3 - SMA Merah Putih

21 4 0
                                    

Pagi yang cerah dengan semangat yang baru. Akyla sekarang sudah resmi menjadi siswi dari SMA Merah Putih setelah mengikuti berbagai macam tes dan mabis.

Dan sekarang ia sudah 3 bulan berada di SMA Merah Putih, memang waktu begitu cepat bagaikan baru kemaren ia mengikuti Mabis dan sekarang ia sudah sangat akrab dengan penghuni Merah Putih.

Gadis itu berjalan kaki untuk masuk ke gerbang sekolah, ia memang bukan dari kalangan atas, Akyla hanyalah dari kalangan menengah.

Ayah nya bekerja sebagai management di perusaahan elektronik dan Mama nya sebagai ibu rumah tangga. Akyla mempunyai dua kakak perempuan yang sudah bekerja.

Kakak pertama nya bernama Kinanti Jesni bekerja sebagai guru SMP, kakak nya yang kedua bernama Derliana bekerja sebagai apoteker. Tapi bersyukur nya orang tua Akyla yang dapat membiayai kedua kakak Akyla sampai sarjana.

Akyla sendiri mempunyai cita-cita untuk menjadi seorang dokter apalagi bisa menjadi psyschology. Ia bukan hanya ingin dipandang tinggi tapi ia memang ingin membantu orang lain, terutama bagi kalangan bawah.

Akyla masih saja terpaku dengan sekolahnya yang begitu besar dan SMA Merah Putih adalah sekolah favorite bagi semua orang, orang-orang beruntunglah yang bisa bersekolah disini. Termasuk Akyla salah satu orang yang paling beruntung.

"Heu... Semoga hari ini dan seterus nya berjalan dengan lancar, Amin.."doa nya selalu yang tidak dapat didengar oleh murid lain yang mulai berdatangan.

Akyla langsung menuju kelas nya X ipa2, bagi Akyla kelas ipa adalah kelas favorite nya, selain cantik dan imut. Akyla juga pintar dalam hitung-menghitung tak jarang jika Akyla selalu juara umum sewaktu SMP.

Soal Akyla berjalan kaki untuk sampai kesekolah, Akyla tadi naik angkutan umum dari rumah nya tapi tiba-tiba ban angkutan mobil yang ditumpangi Akyla mendadak bocor sehingga Akyla memutuskan untuk berjalan kaki.

"Itung-itung berolahraga dan menghirup udara segar.."itulah katanya yang menjadi penyemangat bagi dirinya.

****

Pelajaran pertama sudah dimulai, guru berkepala botak sedang menerangkan didepan mengenai HAM (Hak Asasi Manusia). Akyla tampak serius memperhatikan nya sambil menulis catatan kecil yang menurut nya penting untuk ditulis.

Berbeda sekali dengan teman sebangku nya yang sedang tertidur sangat pulas disebelahnya, Akyla sendiri sempat menegur nya tapi teman baru nya ini dan sekarang telah menjadi teman dekatnya kadang tidak mau mendengar 'kan apa nasihat Akyla, namanya Keira Ristanti.

Keira memang begitu sifat nya jika yang sedang mengajar lelaki tua atau wanita tua pasti ia akan bermalas-malasan, berbeda sekali jika yang sedang mengajar gurunya galak pasti ia akan melotot seketika.

Keira sendiri sudah tahu mengenai gurunya yang sedang menerangkan didepan namanya Pak Gino, guru yang cukup tua dan berkepala botak. Pak Gino mengajar dengan serius tapi jika ada murid nya yang tidur ia biarkan saja, asalkan jangan mengganggu seisi kelas. Makanya Keira bisa sepuasnya tidur manja.

"Baik! Sekarang kalian kerjakan buku cetak halaman 25, dikumpulkan besok! Jangan berisik tunggu bel berbunyi, saya akhiri sampai disini."kata Pak Gino sebelum meninggalkan kelas X ipa2.

Setelah Pak Gino keluar kelas, barulah wujud asli dari kelas tersebut terbongkar. Ada yang bersorak sampai terdengar di kelas sebelah, ada yang langsung tidur, dan ada yang bermain handphone.

Akyla sendiri yang melihat hanya geleng-geleng kepala dengan aksi teman sekelasnya. Ia kemudian melirik kearah Keira yang masih tertidur sangat pulas, dengan tangan yang dilipat dan kepala yang ditaruh diantara lipatan tangan nya.

Rahasia Hati | SUDAH TERBIT/SELFPUBLISHINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang