2 - Histana Azzam

33 4 0
                                    

Seorang pria tampan yang sedang duduk di belakang sekolah, dengan hamparan rumput yang pendek.

Laki-laki itu tampak tenang dengan udara yang segar sambil menikmati rokok yang diselipkan diantara jari telunjuk dan jari tengahnya.

Berulang kali ia mengebulkan asap rokok nya keudara, tinggal setengah sisa rokok itu akan mengenai jari nya. Ia langsung mematikan rokok itu dengan cara menggosokan nya dirumput.

"WOY!! AZZAM!"panggil seseorang sedikit berteriak membuat cowok yang bernama Azzam menoleh kebelakang.

Setelah ia melihat siapa yang datang, ia kembali menoleh kearah depan menghiraukan panggilan dari sahabat nya.

"Zam! Ane cariin ternyata ada disini.."kata laki-laki yang sudah duduk disamping Azam.

Laki-laki itu memang tampan dengan kulit blasteran Arab-Indo, dengan rambut yang ditutupi oleh peci hitam, dan seragam yang dimasukan kedalam. Tapi jangan salah, laki-laki itu tidak lah cupu. Justru ia terlihat keren, dengan penampilan dan juga tampang nya.

"Apasih lo, ganggu jiwa gue.."cibir Azzam yang merasa terganggu dengan kehadiran sahabat nya yang sudah menemani nya sejak TK.

"Mendingan lo urusin noh! Calon adik kelas yang pada di aula, Asraf."lanjutnya lagi kepada sahabat nya yang bernama Mohammad Asraf.

Asraf menatap sahabat nya ini kesal, seharian ia keliling halaman sekolah buat mencari keberadaan Azzam, dan setelah ia menemukan nya. Ia malah diusir begitu saja.

"Bahlul ente!!"Asraf menjitak kepala Azzam membuat cowok itu meringis kesakitan.

Azzam baru saja ingin membalas Asraf tapi diurungkan, mengingat Asraf adalah sahabat ditambah penasehat, ditambah yang sering memberikan contekan padanya. Dan Azzam sangat menyayangi Asraf. Euwww!.

Asraf tidak sengaja menemukan puntung rokok yang telah mati, ia kemudian menatap Azzam dengan selidik membuat Azzam keheranan.

"Ente ngerokok lagi?"tanya Asraf sedikit berteriak.

Azzam memutar bola mata nya malas. Karena Azzam tidak suka dengan pertanyaan seperti ini.

"Iya! Kenapa? Masalah buat lo?"jawabnya songong, membuat Asraf geleng-geleng kepala.

"Ane udah ngomong berapa kali si Zam, kalo rokok itu gak baik buat kesehatan. Ente mau mati muda?"ceramah Asraf sambil menepuk-nepuk pundak Azzam.

Azzam tersenyum miring, "Bukan nya maut udah dicatet sama Tuhan ya?"Azzam malah balik bertanya, seolah ia tidak peduli.

Asraf geleng-geleng kepala, "Maksud ane 'ente mau mati muda' itu sebagai peringatan biar ente sadar, mati tanpa bekal. Histana Azzam."ucapnya geram pada Azzam yang hanya tersenyum seolah ia yang memenangkan perdebatan ini.

Azzam terdiam lalu pandangan nya mengarah pada Asraf yang terlihat sudah kesal menghadapi dirinya.

"Gue bakalan berhenti ngerokok... Sama cewek yang udah buat hati gue klepek-klepek."janjinya.

Asraf hanya tersenyum remeh, "Semoga aja ya!"ledeknya membuat ia mendapat tatapan mematikan dari seorang Azzam.

"Tai lo!!"umpat nya.

"Ya 'kan ane gak yakin, ente nya aja suka mainin perasaan wanita. Gimana ada cewek yang naksir sama ente yang ada benci si iya.."tutur Asraf panjang lebar.

Azzam tersenyum remeh pada Asraf, "Kata siapa? Buktinya gue masih banyak penggemar.."balasnya sok.

"Emang! Tapi setelah cewek itu ternyata cuman di PHP-in ya benci lah mereka,"timpal Asraf sangat santai.

Rahasia Hati | SUDAH TERBIT/SELFPUBLISHINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang