dua

17.9K 2K 323
                                    

Ladan bersembunyi dibalik selimut sambil memeluk Mahzid, adiknya. Mahzid ketakutan, ladan harus menemani dan menenangkannya.
Diluar kamar, dilantai bawah mama dan papanya kembali bertengkar dan saling menjerit.

"Mahzid, kakak sama mama sayang mahzid. Mahzid juga sayang mama dan kakak kan"
Tanya ladan pada sang adik yang mengangguk. Ladan harus mengajak Mahzid ngobrol agar Mahzid tidak mendengarkan jeritan mamanya. Makin lama mata Mahzid makin sayu.

Membuat Ladan tersenyum pada mahzid. Kadang ladan ingin menangis jika ada orang yang mangatakan mahzid idiot atau terbelakang mental.

Adik nya bukan bodoh, hanya terlalu polos dan baik hati. Menurutnya adiknya Lahir dengan segala kelebihan malah.
Mahzid cuma beda lima tahun dari ladan tapi bagi ladan ia akan selalu menjadi adik kecilnya.

Yang paling membuat Ladan hancur, adalah papanya sendiri tak menyayangi mahzid. Malu pada mahzid. Kenapa harus malu, mahzid tampan dan pintar, dia hanya terjebak pada umur yang salah.

Bahkan semenjak kesehatan mahzid dinyatakan tidak sama dengan orang normal papanya makin jarang pulang, seakan tidak sanggup melihat mahzid.
Padahal menurut ladan seharusnya sebagai keluarga mereka harus saling menguatkan.

Mahzid makin mengantuk dan ladan mengusap rambutnya hingga dia tertidur. Begitu tertidur
Ladan menyelimutinya dan turun dari ranjang.

Keributan sudah reda, berarti papanya sudah pergi.
Ladan turun dari tangga dan mendekati mamanya yang suara isakannya terdengar dari dapur. Di sana
Mamanya sedang menangis menutup wajah dengan kedua tangannya.

Ladan mendekat mengecup kepala mamanya, mamanya langsung memeluk perut ladan dan menangis disana.

"Papamu mau bercerai, dia mau kita keluar dari rumah ini dia ingin menjual rumah ini"
Ratap mamanya, lansung memberi tahu Ladan Sumber pertengkaran mereka. dada ladan sesak tapi jika dia menangis siapa yang akan menyemangati mamanya.

"Papamu boleh mengusir kita tapi mama tidak mau diceraikan. Mama mencintai papamu. Dia bahkan bisa menjadikan mama pembantu asal mama bisa selalu didekatnya"
Isakan dan ucapan mamanya membuat ladan sakit hati.

Bagaimana bisa mamanya mencintai sampai sebodoh itu. Buat apa mamanya menyiksa diri jika suaminya sendiri tidak menghargainya.

Bagaimana mamanya bisa tahu apa yang dikatakan Cinta jika mamanya sendiri tidak menghargai dan mencintai dirinya sendiri.

"Dia juga meminta pertunanganmu dan Aram dibatalkan"
Ucapan mamanya membuat darah ladan berdesir.

"Kenapa"
Tanyanya kelu, padahal pertunangannya lusa dan undangan sudah tersebar, meski hanya untuk teman dan keluarga rasanya tetap saja memalukan jika semua batal.

"Abinya aram menolak pinjaman yang diminta papamu, papamu marah dan memaki abinya Aram hingga mereka bertengkar. Salah abinya Aram juga, Sebenarnya apa ruginya abinya Aram ngasih tambahan hutang buat papamu, dia itukan sukses besar. Neneknya Aram juga kaya Raya. Memang mereka aja yang pelit"
Bisik mamanya yang tersedu.

Bagi ladan, Rasanya wajar saja jika abinya Aram menolak, papa Ladan sudah terlalu banyak meminjam dan berjanji. Mungkin kalau meminjam ke bank, rumah mereka sudah disita dan masih menyisakan utang.

Semenjak berhubungan dengan mamanya Anna, papa Ladan sudah nyaris bangkrut karena uang habis untuk berfoya-foya dengan swlingkuhanya yang hobi jalan-jalan dan shopping keluar negri, menelantarkan perusahaan untuk menghabiskan waktu bersenang-senang dengan selingkuhannya.

Sedangkan Abinya Aram adalah orang yang baik. Sudah berapa kali dia memberi hutang pada papa yang tidak punya tanggung jawab.
Lalu mamanya masih mempermudah segalanya.
Menganggap papanya lebih hebat dari dewa.

 TEMAN HIDUPKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang