ah

862 164 10
                                    

Ting nong

Suara bel yang menggema, membuat dua manusia berbeda gender itu menatap satu sama lain dengan mata yang membulat sempurna.

"Buka pintunya!" perintah Seungwan yang saat ini tilang tiling mencari tempat persembunyian. Takut kalau kemungkinan terburuk bakalan muncul.

Bukannya membuka pintu, Yoongi malah kembali meneguk sisa vodkanya yang ada di botol.

"SUGA!! BUKA PINTUNYA!!" Seungwan yang sudah kelewat sebal dengan Yoongi, mendorong tubuh pria itu sampai jatuh dari duduknya.

"Aduhhh, sakitttt."

Ting nong

Seungwan semakin panik ketika bel berbunyi untuk yang kedua kalinya.

"Wan, kamu aja yang buka ya? Nanti kalau hayoung yang ada di depan, biar aku putusin dia."

Mata Seungwan melotot. Kaget dengan apa yang di utarakan oleh Yoongi barusan.

Benarkah apa yang di katakan Yoongi? Seungwan berharap kalau itu beneran. Yoongi akan memutuskan Hayoung.

Oh ayolah, Seungwan sangat bahagia saat ini. Bahkan kedua sudut bibirnya tidak bisa untuk tidak terangkat. Pipinya juga ikut merona.

Ah senangnya

Ting nong

Ini yang ketiga kalinya bel apartemen Yoongi berbunyi. Tanpa ragu, Seungwan berjalan menuju arah pintu. Ia sangat berharap kalau Hayoung yang ia temui di depan pintu putih itu dan sesegera mungkin di putuskan oleh Yoongi.

Ha ha ha. Jahatnya, tapi tak apa. Penting hati Seungwan senang.

Klek

"Cari siapa ya?" tanya Seunwan ke gadis itu.

Ya seseorang yang tadi memencet bel apartemen Yoongi adalah seorang gadis yang Seungwan yakini masih berumur sekitar delapan belasan.

"Lo siapa?"

"Lah? Ini apartemen pacar gue. Lo siapa?" Seungwan bingunglah pasti. Ditanya baik baik eh malah tanya balik, apalagi wajah gadis berambut pendek di depan Seungwan saat ini sangatlah menyebalkan.

"Pacar??? Hah!" lalu gadis itu membuang muka dengan sebelah sudut bibirnya terangkat.

Tanpa memperdulikan Seungwan yang saat ini sebel setengah mampus, gadis itu berjalan nyelonong masuk ke dalam apartemen Yoongi. Sambil berteriak 'kakak?? Kakak??'

"Lo siapa sih?!"

Gadis itu berkacak pinggang dan memandang remeh kearah Seungwan.

Sungguh jika mencongkel mata itu di legalkan, Seungwan ingin mencongkel kedua mata bocah tengik yang ada di depannya saat ini.

"Kenalin." Gadis itu mengulurkan tangannya, dan agak lama Seungwan baru menyalami. "Gue Cesie Faza Pamungkas." Lanjut Faza dengan menekankan kata 'pamungkas'.

'Pamungkas? Jangan-jangan saudara Yoongi?!" batin Seungwan yang kagetnya terlambat karena dibuat untuk berfikir sejenak. Astaga, ini sangat buruk.

"FAZA?!" teriak Yoongi setengah sadar yang keluar dari kamarnya.

Yoongi kaget bukan main saat mendengar Faza yang dengan lantang memperkenalkan dirinya di hadapan Seungwan. Ini gawat. Banget. Yoongi harus segera menyuruh Seungwan pulang sebelum Faza mengetahui kalau perempuan itu adalah kekasih kedua kakaknya.

"KAKAK!!!" Faza langsung berlari dan berhambur memeluk sang kakak.

"Kakak habis minum ya?!" Faza melepas pelukannya dan menutup hidungnya. Si bontot pamungkas itu sangat tidak suka dengan bau-bau alkohol seperti ini.

SephiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang