Acara makan malam selesai, semuanya telah siap. Aku dan koperku, juga ibu dan ayah. Sesungguhnya, sebelum kami menuju bandara dan langsung lepas landas, kami harus menjemput Kelly dirumah sakitnya terlebih dahulu.
Aku berbasa-basi menanyakan keadaan adikku satu-satunya itu, akupun mencoba menjangkaunya yang tidak dipasangi infus dan beberapa alat medis lainnya lalu menggendongnya. Setelah mengurusi beberapa urusan oleh pihak rumah sakit, kamipun langsung pergi menuju bandara.
*
Saat pesawat sudah berada diatas sini, aku tetap melihat kebawah. Dimana saat terakhir kalinya aku melihat tempatku, rumahku, beserta salju-saljunya. Rasanya sangat menyakitkan, seperti kehilangan sebagian nyawamu namun aku cepat-cepat menghilangkan raut wajahku yang sedih berganti senyuman saat Kelly menanyai keadaanku.
Aku tidak ingin terlihat rapuh dan juga sedih saat berada disamping orang yang kucintai. Sungguh, itu malah akan membuatku semakin sakit.
Peduli apa kalian dengan diriku, toh hanya aku yang bisa merasakan ini semua. Walaupun, aku tahu pasti kalian bilang astaga, Harry itu hanya sebuah tempat mana lagi kau masih bisa menemukan salju disana!
Tidak, ini bukan masalah itu. Yang pasti sekarang adalah aku benar-benar tidak bisa melihat salju! Tempat yang basah, terkadang juga panas, tidak akan musim gugur. Dan itu terdengar sangat menjijikan ditelingaku!