"2" T.W.G kehidupan biasa (2)

23 4 1
                                    

Setelah wali kelas mereka pergi, Gurasse membalikan tubuhnya dan memanggil Dera yang sedang sedikit melirik ke samping sambil memegang dagunya yang sedang melamun dan duduk dengan kaki kanan menduduki kaki kiri.

Ketika Gurasse menepuk tangan kanan Dera yang menahan dagunya, Dera terbangun dari lamunannya "kenapa kau menggangguku ?" dengan wajah yang terlihat jengkel dan tatapan tajamnya.

"Jangan menatapku seperti itu." seru Gurasse sambil mengelus kepalanya.

"Ia ia, ada apa ?" tanya Dera sambil membenarkan cara duduknya.

"Apakah kau ingi-." belum sempat Gurasse berbicara, tiba tiba datang seorang pria paruh baya memakai pakaian guru.

"Kau sedang apa hah..." ucap pria paruh baya sebari menepuk pundak Gurasse.

"Ti-tidak ada pak." dengan suara terbata bata dan terkejut melihat sosok pria paruh baya yang tidak lain adalah guru yang banyak di benci atau lebih tepatnya guru seni yang tadi di bicarakan oleh wali kelas mereka.

Semua orang terkejut sekaligus heran dengan apa yang terjadi.

"Hei... hei... Apa tidak ada yang merindukan bapak ?" dengan muka sedikit tersenyum tetapi dengan kesan yang menyeramkan.

Semuanya terdiam mendengar kata tersebut.

"HEI..." bentaknya sambil memukul meja di hadapannya, "TIDAK SOPAN MENGABAIKAN PERTANYAAN DARI ORANG YANG LEBIH TUA!!!"

"HEI KAU!!!" sambil menunjuk ke arah seorang murid yang sedang membaca buku yang tak lain adalah Yenzy yang tengah asik membaca buku.

Yenzy menghiraukan pertanyaannya.

"AKU BERTANYA PADAMU!!!" sambil menghampiri Yenzy.

Semua mata tersorot pada Yenzy.

"SIALAN KAU..... JAWAB PERTANYAANKU BODOOOH!!!"

Mendengar perkataan itu Yenzy melirik pada gurunya sambil berkata "waktumu sudah habis." kemudian melanjutkan bacaannya.

"HAH..."dengan wajah yang masih bingung "apa maksudmu sia-" belum selesai perkataannya, telah terpotong oleh suara bel yang menandakan jam pelajaran kedua.

Guru itu kesal dengan apa yang terjadi. Tangannya sekali lagi memukul meja yang ada di hadapannya.

"Kalian semua..." menarik nafas sebenatar kemudian melanjutkan perkataannya "sebaiknya kalian hormat kepada guru sialaan !!!" guru itu langsung meninggalkan ruang kelas (9.B).

Setelah beberapa detik

"Gurasse, tadi kau ingin membicarakan apa denganku ?" tanya Dera dengan nada sedikit penasaran.

Gurasse membalikan badanya " tadi aku ingin memberi tahu tentang berita yang kemarin. Apa kau ingin tahu ?" dengan muka candanya.

"Aku tidak tertarik." jawab dera singkat.

"Kau ini, sungguh manusia yang membosankan !"dengan nada pelan tetapi masih terdengar oleh Dera.

"Apa katamu ?"

"AAKUU BIILAANG, KAUU MAANUUSIAA YAANG MEMBOOSAANKAAN !!!" teriak Gurasse.

Seisi kelas memandangi kearah mereka.

"tidak perlu berteriak, kau membuatku menjadi sorotan mata mereka." bisik Dera kepada Gurasse.

"Soalnya kau ini sungguh tidak menarik." jawabnya.

"Ya sudah, memangnya ada berita apa ?" tanya Dera pada Gurasse.

"Aku dengar bahwa sebuah game yang sangat modern yang memasukan jiwa kita, seolah-olah kita melakukan kehidupan sehari-hari." menarik nafas sebentar "game itu akan di liris dua bulan lagi."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 04, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Wars Game RPGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang