Yamada's Life (with Gitta)

152 14 4
                                    

Untuk chap ini bukanlah ff chatroom, melainkan keseharian Yamada sama Gitta yang menurut Yamada super merepotkan. Lagi pula, chapter ini tercipta karena ultah Gitta, jadi mohon maklumi kalo isinya yamatta doang. Jangan gara2 bukan chatroom, jumlah pembaca dan votenya berkurang loh!! Douzo!!!



"Kyaaaa!!!!"

Hadeh.... Apa lagi sih???

"WOI, GAK USAH TERIAK PAGI BUTA BEGINI GITTA!!" teriak Yamada dari dalam kamarnya.

"Go, gomen Yama-chan!! Gak sengaja ngeliat katak didapur nih!!"



Krik krik



Hah? Katak??



WHATTTT????!!!!

Cepat2 Yamada berlari menuju dapurnya, dan nampaklah Gitta yang sedang memegang wajan kesayangannya seperti memegang stik kasti. "Mana kataknya!!!???" teriak Yamada yang langsung berlindung di belakang Gitta. "Tuh, deket tempat perabotan." Kata Gitta sambil menunjuk ke arah katak itu. "CEPAT USIR!!!!!" teriak Yamada yang sukses membuat Gitta menutup telinganya. "Woi! Gak usah teriak ditelingaku juga Yama-chan!!" balas Gitta dengan berteriak. Tiba2 katak itu melompat mendekati mereka.

"Kyaaa!!!!! CEPET BUNUH AJA!!!!" teriak Yamada lagi2 ditelinga Gitta.

"GAK MAU! LU KIRA AKU MAU BUNUH TUH KATAK? DARIPADA DIBUNUH MENDING DIGORENG AJA JADI SWIKE GORENG! KAN ENAK?!" teriak Gitta.

"GOBLOK!! KATAK KAYAK GITU MASA DIMAKAN?! ITU KATAK BERACUN!!!" teriak Yamada.

"Hah? Katak beracun?" seketika ruangan itu hening. Tiba2 Gitta tertawa dengan keras.

"Baka. Mana mungkin itu katak beracun Yama-chan. Jelas2 warnanya coklat keiteman gitu. Ya pasti katak sawah!" kata Gitta sambil tertawa keras. "Gak peduli! Usir tu katak atau elu yang aku usir dari sini!" ancam Yamada. "Serah lu deh." Kata Gitta. Ia lalu mengusir katak itu hingga keluar dari rumah.

"Nah, beres kan?" kata Gitta. "Kenapa kagak Yama-chan aja yang usir tuh katak? Kan elu cowok? Masa kalah ama cewek?" kata Gitta dengan nada mengejek. "Gak usah pura2 gak tau. Gue ichiban elu, mestinya elu tau kalo gue takut ama katak." Kata Yamada. "Iya iya, aku tau kok. Tadi cuman bercanda. Lagian biasa aja dong. Masa liat katak kayak liat kecoak?" kata Gitta yang kembali kedapur dan mengembalikan wajan milik Yamada. "Lu ngapain di dapur? Tumben. Perasaan kagak bisa masak deh." Ejek Yamada. "Iya iya! Yang bisa masak! Gitta didapur mau bikin teh hangat. Dingin abis mandi pagi." Kata Gitta. "Halah, kayak enggak pernah mandi air dingin aja di sini. Lebay amat." Kata Yamada. "Serah lu dah, Yama-chan." Kata Gitta. Ia lalu mencari sesuatu. Yamada yang melihat Gitta hanya menggelengkan kepalanya. Ia lalu masuk ke dalam dapur. "Ini loh tehnya." Kata Yamada sambil mengeluarkan kotak teh di dalam lemari. "Sekalian, aku bikinin tehnya. Gak yakin kamu bisa bikin." Kata Yamada. "Huh, gak usah ejek aku. Gini2 aku bisa masak mie instan dirumah." Kata Gitta. "Halah, cuman mie instan aja. Sana, mending kamu nonton tv aja sambil nungguin tehnya jadi!" usir Yamada yang langsung mendorong Gitta menuju sofa.

5 menit kemudian Yamada masuk menuju ruang keluarga dan nampak Gitta yang asyik menonton tv. "Nih, sekalian aku bikin buat aku." Kata Yamada yang menyodorkan teh untuk Gitta. "Arigatou, Yama-chan!" kata Gitta sambil tersenyum. Yamada lalu duduk di samping Gitta dan ikut menonton. "Elu emang ngerti, mereka ngomong apa?" tanya Yamada. "Hehehe, enggak sih." Kata Gitta sambil menyengir. "Beh... kirain udah lancar bahasa jepang. Ternyata." Kata Yamada. Tiba2 muncul iklan Yamada yang mempromosikan Cook Do. "Eat well live well." Itulah kata terakhir yang diucapkan Yamada diiklannya. "Baka." Gumam Gitta. "Hah? Baka apanya?" tanya Yamada. "Elu lah yang baka." Kata Gitta. "Leh? Kok bisa? Perasaan aku pinter kok." Kata Yamada. "Elu diiklan tuh yang baka! Kayak orang gila aja!" kata Gitta. "Yeee... jangan salahin ore. Itu mah disuruh ama produsernya buat kayak gitu. Mana mau aku, berenang2 didinding?" kata Yamada yang ternyata juga jijik melihat dirinya di Cook Do. "Mandi sana. Gitta bau banget." Kata Yamada sambil menutup hidungnya. "Yama-chan juga belum mandi kan? Berarti sama2 bau!" kata Gitta yang langsung melesat ke atas. "Tuh anak cari mati ya. Gesit amat larinya. Perasaan belum lama keseleonya udah gesit." Kata Yamada yang hanya menggelengkan kepalanya.

Hey! Say! JUMP ChatroomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang