Sesosok gadis nan cantik sedang terbang nan anggun di temani beberapa burung putih yang terbang mengelilinginya.
Gadis itu terlihat amat senang dengan suasana siang itu yang cerah. Namun saat dia tepat berada di atas sebuah desa, dia melihat seorang gadis tengah dikejar beberapa pria.
Melihat hal itu sang gadis menjadi penasaran, apa yang terjadi antara mereka. Gadis itu pun mengikuti secara diam-diam gadis yang sedang di kejar pria-pria tersebut.
Tepat setelah mereka sampai di tengah hutan. Gadis yang di kejar-kejar itu menghentikan larinya, lalu berbalik ke arah para lelaki tersebut.
"Mau kemana lagi kau gadis cantik?" tanya seorang pria berkumis tipis yang memakai baju hitam.
Tapi anehnya gadis tersebut malah tersenyum dengan manisnya, meskipun dia tengah di kepung lima pria yang berniat jahat tersebut."Wah..wah..wah.. sepertinya kau tidak takut terhadap kami ya nona manis?" tanya seorang lagi di antara mereka.
Lelaki yang berada di belakang gadis itu mencekalnya dan memegangi kedua tangan gadis itu. Saat ke emat pria lainnya mendekat ke arah gadis itu. Lelaki yang memegangi sang gadis tiba-tiba menjerit pilu. Kulitnya memerah, matanya melotot sempurna, mulutnya terbuka lebar. Dari mulutnya keluar asap hitam. Dalam beberapa detik tubuhnya mengering. Hanya tersisa tulang merbalut kulit yang memerah.
Gadis yang lain yang sedang melihat secara diam-diam tadi pun pergi meninggalkan mereka. Gadis itu tau ini bukanlah urusannya, lagi pula dia tidak mau berurusan dengan iblis wanita tadi yang sedang mencari mangsa itu.
Ya gadis yang tadi di kejar lima pria itu adalah iblis wanita yang sedang mencari makan.
*****
"Clouie dari mana saja kamu? Ibu dari tadi "kata seorang wanita cantik bak bidadari tersebut pada seorang gadis yang baru datang.
"Aku hanya jalan-jalan sebentar ibunda. Lagi pula aku merasa jenuh terus menerus berada di istana ini".
"Iya sayang, tapi setidaknya kamu memberi tahu ibumu ini, dan seharusnya kamu membawa seorang pengawal. Bagaimana kalu terkadi sesuatu terhadapmu?" Kata sang itu kepada anaknya itu.
"tapi bu-" perkataan gadis tersebut terpotong
"Sudah jangan ada tapi-tapian. Sekarang lebih baik kamu menemui prince edward. Dia dari tadi menunggumu di kamarmu"
"Benarkah? Baiklah aku akan menemuinya" kata gadis itu dengan wajah ceria.
Gadis bernama Clouie itu pun pergi ke kamarnya, untuk menemui pangeran Edward.
Saat dia sampai ke kamarnya di lihatnya pangeran edward sedang merebahkan tubuhnya di peraduan miliknya.
"Dari mana saja kau princess? Aku dari tadi menunggumu hingga jamuran seperti ini" kata edward masih dengan posisinya yang tadi.
"Maaf kan aku pangeran, aku tadi hanya berkeliling mencari udara segar di luar istana" jawab clouie dengan wajah manisnya.
"Dan kau pergi sendirian LAGI?" tanya pangeran edward sambil menekankan kata lagi.
Gadis itu hanya nyengir memperlihatkan deretan giginya yang putih bersih itu, sambil menghampiri pangeran edward dan ikut berbaring di sampingnya.
"Kau tahu pangeran, tadi aku melihat kaummu sedang memakan jiwa manusia di hutan"
"Benarkah? Kau tahu siapa dia?"
"Tidak. Aku tidak tahu siapa dia. Lagi pula tadi aku tidak melihat wajahnya" ungkap clouie sambil miringkan tubuhnya menghadap edward. Edward pun mengikuti clouie menyamping menghadap gadis itu. Kini posisi mereka berhadap-hadapan.
Pangeran Edward menggerakan tangannya, menyingkirkan anak rambut milik clouie yang menutupi mata indah gadis itu. Lalu pangeran Edward mendekatkan wajahnya kearah Clouie. Gadis itu memejamkan matanya. Pangeran edward mencium Clouie tapat di jidat gadis itu.
Clouie menbuka matanya lalu mencebikan bibirnya.
Edward hanya terkikik geli. "Ada apa"katanya.
"Aku kira tadi kamu akan mencium bibirku" dengan nada merajuk.
"Heyy... kau masih anak kecil. Lagipula aku tidak yakin ibumu akan mengijinkan hal itu"kata pangeran edward sambil menepuk kepala gadis itu.
"Ih apaan sih, aku udah udah dewasa tau. Dan aku tidak perlu meminta ijin ibuku untuk melakukan apapun" rajuk clouie sambil meninggalkan edward dengan wajah kesal.
Clouie berjalan sampai di taman bunga yang berada di halaman istana awan.
Tak lama pangeran Edward mengikutinya dan duduk di samping Clouie.
"Hey cantik, ayolah jangan merauk" kata pangeran Edward sambil memegang dagu Clouie.
Clouie tidak menjawab perkataan pangeran edwaed. Dia hanya memalingkan wajahnya. Pangeran edward hanya tersenyum menanggapi sikap Clouie.
Dan kini sudah hampir 15 menit mereka hanga diam tidak melakukan apapun ataupun berbicara. Karena suasana mulai mbosankan. Pangeran edward tak tinggal diam.
"Mau sampai kapan kau merajuk seperti ini?"tanya pangeran edward. Namun hanya di diamkan saja oleh gadis itu.
Pangeran edward tersenyum karena lagi-lagi sikap gadis itu sangat ke kanak-kanakan.
Lalu pangeran Edward memegang dagu gadis itu lalu membimbingnya untuk melihat kearah nya. Kini mata mereka saling berpandangan dengan jarak yang sangat dekat."Kau tahu kau adalah gadis paling cantik yang pernah ku temui hingga kini" kata edward masih tetap memandang manik mata gadis itu dengan dalam.
Pangeran edward mendekatkan wajahnya ke arah gadis itu lalu menepelkan bibir penuhnya pada bibir ramun Clouie. Clouie sempat kaget atas perlakuan pangeran edward namun dia akhirnya membalas ciuman itu. Mereka salin mencicip dan mengulum, sesekali mereka saling menggigit kecil bibir lawannya.Saat ciuman mereka selesai, dapat pangeran edward lihat wajah Clouie memerah.
"Wajahmu memerah sweety" mendengar perkataan Edwaed, clouie sangat malu saat ini, pipinya terasa memanas.
Tepat saat itu di tempat yang berbeda.
"Kau lama sekali berburunya" kata seorang pria pada seorang gadis.
"Ya mereka terlalu lambat agar mengejarku sampai ke tengah hutan" jawab si gadis
"Kenapa tidak langsung memangsanya di tempat saja?"
"Apa gila?"
****
Nah siapa lagi tuh?? Nantikan kelanjutan ceriatanya ya jangan lupa vote & koment nya.
By:mpiituwe
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautifull Angels And Lord Devil
FantasyWARNING!!! #17+ MENGANDUNG UNSUR DEWASA... ( slow update...) Gadis cantik yang selalu ada dalam mimpi-mimpi indahku. kala itu ku melihatnya sedang berbaring di haparan rumput nan hijau, ditemani seekor anjing ras serigala putih nan indah, kedu...