C

1.2K 155 6
                                    

Warning! Bangtan milik Tuhan YME, BighitEnt, keluarga, saudara & ARMY

Happy Reading






Jungkook pov

Hari ini aku berniat ingin menceritakan semua kebenarannya kepada hoseok. Jadi seperti biasa aku langsung ke rumahnya pagi-pagi sekali.walaupun dia tidak pernah menganggap keberadaanku. Yang terpenting aku dapat memastikan dia baik-baik saja secara langsung, itu sudah cukup membuatku bahagia

Aku berjalan kerumahnya.saat aku sampai di depan pagar rumahnya, aku melihat dia sedang mengunci pintu rumahnya. Aku masuk dan mendekatinya

"Hai hyung... tumben pagi-pagi sudah keluar? Kau mau kemana?" Sapaku yg lebih tepat adalah tanyaku padanya, membuat ekspresi sesenang mungkin. berbanding terbalik dengan apa yg ada di fikiran dan hatiku saat ini yg sedang tersenyum kecut.

Seperti biasa, dia tidak pernah menjawab pertanyaanku lebih tepatnya dia tidak menganggap keberadaanku yg ada di dekatnya.

Aku tersenyum kecut ketika dia pergi meninggalkanku tanpa menoleh sedikitpun padaku

"Segitu berharganyakah yoongi hyung di matamu dan hatimu hinggaku tak dapat menggantikan posisinya di hatimu? Aku juga ingin menjadi orang yg berharga dalam hidupmu hyung"
















Aku mengikutinya, dia berhenti di sebuah toko bunga. Kuputuskan untuk menunggunya di luar toko.

Ku dengar suara bel toko berbunyi. Menandakan ada pelanggan yg masuk ataupun keluar. Segera ku alihkan pandanganku ke toko. Dan benar hobie hyung keluar, membawa bunga baby breath . Aku tersenyum kecut mengingat itu adalah bunga kesukaan yoongi hyung.

Dia berjalan melewatiku dan sampai di halte bus. Kami menaiki bus yang aku sendiri tidak tau kemana tujuannya.

Kulihat dia duduk sambil tersenyum melihat bunga yg ada di pegangannya.

Baru ini kulihat ia tersenyum. Tersenyum miris lebih tepatnya. Meskipun ia tersenyum, satu dua tetes air mata mengalir dari kedua matanya yg indah.







Bus yang kami tumpangipun berhenti di sebuah halte, aku mengikutinya turun

Dia berjalan pelan sambil mengucapkan kata " hyung tunggu aku" dia terus mengucapkan kata itu sepanjang jalan

Hingga akhirnya aku menyadari jalan ini, aku menyadari tujuannya.

Jalan ini?

Jalan ke rumah yoongi hyung . Mau apa hobie hyung datang kemari?


Kami sampai di depan rumah bernuansa alam, bukan terbuat dri tumbuhan, tetapi rumah yg berwarna hijau, dinding rumah yg di tumbuhi tanaman menjalar yg di rawat dengan sangat baik dan pekarangan rumah yang penuh dengan tanaman.

Ya. Itu adalah rumah yoongi hyung

Yoongi hyung tinggal sendiri di rumah itu. Dia mengecat rumah itu sesuai warna kesukaan hoseok hyung. Temanyapun dia mengikuti hoseok yg lebih suka keindahan. Jadi dia membuat rumah ini seakan taman yang indah.

Hoseok hyung masuk ke halaman rumah itu dan aku mengikutinya dari belakang. Dia mengetuk pintu rumah itu.

Aku mengerutkan kaningku. Berfikir keras atas apa yg hoseok lakukan. kenapa dia menetuknya? Mengapa tidak masuk saja langsung? Bukan kah dia punya kuncinya?

Aku berfikir. Sampai suara ceklekan pun tersdengar. Menandakan pintu terbuka dan menampilkan seorang wanita paruh baya

Aku membelalakkan kedua mataku. Menatap tak percaya pada wanita itu. Begitupun wanita itu, dia tampak terkejut atas kedatangan kami.

Ekhem.. kedatangan hoseok hyung lebih tepatnya.

Aku dan wanita itu terkejut saat tiba-tiba hoseok hyung langsung jatuh di pelukannya dan menangis.

Wanita itu terkejut,lalu melihat ke arahku seolah berkata "kenapa dia kemari?" .aku hanya menggelengkan kepalaku,menandakan aku tidak tahu apa-apa.

"Eomma...." hoseok mengeluarkan suranya yang serak karna menangis

"Iya sayang, kenapa? Ada apa kau kemari?" Tanya wanita yg di panggil eomma oleh hoseok hyung. Dia adalah ibunya yoongi hyung

"Eomma..." ucap hoseok pelan

"Hemp?ada apa sayang?" jawabnya sambil memeluk erat hoseok dan mengelus lembut rambutnya

Mereka masih di depan pintu sepeti tadi, tanpa ada niatan salah satu dari mereka beranjak dari posisinya

"Eomma.... hiks... mana yoong...i hyung... hiks"

"Hemp?" Ibu yoongi hyung menatapku, memberikan isyarat bahwa aku harus membawa hoseok pergi. Aku meggerti isyarat itu lalu mendekat ke tempat mereka

"Emp.... hoseok syang? Sebaiknya kau pulang, di luar dingin, yoongi tidak akan kembali lagi ke sini" air mata menetes dari kedua mata ibunya yoongi hyung "dan kau harus merelakannya sayang, membiarkan dia dan mendoakan yg terbaik untuknya" lagi-lagi air mata keluar begitu saja tanpa bisa di kontrol oleh kedua mata ibunyà yoongi hyung

"Jungkook" panggilnya padaku "bawa hoseok pulang, pakaikan ia jacket, dia bisa deman jika lama-lama di luar" ucap nya padaku

"Ne eomma" aku mengangguk lalu merengkuh tubuh hoseok hyung,dia tidak menolak, ah... lebih tepatnya tidak merespon perbuatanku.

Aku mengucapkan terima kasih pada ibunya yoongi hyung, lalu pamit pulang.
























Kami baru berjalan beberapa meter dari rumah yoongi hyung, tapi tiba-tiba ia lemas dan terjatuh, aku yg refleks pun hanya mampu menahannya.

Kuberanikan diriku untuk menawarkan diri menggendonnya. Dengan cepat aku berjongkok di depannya

"Naiklah hyung, aku akan menggendongmu"

Dia hanya menatapku sebentar dan naik ke punggungku tanpa berbicara sepatah katapun

Aku menggendongnya menuju halte terdekat, saat aku ingin menaruhnya di bangku, tiba-tiba saja dia berbicara "bawa aku ke taman kook-a" aku hanya mengangguk dan berjalan menuju taman







Sesampainya di taman aku menurunkannya, mendudukan dirinya di salah satu bangku panjang yang ada di bawah pohon yg agak rindang.

Hari semakin siang, tapi udara tidak juga panas. Kulihat hobie hyung sedikit menggigil. Terlihat dari jari-jari tangan dan bibirnya yg bergetar.

inginku rengkuh tubuhnya, mecium bibir manisnya agar membuatnya hangat. Tapi... itu semua hanyalah hayalku, berharap hoseok hyung dapat menerimaku, dia bahkan tak pernah menganggap aku ada di sekitarnya

aku mengambil syal dari dalam saku mantelku dan melilikkannya di leher hoseok hyung.
Kulihat dia lebih mendingan, dia tidak menggigil lagi seperti tadi.

"Syukurlah" monologku, lalu memperhatikan keadaan di taman. Tidak ramai, karna ini sangat dingin. Aku juga mulai kedinginan di sini.

Brakkkk

Ku alihkan pandanganku melihat asal suara. Aku terkejut melihat hobie hyung. Membanting ponselnya ke tanah tpi malah mengenai batu yg ada disitu srhingga mrnimbulkan suara yg kudrngar tadi

"hyung...... hiks.... hyung! Kapan kau kembali? Aku akan berubah jika kau kembali! Hiks apa hiks a-pa hiks... aku harus membunuh hiks diriku sendiri hiks... ini hiks ini sakit hyung..... hiks hiks... hiks"

Dia menangis, meraung raung sambil memukul mukuk dadanya.
Tiba-tiba dia mengeluarksn pisau lipat dari dalam sakunya dan menyayatkan pisau itu ke tangannya

"HYUNG!"


Tbc

Ini tinggal 2 chap lagi kalo ga salah. Huhuhuhuhu kok sedih ya nulisnya....

Udah deh banyak banget cakap aku.

Vomentnya jan lupa ya.....

Peluk cium 😙

아데

STUCKᴶᵁᴺᴳᴴᴼᴾᴱ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang