para pelanggan melihat Zevin datang, apalagi para cewek-cewek yang melihat Zevin, langsung teriak histeris dan antusias...
" Hei lihat!,itu kak Zevin kan,aduh ganteng bingits ya...ketemu langsung gini...!?"ucap seorang cewek manis berkulit sawo matang itu antusias.
" Wah...!??,itu Zevin kan...gak nyangka bakal ketemu disini...minta ttdnya dong..."kata cewek berambut ikal panjang bwrkulit putih itu,yang kelihatan cantik dan um...seksi.Sekitar sama umurnya dengaku dan Zevin 25tahun.Mendekati Zevin dan meminta ttd ditambah foto bareng lewat smartphonenya.Aku merasa aneh entah kenapa Zevin memeluk pinggang cewek itu,kelihatan mesra memeluknya,aku segera ke ruanganku sebelum kesabaranku habis,tanpa memberitahu Zevin.

( Zevin)

Kedatanganku ke toko buku mengantar Kay,membuat cewek-cewek disana antusias dan histeris aku lupa menyamar,tapi tak masalah aku senang mereka menjadikanku idola,itu menambah semangatku berkarir di dunia entertainment.Setelah berfoto dengan seorang cewek gang lumayan um...cantik,aku mencari Kay,ternyata di ruangannya,kata seorang karyawan yang kutanyai tadi.
Aku masuk ke ruangan Kay, dia sedang mengetik di laptopnya kelihatan serius,aku duduk di sofa memandanginya,ia memakai hem putih dan jas abu2 panjang, juga celana kain panjang warna abu2 juga,dia kelihatan elegan,rambutnya yang hitam panjang sebahu dikucir kuda.Aku heran ia tak menyadariku masuk yang tak ketuk pintu dulu, karena bagiku ini tak perlu,lagipula dia calon istriku.Aku berdehem menghilangkan kesunyian...
" Hem- hem..."aku berdehem.Ia menoleh dan kaget...
" Zevin...!"katanya kaget lalu memandangku lekat.
" Serius sekali,"kataku tenang.
" Maaf aku sibuk banget nich,aku harus menyelesaikan hari ini juga,pekerjaan yang untuk besok,besok kan kita foto prewedding."katanya lalu melanjutkan mengetik.
" Baiklah,kalau gitu aku pamit ke studio dulu,teman-teman sudah di sana,"kataku bangkit dari sofa dan mendekatinya.Ia memandangku lekat dan tersenyum manis...ini membuatku gemas.
" Baiklah,hati-hati di jalan,dan terimakasih sudah mengantarku."katanya lembut.
" Apapun untukmu sayang...,"kataku membelai pipinya lembut,lalu keluar dari ruangan Kay menuju parkiran mobilku,kemudian aku menuju studio dengan mobilku.

To be continue...

Hai readers..., semoga kalian senang di bagian ini dan bisa menghibur kalian semua,maaf kalau ada typo.Tunggu kelanjutan ceritanya yach...

Salam Hangat

Maisha

Kamu Selalu Di HatikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang